Bab 12

2.9K 644 15
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, di Karyakarsa sudah update sampai Bab 30 ya.

Luv,
Carmen

_________________________________________

Pagi itu, Gerald berjalan ke dalam rumah kaca dan melihat sekeliling. Ia harus mengakui tempat ini cukup menyedihkan untuk disebut sebagai rumah kaca bila dibandingkan dengan beberapa rumah kaca yang pernah ditemuinya, namun Summer patut mendapat pujian, wanita itu sudah melakukan yang terbaik untuk bertahan. Setelah apa yang dilakukan Ellie - hutang bank, pertanian yang nyaris bangkrut dan tak menghasilkan - dalam upaya untuk merebut warisan ini dari Summer, Summer sudah berjuang sebaik mungkin untuk mempertahankan harta peninggalan ayahnya. 

Sebenarnya rumah kaca wanita itu memiliki potensi yang besar dan bisa menjadi bisnis yang menguntungkan, jika saja Summer mengizinkan Gerald membantunya - tapi mengenal Summer, ia tahu wanita itu tak akan sudi menerima bantuannya. Satu-satunya bantuan yang bisa diberikan Gerald saat ini adalah ganti rugi kerusakan rumah kaca ini. Ia penasaran, berapa jumlah yang akan diminta ibu tiri wanita itu. 

Tanpa sadar, Gerald mendengus. Ia yakin Ellie akan menyebutkan angka yang sangat bagus. Jelas wanita itu hanya memanfaatkan Summer untuk mendapatkan uang tambahan. Summer di sisi lain, mungkin tidak akan mengira bahwa Ellie bisa lebih licik dari kelihatannya. Gerald memang belum mendapatkan keseluruhan gambaran tentang keluarga tiri wanita itu, tapi dari laporan awal yang diterimanya, ia sudah bisa menduga ke mana semua ini akan mengarah. Dan Gerald cukup menyukai Summer sehingga ia bersedia membantu wanita itu - tak peduli Summer suka ataupun tidak. Setelah mendengar kisah wanita itu semalam, keinginannya menjadi semakin kuat. 

Faktanya tak bisa ditepis, semakin ia mengenal Summer Reed, semakin Gerald tertarik. Seumur hidupnya, Gerald belum pernah bertemu dengan wanita seperti Summer. Wanita itu bukan hanya menggelitik rasa penasarannya tapi Gerald sadar ia merasa lebih dari sekadar ingin tahu. Summer bukan hanya cantik, tapi dia istimewa. Wanita itu memiliki hati yang baik, keteguhan dan kesabaran yang luar biasa, pantang menyerah jika melihat bagaimana dia mengubah pertanian nyaris bangkrut ini menjadi sesuatu yang menghasilkan, juga penuh perhatian dan terlebih wanita itu memiliki sifat bawaan yang baik dan jujur, tidak dibuat-buat dan apa adanya. Wanita ini asli, bukan seperti wanita-wanita yang ada di sekelilingnya, palsu dan penuh sandiwara.

Gerald juga ingat bahkan ketika Summer marah padanya, wanita itu masih saja menunjukkan kepeduliannya atas kondisi Gerald. Wanita itu menjaganya dengan baik bahkan ketika dia kesal pada Gerald. Summer sama sekali tidak menyadari betapa istimewanya dirinya, betapa cantik dirinya dan betapa dia kuat dan pintar, karena kepercayaan dirinya sudah dimusnahkan oleh ibu dan kakak tirinya sejak dia masih belia. Dan Gerald akan senang sekali jika bisa menjadi orang yang menunjukkan semua kualitas berharga wanita itu pada dirinya sendiri. 

Ia tersenyum kecil saat mengingat pagi ini ketika ia terbangun dan menemukan Summer terlelap di sampingnya. Lama ia menatap wajah wanita itu yang tampak tenang dalam tidurnya. Kecantikan alami Summer membuat Gerald sulit sekali mengalihkan tatap, terutama bibir Summer yang penuh dan seksi. Ia ingat bagaimana ia kemudian bersusah payah bangkit lalu berjalan meninggalkan kamar, sementara godaan malaikat berambut cokelat itu terlalu kuat untuk ditepis, Gerald senang pada akhirnya ia berhasil menguasai diri. Lagipula, seluruh rencananya akan gagal jika ia gagal menahan diri. Bisa ditebak, kalau saat itu juga, Summer akan menendangnya keluar dan menolak untuk berurusan dengannya lagi. 

So he needs to be patient. He needs to always remember that Summer is different from all of the women he have ever met. 

The Billionaire's CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang