Bab 39A

1.2K 287 6
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook sudah lengkap di Playstore dan Karyakarsa.

Ebook sudah lengkap di Playstore dan Karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

"Gerald!"

'Yes, My Angel?'

Summer mendengus mendengar suara pria itu di seberang saluran. Dia tidak tahu betapa kacau dan gugupnya Summer saat ini.

"You have to do something!"

'Ada apa?' Suara Gerald berubah agak tegang karena mungkin mendengar nada Summer yang tidak biasa. 'Kau baik-baik saja?'

"Ya! Maksudku tidak!"

'Summer?'

"Ibu dan kakak iparmu akan datang untuk membawaku mencari gaun pengantin, Gerald!"

'Oh.' ia bisa membayangkan kerut bingung yang menghiasi dahi Gerald. 'Apakah ada masalah? Kupikir kau sudah setuju untuk pergi bersama mereka.'

Summer tidak ingat bahwa ia berkata ia setuju. Tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah... "Mereka sedang menuju ke sini. Sekarang. Dan aku belum bersiap-siap. Aku masih sibuk di rumah kacaku. Tanganku masih penuh tanah, maksudku aku bahkan tak menyediakan apapun, aku..."

'Summer,' panggil Gerald lembut dan Summer berhenti.

'Aku tahu kau gugup...'

"Aku tidak," bantah Summer cepat, terlalu cepat. "Aku hanya tidak terbiasa menerima tamu tiba-tiba dan..."

'Kau ingin aku menelepon mereka dan menyuruh mereka datang lain kali?'

"Tidak," sergah Summer lagi. Selain tidak mau dituduh tidak sopan, ia tentu saja tidak mau kedua wanita itu berpikir kalau Summer membutuhkan Gerald untuk membantunya dalam setiap situasi. Lagipula, ia bukannya tidak menyukai Mrs. Cunningham ataupun Grace, malah sebaliknya. Summer hanya... ia hanya gugup, ia takut melakukan sesuatu yang salah, ia takut mengucapkan sesuatu yang salah, ia tak terbiasa dikelilingi orang-orang, itu membuatnya tak nyaman. Dan ia...

'Summer, kau pasti merasa gugup dan tak nyaman. Mengenalmu, aku tahu kau selalu butuh waktu sebelum terbiasa.'

Summer terdiam. Karena pria itu benar. Ia sangat tidak nyaman dikelilingi orang-orang, apalagi ketika mereka memasuki ranah pribadinya. Summer merasa... ia kehilangan kontrol atas hidupnya, atas rutinitasnya. Seperti sekarang, ia harus menghentikan pekerjaannya secara mendadak, panik serta gugup ketika bersiap-siap, menunggu mereka tiba sambil mencemaskan apakah nanti semua akan berjalan lancar. Summer pikir itu mungkin karena ia tak terbiasa memiliki orang-orang yang peduli padanya, Summer tidak benar-benar ingat kapan terakhir kali ia diperlakukan baik oleh orang-orang yang dulu disebutnya keluarga.

"Aku... hanya takut tidak bisa..."

'Summer, they don't expect anything. Kau juga bisa menolak dan mengatakan tidak pada sesuatu yang tidak kau sukai, mereka akan menghargainya. Jangan cemaskan hal-hal yang tidak akan terjadi, oke? Mereka bukan Ellie dan Maria. Ibu dan Grace juga tidak akan pernah berusaha mengorek-ngorek kisah kita.'

Itu malah membuat Summer semakin tersiksa, merasa bersalah karena harus berpura-pura sepanjang waktu.

Tapi Gerald seolah sudah tahu dan pria itu sudah menyiapkan jawaban lain. 'Dan apapun yang kau pikirkan, bagiku pernikahan kita adalah yang sebenarnya. Aku bermaksud menikahimu dengan gaun putih dan kerudung, di gereja, di hadapan Tuhan, aku tulus ingin membina hidup bersamamu, ini bukan pernikahan kontrak ataupun pura-pura, kau mengerti, Summer? Aku tak akan pernah membohongi keluargaku dengan berpura-pura menikah demi warisan. Kau juga tahu aku menyukaimu dan aku lebih menyukai apa yang kita lakukan bersama di ranjang. Bagiku ini sempurna. Ini pernikahan saling menguntungkan, banyak yang melakukannya dan banyak yang berhasil, tanpa ada perceraian. Jangan terlalu pesimis, Summer.'

The Billionaire's CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang