Bab 40

912 167 15
                                    

Happy reading, semoga suka.

Full version yang lebih lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa. Bab perbab  hanya bisa diakses di Karyakarsa.

Ada juga cerita baru di Karyakarsa dan Playstore ya, langsung tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada juga cerita baru di Karyakarsa dan Playstore ya, langsung tamat. Enjoy

 Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________


Setelah makan malam selesai, mereka kemudian berpisah. Grace akan menyetir ibunya pulang sebelum kembali ke rumahnya sendiri, sedangkan Gerald akan pulang bersama Summer. Mereka sudah duduk di dalam mobil ketika Gerald menoleh untuk bertanya pada wanita itu.

"Apa kau keberatan jika kita menginap di penthouse-ku saja malam ini?" tanya Gerald.

Summer juga menoleh untuk menatapnya dan wanita itu tersenyum kecil sebelum menjawab. "Tentu saja tidak. Kau saja tidak keberatan untuk tinggal bersamaku di luar LA, mengapa aku harus keberatan menginap di tempatmu?"

Summer mungkin tidak sadar bahwa ketika menatapnya seperti ini, dada Gerald dipenuhi banyak hangat untuk wanita itu. Ia tidak yakin bahwa ia bisa terus menyembunyikan perasaannya seperti ini. Mungkin suatu hari nanti, bisa saja Gerald gagal menahan diri dan menumpahkan semua perasaannya.

"Kau cantik sekali, Summer," pujinya kemudian, merasa harus mengatakan sesuatu untuk menumpahkan rasa yang berkecamuk di dadanya.

Summer berdecak pelan sambil memasang sabuk pengaman. "Kau dan mulut manismu itu," cibir wanita itu sambil mengerutkan wajahnya seolah meledek.

"Aku tahu kau kesal padaku," ujar Gerald sambil tersenyum sembari mulai menyetir. Ia melirik Summer sekilas dan kembali mengulas senyum puas.

"Oh, dan kenapa aku kesal padamu?" tanya wanita itu.

"Because I didn't finish what i started. Di kamar pas tadi."

Lalu Gerald menyengir. Bayangan Summer dalam gaun pengantin tidak ingin hilang dari benaknya. Tapi bayangan Summer yang telanjang di bawahnya, itu juga sangat mengganggu konsentrasi menyetirnya.

"Oh! Kau... kau memang..."

"Jangan cemas, Summer. Aku akan menyelesaikan apa yang tadi kumulai kalau kita sudah tiba di penthouse. Itulah kenapa aku memilih menginap di sana, jadi kita bisa lebih cepat sampai," ujarnya parau.

Ia seolah mendengar Summer membuat suara seakan tercekik. Tapi saat ia menoleh untuk menatap wanita itu sekilas, Summer langsung setengah membentaknya.

"Hentikan, Gerald! Fokus, fokus ke jalanan. Kau tidak ingin menabrak sesuatu lagi, bukan?"

Well, ia tahu Summer salah tingkah dan jengah. Bagi Gerald, itu sangatlah manis dan ia kembali menanggapinya dengan tawa kecil.

"Jangan khawatir, I'll bring us home, safe and sound, Summer."

Dan Gerald menepati janjinya. Mereka tiba setengah jam kemudian. Tanpa banyak bicara, mereka langsung naik menuju penthouse. Saat pintu menutup halus di belakang mereka, ia langsung meraih Summer dan memeluk wanita itu.

"Gerald..."

Gerald menarik napas dalam dan menghirup masuk aroma Summer yang manis. Lalu ia berbisik di atas kepala wanita itu, bibirnya menekan lembut puncak kepala Summer. "Selama kita makan tadi, aku hanya bisa memikirkan satu hal."

"A... apa?" tanya wanita itu tercekik.

"Ekspresi wajahmu saat mencapai kepuasan."

Gerald lalu menjauhkan Summer dan menatap ke dalam mata wanita itu yang indah. Mereka tak lagi bersuara, hanya saling menatap. Summer tampak bergetar oleh gairah, oleh antisipasi, dia begitu seksi dan cantik sehingga hanya dengan menatapnya, Gerald sudah mengeras.

Betapa ia menginginkan wanita itu! Dan tak pernah bosan karenanya.

Gerald mundur sejenak untuk melepaskan jas serta dasinya kemudian juga kemejanya lalu ia meraih Summer dan menciun wanita itu. Perlahan, ia mengayun, sementara lidahnya bergerak di dalam Summer, ia membawa wanita itu menuju jendela besar setinggi langit-langit ke lantai lalu tanpa kata meminta wanita itu untuk menghadap kaca itu, menatap pemandangan Los Angeles yang berkilau oleh cahaya sementara ia menciumi sisi leher Summer yang harum.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Billionaire's CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang