Bab 15 A

2.8K 618 20
                                    

Happy reading, semoga suka.

Bab 36-37 sudah update di Karyakarsa. Bab ini rating adult ya, ada adegan 21+ nya.


Luv,
Carmen

_________________________________________

Summer membiarkan ponselnya berbunyi beberapa lama sebelum akhirnya ia mengangkat benda itu dan menempelkannya ke telinga. Ia sengaja membiarkan pria itu menunggu beberapa lama supaya Gerald tidak berpikir ia sedang menunggu teleponnya setiap saat.

"Halo?"

'Kupikir kau tidak akan mengangkatnya.' Terdengar komentar dari seberang saluran dan Summer hanya menyimpan senyum.

"Aku sibuk, Gerald, aku tidak punya ribuan staf seperti dirimu."

'Ouch, it hurts, Summer.'

Mendengarnya, Summer tertawa.

"Ada apa?" tanyanya kemudian.

'Memangnya aku tidak boleh menelepon kalau tidak punya alasan?'

Summer mendengus pelan walau sebenarnya jantungnya agak berdebar. Mungkin karena ia terlalu capek memindahkan tanaman-tanaman yang masih bisa diselamatkan ke pot-pot baru. "Kalau kau tidak serius, i'll hang it now," ancam Summer.

'Wait, wait,' cegah Gerald cepat.

"Aku tidak punya waktu untuk mengobrol-obrol santai sekarang, Gerald."

'Oke, oke,' lanjut pria itu mengalah. 'Aku menelepon karena kupikir kau harus tahu.'

"Apa?"

'Aku sudah bertemu dengan Ellie Finnegan, ibu tirimu. But of course, kau pasti sudah tahu, bukan?'

Tidak, tidak ada yang memberitahunya apa-apa. Tapi pada Gerald, Summer terpaksa berbohong. "Mm... Hmm... Ya."

'Dan apakah dia sudah memberitahumu bahwa aku menyetujui semua tuntutan yang diajukannya. Aku akan membayar kompensasi kerugian itu sebesar yang diminta dalam surat tuntutannya.'

Lagi, Summer terdiam. Ia lalu beranjak keluar rumah kaca dan menarik napas dalam sejenak.

"Kau tidak harus melakukannya, Gerald," ucapnya kemudian, agak lembut. "Berapa... Berapa yang diinginkan oleh ibu tiriku?"

Hening sesaat sebelum suara Gerald kembali terdengar. "I guess you really doesn't know a lot, Summer. Your stepmother has been keeping you in the dark."

Itu sebenarnya sama saja dengan menyebut Summer tolol. Ia merasakan kemarahan kecil terbit di dadanya tapi sebagian dari dirinya terpaksa harus membenarkan perkataan Gerald. Ellie sudah membuat kesepakatan dengan pria itu di belakangnya, tanpa mengabarinya apa-apa. Namun ia tak sudi membiarkan Gerald tahu.

"Kau salah." Summer mendengar suaranya sendiri yang agak tegang. "Kami hanya belum sempat mengobrol di telepon. Aku yakin dia akan meneleponku nanti."

'I hope so, Summer. Sementara kita berbicara, aku sudah mengirim uang kompensasi sebesar USD 200.000 sesuai permintaan ibu tirimu ke rekening perusahaannya, yang katanya akan diteruskan untukmu. Kau sudah menyetujui semua itu, bukan?'

Summer mereguk ludah dan nyaris tercekik. "Dua... Dua ratus ribu dolar?"

'Ya.'

"Ak... Aku... Gerald, aku tidak pernah me..."

Gerald berdecak dari seberang saluran. 'Bukan jumlahnya yang penting, Summer. Aku ingin memberitahumu agar kau tahu semua proses negosiasi yang berlangsung dan agar kau tahu berapa yang seharusnya kau terima. Bahkan jika dia hanya memberimu setengah, itu sudah cukup untuk membantumu mengembangkan...'

"Tidak, tidak, nominalnya berlebihan, Gerald. Aku tidak bisa..."

'Summer, it's done. Percayalah, itu bukan jumlah yang banyak untukku. Dan aku ingin segera menyelesaikan semuanya dengan Ellie, tak ada gunanya jika masalah ini sampai berlarut-larut hingga ke pengadilan.'

Summer menggigit bibirnya begitu keras sampai ia nyaris mengaduh. Ia tak ingin Gerald berpikir ia mata duitan tapi... Oh, apa yang sudah dilakukan Ellie atas namanya?

"Maafkan aku, Gerald. I am so sorry."

'Please, you don't have to. I want to help you, Summer. Dan jika hanya ini yang bisa kulakukan, I am more than happy, please.'

"But it's not fair..."

'Hey, it's done, legally. Kau benar-benar tidak perlu merasa bersalah. Lagipula, kau sudah memperingatkanku tentang Ellie, bukan? Aku senang bisa menjawab tuntutannya tanpa banyak masalah. Now, one more thing... Ibu tirimu sebenarnya tidak ingin aku mengontakmu lagi, katanya kau yang memintanya, jadi dia tidak akan senang bila tahu aku menghubungimu.'

Kali ini Summer tidak bisa tinggal diam. "Itu tidak benar, aku tidak pernah memintanya menyampaikan omong kosong itu."

Sekarang ia seperti menangkap tawa senang Gerald. 'Aku tahu, Summer. Karena itulah, aku ingin mengajakmu makan malam. You wouldn't say no, right?'

Entah kenapa, Summer merasa pria itu sama saja dengan Ellie, sama-sama memanfaatkannya.

"Maaf, aku terpaksa menolaknya, Gerald."

'Kemarin kau bilang kau akan mempertimbangkannya.'

Summer menghelap napas lelah. "Yeah, dan setelah kupertimbangkan, aku harus menolaknya."

Ia cemberut saat mendengar tawa riang Gerald. Pria itu sepertinya juga senang karena ia menolak ajakannya, iya kan?

'Baiklah, terserah padamu saja, Summer.'

Saat percakapan mereka berakhir, Summer jadi terus bertanya-tanya: mungkin Gerald sudah muak berurusan dengannya dan juga ibu tirinya. Well, bagaimanapun, uang ganti rugi yang diminta oleh Ellie sangatlah tidak wajar. Tidak bisa disalahkan jika pada akhirnya Gerald berpikir bahwa ia sama saja seperti ibu tirinya itu.

The Billionaire's CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang