Mature Scene 21+
Happy reading, semoga suka.
Ebook sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.
Lagi ada promo akhir tahun di Playstore, termasuk ebook ini ya, silakan search : CARMEN LABOHEMIAN PROMO
Lumayan diskonnya.
Luv,
Carmen
___________________________________________________________________________
"Gerald!" seru Summer, agak terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Mom memberitahuku bahwa kau tampak luar biasa dalam balutan gaun pengantin, jadi aku harus datang melihatmu."
Pria itu masih mengenakan setelan jas kantor, tetap tampan dengan senyum khasnya yang selalu membuat perut Summer bergetar.
"Mom benar. Kau hampir mencuri pergi napasku, My Angel."
Pria itu memperhatikannya lekat lewat cermin sampai-sampai Summer jengah.
Untuk menutupi kecanggungannya, Summer lalu melengos pelan. "Apa sih? Apa kau tidak tahu bahwa kau tidak boleh melihatku dengan gaun pengantin atau sesuatu yang buruk akan terjadi..."
"Aku tidak percaya pada mitos," ujar pria itu sambil melangkah mendekatinya. Mata mereka terkunci lewat pantulan cermin besar dalam kamar pas itu. "Kau butuh bantuanku, bukan? Untuk melepas gaun ini?"
Entah kenapa, tatapan Gerald begitu intens dan Summer merasa... Ya Tuhan, dadanya berdebar kencang sekali. Ia mereguk ludah dan mengangguk.
"Ya," ujarnya dengan mulut yang terasa kering.
"Let me help you."
Summer menahan napas ketika jari pria itu bergerak di belakang punggungnya. Bahkan ketika gaun itu jatuh dengan suara berat teredam di sekelilingnya, Summer masih tidak berani bernapas. Mata mereka kembali bertemu dalam pantulan cermin dan ia bisa membaca gairah di kedua mata pria itu.
"Aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita dan menelanjangimu di malam pengantin kita."
"Pernikahan kita..."
"Satu kata lagi tentang pernikahan pura-pura dan aku akan sangat marah sekali padamu, Summer. I will have to punish you then."
Mata Gerald berkilat dan Summer langsung memilih diam. Ia tidak mau tahu, juga tidak mau bertanya, apa persisnya hukuman yang ada di benak Gerald saat ini.
"Oke," akhirnya ia berkompromi. "Kau boleh keluar, aku bisa mengenakan pakaianku sendiri."
"Oh, tidak secepat ini, Summer."
Ia tersentak saat Gerald membalikkannya menghadap pria itu lalu bibir Gerald turun untuk menciuminya. Bibir mereka bertaut dalam ciuman penuh gairah, yang melibatkan gigi dan lidah, bibir-bibir lapar yang saling mencecap. Lalu yang membuat Summer mendesah hebat, saat mulut pria itu meninggalkan bibirnya dan bergerak untuk menciumi salah satu payudara Summer. Tangan besar pria itu menangkap dan mengangkat salah satu payudaranya, mencicipi payudara Summer seolah itu adalah apel masak yang paling matang dan manis, bibirnya mengecup, lidahnya menjilat puting Summer lalu dia mengulum keras. Summer berusaha keras menahan desahan lainnya saat ia melihat pantulan mereka di cermin. Ia, setengah telanjang, sementara Gerald menunduk di atas dadanya, mencicip rakus.
Lalu pria itu berhenti secepat dia memulainya, meninggalkan denyut tak terpenuhi dalam tubuh Summer.
"That's your little punishment. Sekarang, tubuhmu berdenyut menginginkanku, bukan?"
Summer memerah. "Kau..."
Ia tersentak keras kembali saat Gerald menyentuhkan telunjuk ke putingnya yang lain. "Aku akan menunggu di luar. Kita bisa makan malam bersama Mom dan Grace nanti."
Lalu tanpa menunggu jawaban, Gerald berbalik dan keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Summer yang tubuh bawahnya masih berdenyut tak puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cinderella
RomanceJust like some cliche love story, between a billionaire and modern Cinderella. But hey, who doesn't love a fairy tale love story?