Happy reading, semoga suka.
Ebook selengkapnya sudah bisa didapatkan via Playstore dan Karyakarsa ya.
And you can visit my new story on Wattpad.
Luv,
Carmen
____________________________________________________________________________
Prev:
"Kau pikir aku akan mengizinkannya?!"
...
Kali ini giliran Gerald yang tertawa. "Siapa yang peduli kau mengizinkannnya ataukah tidak? Summer bisa membuat keputusannya sendiri. Kau bukan lagi walinya, Ellie."
Mata Ellie terarah pada Summer, tatapan yang dulu selalu membuat Summer tunduk padanya tapi kini tidak lagi. Kini, dengan Gerald di sampingnya, Summer tahu ia tidak perlu mengkhawatirkan apapun. "Asal kau tahu, aku tidak akan menyetujui lelucon ini! Jangan lupa, Summer, kau masih bergantung pada bantuanku untuk banyak hal!"
"Aku sudah memutuskannya, Ellie. I am getting married with Gerald, entah kau setuju ataupun tidak. Gerald benar, kau bukan lagi waliku." Dan ada kepuasan yang luar biasa ketika untuk pertama kalinya ia berani membantah wanita itu.
"Beraninya kau!"
"Oh ya, tentu saja dia berani. Kalau kau berpikir untuk mengintimidasi calon istriku, kau akan menyesal, Ellie."
"Berani-beraninya kau bicara seperti itu padaku!" bentak Ellie pada Gerald, dengan nada marah.
"Jangan membentak calon suamiku, Ellie!" tegur Summer, ikut terkejut karena ia berani menantang wanita itu.
"What a joke!"
"Ellie, suka ataupun tidak suka, kurasa kau harus belajar menerima keputusan Summer. Tentu saja, sebagai istriku, kelak aku adalah pelindungnya. Jadi sementara kau ada di sini, aku ingin meluruskan beberapa hal terkait hak-hak Summer. Terutama, rumah dan tanah warisan miliknya ini."
"Hah!" Ellie langsung mendengus keras. "Kau dengar? Belum menikah tapi pria ini sudah berniat menguasai tanahmu, Dasar Bodoh!" maki Ellie dengan nada penuh kemenangan sehingga Summer merasa muak.
Ia menghentikan Gerald ketika pria itu ingin kembali membelanya. Untuk yang satu ini, Summer bisa melakukannya sendiri. Kemarahannya mendidih saat menatap wajah wanita itu.
"Aku tidak sebodoh yang kau kira, Ellie. Jadi jangan cemas. Itulah salah satu alasan aku menginginkan prenup. Aku belajar dari kesalahan masa lalu, some people totally cannot be trusted. Kau pikir aku tidak tahu tentang uang ganti rugi yang dibayarkan padamu? Kau sengaja memberiku nilai yang begitu kecil hanya untuk memastikan aku tetap dalam kesulitan keuangan. Kenapa? Kau menunggu kesempatan, bukan? Kalau aku sampai gagal bayar, kau bisa menjual tempat ini dengan harga tinggi dan memberikan beberapa persen padaku, seperti yang selama ini selalu kau lakukan?"
Di antara ekspresi terkejutnya, wajah Ellie sontak memerah. Summer tidak tahu apakah wanita itu sedang murka atau justru merasa malu karena tertangkap basah.
Tentu saja, Ellie meradang. Summer berharap terlalu banyak jika ia berpikir ibu tirinya itu akan merasa malu.
"Berani-beraninya kau menuduhku..."
"Ellie..." Kali ini Gerald yang memotong ucapan Ellie. "Sebelum kau membuat berbagai alasan, kau sebaiknya tahu, aku sudah memberitahu Summer berapa tepatnya jumlah ganti rugi yang diminta dan kapan aku mengirimkannya ke rekening perusahaanmu."
"Ak... Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, Summer. Total ganti rugi itu tidak hanya khusus untuk membayar kerusakan yang timbul, tapi ada biaya-biaya yang harus dibayarkan dalam proses pengajuan ganti rugi. Semua ada prosedurnya, Summer. Lagipula, sudah kubilang kalau ayahmu meninggalkan banyak utang, selama ini aku sudah berusaha semampuku untuk membantumu."
"Utang-utang apa, Ms. Finnegan?" Kini Jacob menginterupsi.
Kepala Ellie menoleh pada pria itu. "Kau..."
"Aku pengacara putri tiri Anda, jadi aku berhak tahu."
Napas Ellie kini terasa lebih berat saat dia berusaha menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Wajah wanita itu kini kian memerah. "Almarhum suamiku memiliki banyak utang, aku bahkan tidak bisa lagi menghitungnya, beberapa aku bahkan tidak tahu..."
"Jika Anda tidak tahu, bagaimana mungkin Anda bersedia membayarnya? Tentunya orang yang datang menagih memiliki bukti," potong Jacob tenang.
"Aku... kau... apa kau menginterogasiku? Ini masalah keluargaku!"
"Tapi Miss Reed adalah klienku, Ms. Finnegan. Dan untuk membuat prenup, aku perlu tahu semua hak dan kewajibannya. Di dalam perjanjian pranikah nanti, tanah dan rumah pertanian ini akan sepenuhnya menjadi milik Miss Reed, yang artinya utang banknya akan dilunaskan demi mengamankan hak kepemilikannya. Aku sudah menelusuri sumber pinjaman dan mencoba menelusuri ke mana uang pinjaman itu dialokasikan. Perusahaanmu tidak memiliki record jelas ke mana dana-dana itu dialokasikan. Kalau untuk pengembangan pertanian, di mana bukti dokumennya? Kalau untuk membayar utang-utang yang terus bermunculan seperti yang Anda sebutkan, di mana juga bukti-buktinya? Semua dana yang berhasil Anda kumpulkan dengan memanfaatkan pertanian ini, semua tidak memiliki pembukuan jelas. Tapi Miss Summer tidak akan mempermasalahkannya jika Anda menandatangi surat yang menyatakan bahwa perusahaan Anda tidak lagi memiliki kaitan dengan Miss Summer, begitu juga dengan rumah dan tanah pertanian ini. Dengan kata lain, perusahaan Anda tidak boleh lagi memiliki kaitan dengan Miss Summer untuk tujuan dan alasan apapun."
Bisa dibayangkan betapa murkanya Ellie. Dan baru pada saat itu Summer sadar bahwa ia tak lebih dari sekadar sapi perah bagi wanita itu.
"Oh, tidak! Aku tidak akan menandatangani apapun. Kau tidak punya hak datang ke sini, ke rumah milik almarhum suamiku lalu menuntutku untuk mematuhi permintaan tidak masuk akalmu" Ellie lalu menoleh marah pada Summer. "Kau sudah merasa hebat karena kau pikir Gerald Cunningham mau menikahimu? Kau anak tolol! Aku sudah menjaga dan membesarkanmu seperti anakku sendiri dan ini balasan yang kudapat darimu?! Tuduhan dan kebohongan?! Kau akan menyesal saat kau sadar kalau pria ini ternyata hanya mempermainkanmu!"
"Ellie..." Suara tenang Gerald langsung menengahi. "Kalau kau begitu bersikeras membuktikan bahwa ini hanya sekadar tuduhan, bagaimana kalau kita mengundang Michael Donnovan, pemilik dari perusahaan pengembang yang sudah mendekatimu beberapa bulan ini? Haruskah kita bertanya padanya? Berapa dia menawar tempat ini dan bagaimana kau meyakinkannya bahwa dia akan mendapatkan properti ini? Do we have to do that? Now? Jacob can call him anytime."
Baru kali itu Summer melihat wajah Ellie memucat pudar. "Bisakah aku bicara berdua dengan anakku? Mungkin kami bisa menyelesaikan masalah ini tanpa keributan berarti." Tidak ada nada sinis, kali ini Ellie terdengar lebih serius.
"Tidak," tolak Gerald tegas.
"Gerald..." sela Summer. Gerald menatapnya tapi mata pria itu menunjukkan ketidaksetujuan bahkan sebelum Summer menyuarakan kalimatnya. "Tidak apa-apa. Biarkan kami bicara berdua. Please?"
Summer tersenyum pada Gerald. Ia tahu pria itu cemas kalau ia lagi-lagi akan tunduk pada Ellie. Tapi hal itu tak akan terjadi lagi.
Akhirnya, walau enggan, Gerald bangkit menuju dapur diikuti oleh Jacob, meninggalkan Summer bersama Ellie di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cinderella
RomanceJust like some cliche love story, between a billionaire and modern Cinderella. But hey, who doesn't love a fairy tale love story?