Happy reading, semoga suka.
Cerita lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.
And i have new story available on Karyakarsa dan Playstore juga.
Enjoy
Luv,
Carmen
_______________________________________________________________________
Ada konsekuensi yang tidak Summer sadari ketika ia menyetujui tawaran Gerald untuk menikah. Setelah membereskan semua kekacauan dalam hidupnya dan menikmati bagaimana hidupnya kini sepenuhnya menjadi milik Summer, ia terbawa suasana.
Gerald bukan hanya partner yang kompeten dan memenuhi janji, pria itu juga memainkan perannya sebagai kekasih dengan begitu sempurna, hingga Summer nyaris lupa bahwa semua ini tak lebih dari sekadar sandiwara.
Semuanya memang terlihat dan terasa sempurna... sampai Gerald menyampaikan berita itu. Tentu saja. Orangtua dan keluarga pria itu ingin bertemu dengannya. Bagaimana Summer bisa lupa bahwa sebuah pernikahan pastilah melibatkan keluarga?
'Apakah kita harus melakukan ini?'
'Melakukan apa?'
'Bertemu keluargamu.'
'Tentu saja. Kalau kita akan segera menikah, maka hal itu tak terhindarkan, bukan?'
Tentu saja, hal itu tak terhindarkan. Suka ataupun tidak suka, Summer tidak bisa menghindari pertemuan itu. Ketika ia dan Gerald tiba di kediaman Cunningham, Summer berusaha menenangkan perasaannya yang campur aduk. Ini tidak sama dengan menghadiri pesta pria itu, ini momen yang berbeda, di mana di dalam sana ada orangtua, kakak lelaki dan kakak ipar Gerald Cunningham, yang kesemuanya sedang menunggu mereka untuk makan malam bersama.
Tapi semua yang dibayangkan oleh Summer - ekspresi dingin dan tak senang - semua itu tidak pernah terjadi. Pasangan suami istri Cunningham senior secara mengejutkan menyambut Summer dengan baik. Edgar yang pernah berbicara dengannya di telepon juga membuat Summer terkejut. Tadinya ia pikir pria itu tak akan terlalu menyukainya, namun ia salah, Edgar juga menerimanya dengan tangan terbuka. Begitu juga dengan istri pria itu.
"Aku dengar dari Gerald kalau kau tinggal sendiri dan mengurus perkebunan bungamu?" tanya ayah pria itu dari kepala meja.
"Benar, Mr. Cunningham."
"Bukan hal mudah mengurus rumah dan lahan itu sendirian. Kami semua salut padamu, Summer."
Summer tersenyum gugup pada Edgar dan tidak begitu yakin apa yang harus ia katakan sebagai balasan. Tapi ia tidak perlu melakukannya karena Gerald membuka suara.
"Itu yang selama ini aku coba katakan padanya. Summer tidak pernah percaya bahwa dia itu mengagumkan."
Summer merasa wajahnya merona saat ia menatap Gerald jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cinderella
RomanceJust like some cliche love story, between a billionaire and modern Cinderella. But hey, who doesn't love a fairy tale love story?