Happy reading, semoga suka.
Yang mau baca duluan, bisa ke Karyakarsa sudah update sampai bab 22 ya.
Akun Karyakarsa: carmenlabohemian
Kalian mungkin juga suka cerita ini, ini on going di Wattpad.
Enjoy
Luv,
Carmen_________________________________________
“Ap… apa?” tanyanya bingung saat melihat kertas dan pena yang disodorkan padanya.
“Tandatangan saja,” ujar wanita itu sambil membuka lembaran terakhir dan menunjuk tempat Summer harus membubuhkan tanda tangan.
“Tapi… ini apa? Kau sudah menyelesaikan penilaian asuransi rumah kacaku?” Ia menatap Maria yang memutar bola matanya seakan bosan.
“I told you Mom will handle it.”
Tatapan Summer berpindah pada wajah Ellie. Wanita yang lebih tua itu berdecak seolah tak senang harus menjelaskannya pada Summer. “Ini adalah surat kuasa bahwa aku akan bertindak mewakilimu dalam menuntut Gerald Cunningham atas kecerobohannya merusak propertimu dan mengakibatkan rumah kacamu rusak, panen gagal, menuntutnya karena mengirim tim yang ceroboh dan tidak berkualifikasi sehingga menimbulkan semakin banyak kerusakan juga membuatmu stress dan depresi karena kau takut gagal membayar pada bank. Intinya, kau memberiku hak penuh untuk menuntut ganti rugi pada mereka.”
“Ta… tapi…”
“Tapi apa?!” sanggah Ellie kasar. “Memangnya kau bisa bertindak mewakili dirimu sendiri? Kau itu tolol dan gampang ditipu, sama sekali tidak punya pengalaman dengan dunia luar. Yang ada malah nanti kau tidak mendapatkan seperser pun!”
“Kalau begitu, biar aku pelajari dulu. Kalau semua beres, aku akan menandatanginya dan menscan lalu mengirimkan salinannya lewat email.”
“Tidak!” tegas Ellie. “Kau akan menandatanginya sekarang jadi aku bisa mulai memprosesnya besok.”
Summer ingat terakhir kali wanita itu memaksanya menandatangani surat dan ia terjebak dengan hutang bank. Ellie menghabiskan semua pinjaman yang didapatkannya dari bank tanpa pernah benar-benar menginvestasikannya kembali ke pertanian seperti yang dulu dijanjikan wanita itu. Tapi Ellie membantah hal itu, berkata bahwa Summer menuduhnya menggelapkan uangnya dan bahkan mengancam akan menuntutnya atas pencemaran nama baik. Wanita itu juga mengancam bahwa dia akan membiarkan Summer tidur di jalanan jika saja ia gagal membayar bank dan mereka menyita asetnya. I won’t help you pay a cent, jika kau berani kurang ajar padaku – begitulah kira-kira yang dikatakan Ellie padanya.
Mengingat itu, Summer kembali merasakan perutnya bergolak. Ia takut kejadian yang sama akan berulang.
“Lebih baik aku membacanya dulu…”
“Really, Summer? Kau ingin melakukannya lagi, membantah dan mempermalukanku? For God’s sake, I am your mother, whether you like it or not, now just sign it! Aku juga melakukan ini semua untukmu, Tolol!”
Maria ikut mendesak Summer. “Summer, kalau aku jadi kau, aku akan langsung menandatanginya. Uang ganti rugi itu takkan berarti bagi Gerald Cunningham, tapi bagimu akan sangat berarti. Jangan lupa, kau masih punya kewajiban membayar utang bank dan jangan harap kami akan mau membantumu jika kau gagal bayar, karena kau tolol dan tidak mau mendengarkan nasihat kami. Dengar ya, sekarang ini kami juga berusaha membantumu, kau sadar? Bayangkan kalau kau gagal membayar utang bank, kau akan kehilangan semuanya, jangan harap juga kau boleh menumpang hidup dengan kami. Jadi kalau kau sedikit pintar, kau tahu bahwa ini yang terbaik. Sign it and we will help you get some cash to pay off your debt dan kau bisa tinggal selamanya di sini, dengan tenang, tanpa takut dikejar-kejar pihak bank. This is where you belong, you don’t wanna lose it, Summer.”
Ya, Summer tidak ingin kehilangan pertanian ini. Walaupun utang-utang itu bukan sepenuhnya milik Summer tapi semua sudah terjadi. Jika ia menolak menandatangani surat ini dan membuat Ellie serta Maria kesal, mereka akan pergi dan Summer tidak akan mendapatkan apa-apa. Setidaknya yang bisa ia lakukan adalah menyelamatkan tanah serta rumah peninggalan ayahnya ini.
Jadi walau dengan berat hati, ia akhirnya menandatangi surat tersebut.
Setelah keduanya pulang, Summer memikirkan lagi semua kejadian hari ini dan ia terbelah di antara perasaan bersalah juga kesal. Bersalah karena ia berjanji pada Gerald bahwa ia tak akan menuntutnya. Kesal karena mungkin saja semua kebaikan Gerald, telepon-telepon pria itu, kata-kata manis dan kebaikannya, semua itu hanya pura-pura demi membujuk Summer untuk membatalkan niat menuntutnya – seperti yang dikatakan Maria. Mungkin saja ia memang tolol dan bodoh sehingga mudah saja ditipu.
Sakit hati, ia meraih ponsel dan mengetikkan pesan untuk pria itu. Setelah memutuskan untuk menuntutnya, ada baiknya jika Summer tidak lagi bertemu dengan pria itu.
Maaf, aku tidak bisa datang besok.
Sebaiknya kau mengirim seseorang untuk mengambil dokumenmu.
Ponsel Summer langsung berbunyi tapi ia mengabaikannya.
Setelah beberapa saat, pesan text masuk ke ponselnya.
Apa yang terjadi?
Bahkan ia sendiri tidak bisa menjawabnya. Summer hanya lelah, secara fisik dan emosional dan ia sedang tidak ingin bermain-main dengan Gerald. Pria itu tak benar-benar peduli apa yang terjadi padanya. Ia hanya menatap ponselnya yang kembali berbunyi dan menahan diri untuk tak mengangkat panggilan pria itu.
Pesan lain kembali masuk ke ponselnya.
Tolong angkat teleponnya, Summer.
Takut kalau ia akan menyerah, Summer langsung mematikan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cinderella
RomanceJust like some cliche love story, between a billionaire and modern Cinderella. But hey, who doesn't love a fairy tale love story?