14

500 54 18
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

___________

Suara gitar yang di petik bersama dengan suara yang terdengar merdu di gendang telinga nya. Ton tidak menyangka bahwa ketiga bersaudara ini memiliki suara yang merdu dan lembut, apa lagi Dew. Anak itu terus bernyanyi diiringi dengan petikan gitar yang di main kan oleh Yoon dan jangan lupakan Aidan yang sedari tadi menimpali lagu yang di bawakan oleh Dew, tak kalah merdu bahkan suara Aidan lebih lembut.

Ton menikmati alunan musik yang di bawakan mereka, dia memejamkan matanya dengan jari tangan yang mengetuk meja. Ketahui lah bahwa dia pencinta musik.

Hujan kian membesar namun mereka enggan beranjak dari balkon kamar Dew.

Ya, mereka sedang berada di kamar Dew. Lebih tepat nya di balkon kamar Dew. Setelah mereka membersihkan diri dan berganti pakaian mereka memutuskan untuk bermain musik disana, selain Suasana yang pas kamar Dew juga enak untuk di jadikan kumpulan mereka.

"Anjir keren!" Sorak Ton bertepuk tangan.

Ton tidak memperdulikan lagi sifat nya yang hilang, benar kata Yoon dimana dia nyaman di situlah dia menunjukan sifatnya.

"Jelas!" Bangga Yoon dengan ekspresi songong nya.

Dew mendelik tak suka dia menggeplak belakang kepala Yoon dengan pelan membuat sang empu meringis.

"Sakit bang!" Kata nya sebari mengusap kepala nya yang kena geplak.

Dew acuh dia tidak memperdulikan Yoon yang sedang mengaduh. Putra sulung Ghossan itu malah mengalihkan tatapan ke luar mansion yang di guyur hujan. Dew suka hujan, selain Aroma yang jadi candu, entah kenapa Suasana hujan membuat nya menjadi tenang.

"Lu suka hujan?" Ton melihat tatapan Dew yang melihat hujan. Tenang dan berbinar, sama seperti tatapan Ton kala hujan datang.

Dew mengangguk. "Gue suka hujan."

"Kenapa?"

"Tenang." Kali ini Ton yang mengangguk membenarkan perkataan Dew.

Mereka sama-sama melihat keluar mansion. Dari balkon kamar Dew mereka bisa lihat jalanan kompleks yang di guyur hujan. Kita juga bisa liat mansion mereka yang sepi dan sunyi seperti tidak ada kehidupan.

Aidan bangkit dari duduk nya untuk keluar dari kamar Dew, entah kemana anak itu akan pergi yang pasti dia tidak bilang sedangkan Yoon sibuk memainkan gitar nya kembali, memetik dengan asal membuat alunan menjadi absrud.

"Lo bisa main gitar gak?" Tanya Yoon.

"Bisa."

Yoon menyerah kan gitar nya pada Ton dan di sambut baik oleh anak itu. Dia memetik gitar dengan perlahan memberikan alunan dari petikan nya. Yoon dan Dew saling pandang saat mendengar alunan nya.

Diary depresi ku

Itu adalah alunan dari petikan gitar Ton.

Suara Ton mulai terdengar, mengikuti alunan yang dia mainkan sendiri. Suara nya bagus, selain bagus juga sangat enak di dengar. Yoon dan Dew yang bisa diam melihat ekspresi Ton yang sangat menghayati, sebagai penyuka musik mereka berdua tentu tau ekspresi itu.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang