30

418 50 13
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!!

Udah sampai mana iniii? Aku dari Bandung, kmha damang?

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

_____

Matahari telah mengambil alih tugas bulan, langit yang semula gelap kini berubah menjadi terang. Kicauan burung serta cahaya mentari yang masuk lewat celah jendela kamar nya menjadi hal pertama yang dia dengar dan lihat. Remaja itu menggeliat dari tidur nya, bangkit dan menyamankan dirinya untuk duduk sekedar mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Hoammmm." Tangan nya menutup mulut yang terbuka lebar sedangkan Mata sipit meliar guna mencari jam untuk melihat pukul berapa sekarang.

"Ini weekend?" Tanya nya pada diri sendiri.

Dia meraba kasur guna mencari ponsel nya yang entah dimana, setelah mendapat kan nya dia segera membuka lalu melihat hari apa ini. Ternyata benar ini weekend maka dari itu dia bisa berleha-leha di kamar seharian tanpa harus bertemu keluarga nya, dia juga senang karena kelurga besar nya akan pulang sore nanti.

Ton menyalakan data nya, dia membuka aplikasi tiktok untuk berselancar menikmati konten konten para tiktokers.

"Hahhaha ko bisa hahahha." Dia tertawa terpingkal-pingkal saat melihat salah satu konten yang menunjukan pria yang salah saat membantu ODGJ. Bapak yang di kira ODGJ ternyata seorang petani, Ton tertawa sebari memegangi perut nya, dia tidak kuat saat melihat ekspresi si bapak yang meyakinkan terlebih dengan konten kreatornya yang malah memotong setiap si bapak mau bicara.

Anak itu menscrol kembali Vidio yang lain menikmati' hari Minggu dengan rebahan sebari scroll tiktok, Instagram atau Twitter itu adalah kenikmatan yang hakiki, apa lagi kalau Kouta Fulll + cemilan full behh betah seharian di kamar.

----

Mew memijat pangkal hidung nya dengan pelan, dia dan yang lain baru saja pulang dari rumah sakit tapi sudah di suguhkan dengan ayah nya yang lagi-lagi menyuruh Mew untuk segera memberikan anak nya pada orang itu. Mew jelas menolak, mau bagaimana pun dia tetap anak nya meski darah yang mengalir dalam tubuh nya bukan darah nya tetap saja dari kecil dia lah yang menjaga nya. Meski semua yang di lakukan salah, tetap dia tidak akan pernah mau memberikan anak nya pada orang lain, terlebih Gulf yang selalu memohonkan untuk tidak memberi tahu kan masalah ini pada ketiga anak nya , dia tidak ingin anak nya merasa berbeda dan merasa dirinya penuh dosa.

Mew sayang tapi Mew juga benci. Mew harus apa?

Ayah tiga anak itu menghembuskan nafas nya lelah, Memejamkan matanya menikmati rasa sunyi yang berada di ruang kerjanya sebelum ponsel nya berbunyi yang mengharuskan nya membuka paksa kedua mata nya untuk melihat siapa yang memberikan nya sebuah pesan.

Kening nya mengernyit saat melihat sebuah nomor asing yang mengirim kan nya foto, karena penasaran dia membuka pesan itu dan melihat foto apa yang di kirim kan. Tangan nya terkepal, urat leher nya juga terlihat, mata nya menatap tajam foto yang di kirimkan oleh orang yang tidak di kenal. Dengan nafas memburu Mew melangkah kan kaki nya menuju lantai dua.

"Ayah mau kemana?" Tanya Pawat saat melihat ayah nya yang terlihat emosi berjalan ke arah tangga.

Pawat mengernyit bingung tapi dia memilih abai dan melanjutkan aktifitas untuk membuat teh hangat.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang