32

498 41 6
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!!

Udah sampai mana iniii? Aku dari Bandung, kmha damang?

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

_____

Terik nya matahari tidak membuat pria itu beranjak pergi. Langit tampak cerah tidak dengan hati nya yang kembali suram. Dia mengusap batu nisan di hadapan nya dengan lembut. "Nyawa harus di bayar nyawa kan Max?" Lirih nya.

"Lo tau kemarin gue ketemu dia. Ganteng, lucu, tapi dia mirip sama pembunuh itu, aneh ya padahal ayah nya kan Lo bukan dia kenapa banget dah harus mirip sama tu orang bener-bener aneh. Oh iya gue punya cerita, ternyata bukan cuman kita aja yang mau dia tapi Zee sama Tay juga mau," Pria itu menarik nafas nya dalam menjeda cerita yang akan kembali di curah kan pada nisan di depan nya. Dia mendongak memastikan air matanya tidak jatuh. "Maaf gue masih suka nangis, lemah banget ya gue padahal udah tua. Gue cuman kangen sama semua nya, sebelum semua nya hancur." Lirih nya.

Kenangan yang sempat di buat semasa SMA dulu terus berputar layak nya film yang di tonton. Dia tidak bisa menyangkal bahwa dirinya rindu masa-masa itu.

Andai, andai semua tidak terjadi mungkin mereka akan hidup bahagia tanpa ada nya permasalahan rumit yang mengorbankan seorang anak.

____

King Off Reynad, siapa yang tidak mengenal nama itu? Semua orang mengenal nya dengan baik, keramahan nya, sikap humble nya dan juga kebaikan yang ia tanam di masyarakat kalangan bawah.

Off selalu berbagai, menyisihkan uang yang ia dapat dari keuntungan kantor nya untuk memberikan sedikit donasi kepada panti asuhan dan panti jompo.

Seperti hal nya sekarang Off berjalan dengan wajah ramah serta wibawa, pembawaan Off terlihat positif membuat siapa saja yang berada di dekat nya akan nyaman. Dia memasuki rumah panti asuhan yang selama ini di datangi nya, di belakang Off ada beberapa Bodyguard yang membawakan barang-barang yang Off bawa.

Tak lama dari datang nya Off kelima motor sport serta mobil Pajero berwarna putih berhenti di halaman panti.

Ton membuka helm nya mengerutkan keningnya saat melihat berjejer mobil mahal terparkir apik di halaman mansion.

"Ada tamu juga?" Tanya Saka yang turun untuk mendekati mobil.

Ton mengangkat bahu nya. "Gak tau, mungkin salah satu donatur tetap disini berkunjung juga." Jawab nya.

Dia memang perah mendengar dari ibu panti bahwa ada salah satu donatur tetap yang selalu berkunjung. Beliau berkunjung 3x dalam sebulan itu pun jika tidak ada kesibukan, tapi donatur itu sudah lama tidak berkunjung hanya menitipkan uang dan barang-barang yang di perlukan panti pada Bodyguard nya.

Jika memang itu donatur tetap Ton jadi penasaran siapa orang yang berbaik hati ingin menyisihkan uang nya untuk berbagi. Ton kagum, bukan kah di jaman sekarang sangat sulit mencari orang yang ingin menyisihkan harta nya untuk orang yang membutuhkan?

"Bengong aja Lo, cepet bantu." Ujar Yoon menepuk bahu Ton dengan pelan.

Meski pelan Ton tetap terkejut dia menatap teman nya dengan tajam tanpa banyak kata dia ikut membantu mereka mengeluarkan barang-barang yang di bawa.

Dia berjalan terlebih dahulu di Belakang nya ada Yoon dan Saka yang membawa dua karung beras dan di belakang mereka ada Gerald serta Daniel yang membawa tiga keresekkk makanan di masing-masing tangan nya, sedangkan barang yang lain di ambil kan oleh orang suruhan Daniel.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang