19

451 43 3
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

______

Penuh nya kantin tidak membuat ke lima remaja berbeda tinggi badan itu untuk kembali ke kelas, mereka malah berdesak-desakan dan mencari tempat yang kosong namun sial nya tidak ada Yang kosong, semua sudah terisi penuh hanya ada satu meja yang diisi oleh dua orang dan mungkin akan muat jika mereka berada disana namun sial nya lagi itu adalah meja yang di duduki oleh Win dan Bright.

"Gimana nih?" Jujur saja Saka sudah lapar tapi dia juga harus meminta persetujuan dari Ton, iya atau tidak duduk satu meja dengan adik nya.

Saka tau gerak gerik Ton yang tidak nyaman, ah bukan tidak nyaman hanya bingung melakukan apa. Tentang rumor yang sudah melesat jauh di sianetro sekolah ini dia tidak mengindahkan nya. Sama dengan Yoon dan yang lain mereka tidak ingin ikut campur dan pastinya setiap apa yang di lakukan memiliki alasan kan?

Ketiga remaja yang berdiri tepat di sebelah Ton mengangkat bahu nya acuh, bisa saja mereka mengusir salah satu meja yang ada di depan nya tapi sekarang mereka sedang bersama Ton tidak ingin membuat image mereka buruk.

"Yaudah izin aja." Putus nya.

Ton tidak tau apa yang akan terjadi, melihat Win bersama Bright bisa saja kekasih adik nya itu mencari masalah dengan nya atau menyindir perihal dirinya yang tidak pernah menanggapi Win tapi ingin satu meja dengan nya. Hah? Ingin? Tidak, bukan ingin tapi terpaksa!!

"Serius? Kalau semisal terpaksa kita bisa ke kantin belakang aja." Ujar Yoon.

Ton menggeleng. Kantin belakang tidak seluas kantin disini. Di SMA Gemilang memang menyediakan dua kantin. Kantin utama ya disini dan kantin belakang hanya sampingan untuk anak-anak yang suka merokok dan kumpul bersama teman-teman nya. Yang paling utama, kantin belakang adalah tempat dimana Talay dan kedua antek-anteknya berada.

"Disini aja." Ton berjalan mendahului keempat nya, dia memutuskan untuk meminta izin pada mereka berdua jika tidak diizin kan oleh Bright maka dia akan meminta keempat teman nya saja yang duduk disini.

"Boleh duduk di sini?" Win mendongak melihat siapa yang meminta izin, mata berbinar ketika melihat Ton berada di hadapan nya dengan segera dia mengangguk.

"Boleh bang, disini kosong." Win menepuk tempat kosong di sebelah nya. Setelah mengucapkan itu keempat teman Ton datang.

Ton melihat ke arah Bright yang menatap dengan sinis, dia tau anak itu tidak menyukainya sejak awal tapi ayo kita lihat siapa yang akan merebut perhatian Win nanti.

"Gue sama mereka, masih boleh?" Ton tidak ingin egois, dia juga melihat kenyamanan Win. Dia takut jika keempat teman nya mengangguk, maka dia yang akan pergi. Sudah di bilang kan sejak awal jika dia tidak boleh biarkan keempat teman nya yang duduk.

Win tetap mengangguk semangat, tidak apa jika bersama teman-teman Abang nya, toh dia juga ingin mengenal lebih dalam pertemanan sang Abang.

"Bolehh!" Dengan semangat Win membolehkan.

Bright menarik Win dengan pelan. "Aku tidak nyaman." Bisik nya

Mata Win memohon, ini moment langka. Moment yang ia tunggu selama ini, bisa satu meja di kantin dengan Ton. Melihat tatapan Win yang seperti memohon membuat Bright kalah, dia tidak tega dengan terpaksa dia mengiyakan.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang