45

272 38 12
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

Komen biar aku semangat!

_____

Tangan nya bergerak dengan lihay untuk memberikan guratan tinta berbentuk sebuah tanda tangan milik nya. Di kertas putih dengan berisi perjanjian dan sebuah keuntungan yang menggiurkan untuk nya. Dengan senyum penuh makna dia memberikan tangan nya untuk saling bersalaman.

"Deal!" Ucap nya semangat.

"Oke. Gue harap kerja sama kita membuahkan hasil yang memuaskan." Pria itu mengangguk dan tersenyum lalu menatap ke arah gedung pencakar langit yang terhalang oleh kaca transparan.

"Nyawa di balas nyawa tapi lebih menarik jika kita memusnahkan orang yang membuat semua nya kacau." Lanjut nya dengan penuh rasa dendam.

Matanya menyorot kan amarah dan dendam. Tangan nya terkepal membuat si pria yang menandatangani perjanjian tadi ikut tersenyum. Kedua pria gila dengan jas mahal yang melekat itu tertawa seperti orang tidak waras, mereka kembali bertos layak nya seorang sahabat yang kembali bertemu.

"Kalau gitu gue pulang dulu." Pria dengan jas berwarna navy berdiri dan berpamitan untuk undur diri dari sana.

"Oke. Gue harap kerja sama kita berjalan mulus, Zee."

Zee mengangguk dengan senyum penuh makna. "Gue juga berharap kaya gitu, Off."

Zee dan Off saling tersenyum penuh arti lalu kembali bertos dan pamit untuk pergi.

Semua sudah di rencanakan dengan matang. Pembunuhan dan rencana hancur nya seseorang sudah merek atur. Perjanjian yang Zee tandatangani adalah sebuah kerja sama dimana kedua belah pihak berada di kubu yang sama untuk menghancurkan seseorang yang menjadi dalang dari semua permasalahan ini. Keuntungan yang Zee dapatkan adalah salah satu restoran bintang lima milik Off.

Sedangkan Off? Entah, hanya dia yang tau semua rencananya.

____

Ton melangkah kan kaki nya dengan santai, banyak siswa yang menatap nya sinis namun dia memilih abai dan kembali menikmati perjalanan nya menuju kelas. Saat sampai di pertigaan antara kelas nya dengan kelas Talay, banyak orang yang semakin mencemooh nya termasuk Talay yang dengan terang-terangan memberikan kata-kata yang tidak pantas untuk di dengar.

"Ups sorry gue kira tong sampah." Semua murid tertawa saat siswi kelas sebelah melemparkan minuman nya pada Ton.

"Oh manusia ya, gue kira sampah."

"Hahahha dia kan sampah, harus nya hidup dia di kobakan sampah bukan di sini, ngotorin sekolah aja." Timpal siswa yang lain.

Ton memejam kan mata nya.

"Ton Ton, harus nya lo sadar kalau hidup lo gak lebih dari sekedar kotoran." Ucap Talay membuat suara gelak tawa terdengar.

Ton menggeleng, mood nya sudah rusak sejak malam tadi. Dia mencoba mengabaikan dengan kembali berjalan menuju kelas nya. Banyak siswa dan siswi yang menyoraki nya, meneriaki kata-kata sampah yang sama sekali tidak bermakna.

Sampai di kelas dia segera duduk di kursi pojok tempat biasa.

"Anjing!" Umpat nya.

Kuris yang ia tempati sudah tidak berbentuk, banyak coretan yang tidak pantas, di meja nya juga banyak kata-kata kasar serta sampah. Ton mengepal kan tangan nya, dengan langkah kaki yang panjang membawa dia kembali pada sekumpulan manusia tidak berguna.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang