SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!!
Udah sampai mana iniii? Aku dari Bandung, kmha damang?
YOONTON UPDATE!!!
SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!
Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt
Note: maaf kalau ada typo 💃🙏
~HAPPY READING~
___
Ton mengembuskan nafas nya lelah, dia memutuskan berjalan kaki untuk pulang sedangkan motor nya dia suruh salah satu Bodyguard rumah untuk mengambil. Ini masih pukul 10 malam, Ton belum mau pulang dia tidak ingin melihat hal yang kembali menyakiti hati nya dan kembali membuka luka yang belum mengering.
Dengan langkah pendek nya Ton terus berjalan, tidak peduli sesepi apa jalanan ini karena dia sangat menikmati kesunyian.
Jika kalian bertanya dimana Yoon, anak itu pulang setelah obrolan tadi di taman entah perkataan Ton yang salah atau memang Yoon sedang buru-buru dia tidak tau yang jelas ekspresi Yoon sedikit berbeda tadi.
Ton memutuskan untuk duduk di trotoar jalan sekedar merehat kan badan nya yang sudah di paksa untuk berjalan jauh meski sudah lelah. Wajah Ton mengadah ke atas kembali menatap langit yang di penuhi bintang. Ton suka bintang bahkan dia ingin menjadi salah satu bintang disana yang nanti akan bersinar lebih terang.
Sibuk dengan lamunan nya hingga tidak sadar sebuah mobil BMW X5 berhenti di hadapan nya. Pintu mobil terbuka, seorang pria turun dengan slowmo nya.
"Hy." Sapa nya membuat Ton tersentak kaget ketika suara asing terdengar begitu berat di telinga nya.
Dia bangkit dari duduk nya melihat ke arah pria yang menggunakan kemeja navy di balut dengan jass hitam yang dia yakin harga jas nya tidak main-main karena dilihat dari bahan nya sama seperti jas yang Selalu Ton temui jika kerabat nya bertamu ke rumah.
"O-om siapa?" Ton mundur satu langkah, dia juga mengambil ancang-ancang untuk berlari jika hal yang tidak diingin kan nanti terjadi.
Pria di depan nya terkekeh saat melihat gaya Ton yang sudah mengambil ancang-ancang, kepala nya menggeleng dengan tangan yang memijat pangkal hidung nya. Melihat respon pria itu membuat Ton mengernyit bingung, dia kembali menegakan tubuh nya.
"Kenapa om ketawa?"
"Kamu lucu."
Tin bergidik. "IHHH OM PEDO?!" Pekik Ton mundur tiga langkah untuk menjauh dari pria itu.
"Om itu umur nya sama kaya ayah saya, plis deh om gak usah ngadi-ngadi hidup saya itu udah pusing jangan makin di tambah pusing. Om tau gak, saya itu disini buat hiling, ya emang hiling nya keliatan gak ada modal soal nya saya lagi miskin biasa tanggal tua, eh malah curhat tau ah om siii makannya jangan ngeselin mending cari istri sana dari pada suka sama bocah imut kaya saya ini." Cerocos nya tanpa melihat wajah pria di depan nya.
Sedangkan pria itu hanya diam melihat Ton yang terus berbicara, dia menggigit pipi dalam nya menahan gemas ketika anak di depan nya terus mengoceh menceramahi dirinya.
"Sudah?" Ton mengangguk, dia sudah lelah berbicara dan memutuskan kembali duduk di trotoar.
"Nama nya king off Reynad, kamu bisa panggil om off atau Dady juga gapapa."
Mata Ton melotot. "Tuh kan om pedo sampai mau di sebut Dady." Yakin Ton.
Boleh kah Ton menyesal sekarang? Dia menyesal telah berjalan sejauh ini dan membiarkan Bodyguard nya untuk membawa motor nya. Ton mengerutuki tingkah nya yang sangat bego, dia bahkan tidak pernah memprediksi akan terjadi seperti ini atau tindakan kejahatan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang berbeda
Fiksi Remaja⚠️banyak typo dan nama yang salah, belum di revisi⚠️ Cerita ini bukan hanya tentang rasa sakit yang dirasakan Ton, tapi juga tentang perjalanan setiap karakter yang terlibat di dalamnya. Setiap tokoh menyimpan luka dan rahasia mereka sendiri, masing...