20

505 47 11
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

______

Setelah pulang sekolah Ton tidak ikut bermain seperti rencana nya bersama Yoon tadi. Dia segera pulang karena Papah nya mengirim pesan untuk pulang cepat setelah bubaran sekolah. Entah apa yang terjadi tapi Ton hanya bisa berharap jika pulang nanti Papah nya menyambut dengan senyum manis seperti menyambut Win dan Pawat.

Senyum Ton tidak pernah luntur. Dia juga menyapa beberapa pekerja yang berada di luar mansion. Setelah menyimpan motor nya di dalam garasi anak itu segera berlari untuk masuk ke dalam rumah.

"Papah ada apa?" Tanya nya menghampiri Gulf yang sedang mengobrol bersama Win dan juga Bright.

Gulf bangkit dari duduk nya melihat ke arah Ton yang tersenyum manis. Ton yang melihat Papah nya berjalan terus memperlihatkan senyum nya seolah Gulf akan menyambut nya dan mengatakan kata-kata manis untuk dirinya.

Plak.

Kepala Ton tertoleh ke samping, senyum yang semula dia perlihatkan sudah hilang bersama dengan redup nya binar di mata Ton.

Win terkejut tapi Bright tersenyum tipis melihat Ton yang terdiam.

Ton meraba pipi nya panas dan sakit.

"Kenapa?"

"Kamu yang kenapa? Papah tidak pernah mengajarkan kamu untuk memaki bahkan mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati orang lain!"

Ton masih loading, dia tidak mengerti apa yang di katakan oleh Gulf. Dia melirik Win yang sudah menangis di pelukan Bright.

Pertanyaan muncul di benak nya, tentang ada apa dan kenapa?

Ada dengan Gulf dan kenapa Gulf menamparnya?

"Ton gak ngerti." Dia benar-benar tidak mengerti.

Dia pulang hanya untuk memenuhi keinginan Gulf yang meminta nya untuk pulang lebih cepat. Ton memikirkan hal yang lain tapi yang dia dapat kan adalah amarah Gulf dan juga tamparan dari Gulf.

Dua kali Gulf melakukan ini, menampar dan membentak nya. Jujur saja hati Ton sakit tapi sekarang pertanyaan di benak nya lebih mendominasi kan di banding rasa sakit nya.

Gulf mengambil ponsel nya yang ada di saku celana dia memutar satu rekaman suara yang disana ada suara Ton dan juga Win.

Di sana suara Win lebih dahulu terdengar menanyakan tentang dirinya ingin kemana.

Ton mendengar dengan jelas semua percakapan mereka.

"Mau kemana?"

"Aku denger Abang udah mulai berubah ya, aku seneng denger nya jadi Abang punya teman banyak deh."

"Gimana kalau kita ngobrol di kantin?"

"Bang gue-"

"Jauhin gue."

"Maksud nya?"

"Jauhin gue semua bakal baik-baik aja."

"Aku masih gak paham."

"Sampai kapan Lo bakal pura-pura gak paham?"

"Lo sadar gak sih setiap Lo deketin gue, gue selalu kena masalah, gue selalu kena omel papah, kena siksa ayah dan Lo selalu diem diem diem tanpa ngejelasin apa yang sebenarnya!"

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang