05. Realize

2.2K 269 38
                                    

Masih jelas dalam ingatan Lalice ketika dia berkunjung pertama kali ke U-NA Collection, sebuah butik sederhana yang menghasilkan pakaian-pakaian tiada duanya dibandingkan dengan pakaian brand ternama.

Saat itu Lalice baru memasuki sekolah menengah atas. Seseorang yang selalu dia panggil dengan sebutan eommeoni, mengajaknya pergi ke butik tersebut untuk memesan sebuah gaun. Rencananya gaun tersebut akan dikenakan di acara pesta pernikahan salah satu kenalan.

Dulu Lalice belum memikirkan masa depannya. Dia tidak tahu ingin menjadi apa setelah dewasa nanti. Rencananya dia ingin mengikuti jejak eommeoni-nya yang merupakan seorang dokter, seandainya belum menemukan impiannya.

Akan tetapi, setelah menginjakkan kaki ke dalam butik tersebut dan melihat berbagai macam model pakaian yang terpajang, seketika Lalice merubah pikirannya.

Kedua mata bundarnya yang belum memakai kacamata waktu itu melebar antusias. Terutama setelah bertemu dengan Im Yoona, pemilik dari U-NA Collection. Yoona berhasil membuat Lalice terkagum dengan kemampuannya merancang desain. Bahkan wanita yang lebih muda dari eommeoni-nya itu mampu memilihkan jenis kain sekaligus warna yang cocok.

Lalice langsung melupakan rencananya untuk masuk jurusan kedokteran. Yoona, secara tidak langsung, membantu Lalice menentukan impiannya. Setelah selama ini hanya menjadikan sang eommeoni sebagai panutan.

Begitu dinyatakan lulus di jurusan fashion design, Lalice mendaftarkan diri sebagai pekerja paruh waktu disana. Pada tahap wawancara, Yoona langsung mengenali Lalice karena dia dan eommeoni gadis berkacamata itu berteman baik.

Yoona menerima Lalice bekerja bukan karena alasan gadis berkacamata itu adalah anak dari temannya. Melainkan karena kemampuan yang dimiliki oleh Lalice melampaui ekspektasinya.

Jika Yoona tidak melihat biodata Lalice, dia tidak akan pernah tahu bahwa sosok yang hendak melamar pekerjaan di butiknya adalah seorang mahasiswi jurusan fashion design tahun pertama. Desain yang dilampirkan oleh Lalice hampir membuatnya terkecoh. Bagaimana tidak, desain milik Lalice terlihat seperti dibuat oleh designer berpengalaman.

Sekarang sudah satu tahun lamanya Lalice bekerja di U-NA Collection. Setiap harinya kemampuan Lalice semakin berkembang. Tidak jarang beberapa pelanggan meminta pakaiannya dirancang khusus oleh Lalice. Sehingga Yoona harus melebihkan bayaran Lalice.

Masalah bayaran, Lalice tidak terlalu memikirkannya. Berbeda dengan Jihyo. Lalice bekerja paruh waktu bukan demi menuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan untuk mengasah kemampuan merancang desainnya.

Keuangan Lalice tidak pernah bermasalah. Eommeoni-nya selalu mengirimkan uang tepat waktu dengan nominal yang banyak. Memastikan jika dirinya tidak pernah merasa kekurangan uang sedikit pun.

Seharusnya Lalice merasa senang mendapat perlakuan seperti itu. Tetapi mengingat hubungan mereka yang sedikit rumit beberapa tahun terakhir, gadis berkacamata itu merasa tidak nyaman dengan limpahan kasih sayang yang diberikan oleh eommeoni-nya.

Lalice memarkirkan mobilnya di area parkir butik milik Yoona. Dia langsung pergi ke sana setelah mengantarkan Minnie dan Jihyo.

Melangkah keluar dari dalam mobil, kedua mata Lalice secara tidak sengaja melihat sebuah mobil yang terparkir berseberangan dengan mobilnya. Lalice merasa tidak asing dengan mobil tersebut. Untuk memastikan, gadis berkacamata itu melihat plat mobilnya.

Tubuh Lalice membeku. Kedua mata bundarnya melebar tidak percaya. Mobil itu adalah mobil milik eommeoni-nya. Lalu pandangan Lalice beralih ke dalam butik, cemas jika tiba-tiba eommeoni-nya keluar dari sana.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang