45. Crash

1.7K 295 111
                                    

Setiap datang ke taman Sungai Han, selalu memberikan ketenangan sendiri bagi Lisa. Pemandangannya yang menakjubkan, bentangan Sungai Han yang luas dihiasi dengan lampu-lampu bangunan yang ada diseberangnya. Hembusan angin malam, walau terasa dingin, tetap memberikan rasa nyaman. Semua hal tersebut perlahan-lahan mampu menghapus semua emosi yang sempat hadir di dalam dirinya.

Lima belas menit yang lalu, begitu meninggalkan rumah Hye Kyo, Lisa memilih untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu di taman Sungai Han, tempat yang biasa dia datangi ketika sedang banyak masalah. Dia perlu memproses semua ini secara perlahan dan lebih baik lagi.

Di sebuah bangku, Lisa duduk disana seorang diri. Duduk melamun sambil memperhatikan pemandangan indah di hadapannya.

Sepuluh tahun lamanya dia terjebak di dalam skenario yang dibuat oleh Hye Kyo, sekarang dia telah bebas. Dia telah mengetahui jati diri sesungguhnya. Meski ingatannya belum pulih seutuhnya, setidaknya dia mendapatkan kembali identitasnya. Dia adalah Kim Lalisa, putri bungsu dari pasangan Kim Junwo dan Shin Yenna. Adik dari Kim Jisoo dan Kim Jennie. Serta kembaran dari Kim Chaeyoung.

Lisa menghela napas samar. Selama duduk disini, setetes pun tidak ada air mata yang keluar. Gadis berkacamata itu sudah bosan menangis. Cukup saat mengetahui dirinya yang bukanlah anggota sesungguhnya keluarga Song dan mengalami amnesia saja dia menangis. Sekarang, setelah semuanya terungkap, dia ingin menerimanya dengan suka cita. Jika pun menangis, dia akan menangis bahagia dalam pelukan ketiga saudarinya.

Mengenai ketiga saudarinya, Lisa cukup merasa bersalah terhadap mereka. Walaupun semua kejadian ini bukan sepenuhnya salah dirinya, tetap saja dia yang menyebabkan ini semua.

Andai Hye Kyo saat itu langsung mengembalikan dirinya. Andai saat itu Hye Kyo tidak lari dari rumah sakit dan tetap disana, melapor kepada polisi. Mungkin semua ini tidak akan terjadi.

Mendadak Lisa tersenyum getir, "Tetapi masalah utamanya adalah dirimu, Lalisa. Kau bertingkah bodoh dengan mengajak Chaeyoung bermain hujan disaat dirimu sedang sakit. Seandainya kau menahan diri dan--"

Gadis berkacamata itu terdiam. Seketika dia teringat dengan Rosé, kakak kembarnya. "Jika aku tidak mengajak Chaeyoung bermain hujan saat itu, maka... Chaeyoung tidak akan pernah merasa bersalah."

Kenyataan itu menghujam tepat di kepala Lisa. Bukan Jennie yang membuat Rosé seperti sekarang, melainkan dirinya yang menjadi penyebab utama.

Sudah diputuskan, Lisa akan menemui Rosé terlebih dahulu. Meminta maaf kepada kakak kembarnya itu. Lalu baru menemui Jennie dan Jisoo. Jika bisa, dia ingin menyatukan Rosé kembali dengan Jennie sekaligus Jisoo.

Lisa mengeluarkan ponselnya. Segera mengirimkan pesan kepada Rosé. Saat ini dia belum siap berbicara secara langsung kepada kakak kembarnya tersebut.

Chaeyoungie

Chaeyoungie
Kau ada dimana sekarang?
Today 22.17 -

Ada jeda beberapa menit sebelum Rosé membalas pesan tersebut.

Chaeyoungie

Kkamjjagi wae?
- Today 22.20

Mendapat jawaban seperti itu, membuat Lisa berdecak kesal. Ibu jarinya bergerak, kembali mengetikkan pesan.

Chaeyoungie

Jika seseorang bertanya itu langsung dijawab, bukannya malah balik bertanya lagi😑
Today 22.21 -

Aku hanya terkejut
Kau tiba-tiba bertanya seperti itu
Sekarang aku sedang ada di studio
- Today 22.22

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang