Seoul, South Korea
07.00 KSTChaengie🐿
Selamat atas satu tahun debutmu, uri Chaeyoungie. Kau benar-benar penyanyi yang hebat, our golden voice singer!! Eonnie bangga memiliki adik sepertimu. Suatu saat nanti, eonnie yakin kau pasti akan dikenal oleh seluruh dunia. Eonnie yakin itu, karena kau adalah adikku. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatanmu, saranghae💕
Yesterday 00.00 -Kamsahamnida
- Today 02.05Di atas tempat tidurnya, Kim Jisoo tersenyum getir melihat balasan yang didapatkan dari sang adik pagi ini. Setiap aktris terkenal itu mengirim pesan, selalu dibalas dengan singkat oleh Rosé. Tidak jarang yang hanya ditinggalkan dalam keadaan terbaca.
Semenjak kejadian itu, Rosé selalu menjaga jarak dan menutup dirinya dari siapa pun. Tidak ada lagi sosok adik keduanya yang selalu manja dan terbuka kepada siapapun. Kim Chaeyoung kini telah berubah menjadi sosok Rosé yang terasa begitu asing bagi Jisoo.
Jisoo menyugar rambut hitamnya ke belakang. Seharusnya dia sudah terbiasa dengan sikap Rosé. Akan tetapi, kenapa rasanya tetap sakit?
Satu menit kedepan Jisoo masih memandangi ruang obrolannya dengan Rosé. Jisoo melirik ke sudut layar ponselnya. Perhatiannya tertuju pada icon berbentuk telepon.
Aktris terkenal itu mengangkat ibu jarinya persis diatas icon telepon tersebut. Dia menggigit bibirnya, sedikit ragu.
"Persetan!" Jisoo langsung memencet icon tersebut. Lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.
Jantung Jisoo berdetak kencang sembari menunggu panggilan itu tersambung. Tangannya yang bebas mencengkeram selimut dengan erat. Sepasang mata Jisoo melihat keluar jendela kamar apartemen mewahnya dengan harap-harap cemas.
"Yeobeoseyo?" Jisoo membeku di tempat ketika suara yang terkesan datar itu menyapa telinganya. Separuh mulut Jisoo terbuka, tidak menyangka jika panggilannya akan dijawab secepat itu oleh Rosé.
"C-Chaeyoungie..." Lirih Jisoo.
Ada jeda yang terjadi sebelum Rosé bersuara lagi. Kedua alis Jisoo berkerut.
"E-eoh, ternyata kau... J-Jisoo-eonnie." Jisoo tersenyum getir mendengar kalimat Rosé. Dari nada bicaranya saja Jisoo sudah tahu bahwa adiknya itu secara tidak sengaja mengangkat panggilannya. Entah Rosé tidak melihat namanya atau mungkin tidak pernah menyimpan nomor miliknya.
"Ne, ini aku." Cengkeraman tangan Jisoo semakin mengencang. Merasa sedih dan kecewa disaat yang bersamaan.
"Waeyo...?" Tanya Rosé singkat. Ada nada menggantung pada suara Rosé. Sepertinya soloist terkenal itu ingin mengucapkan 'eonnie', tetapi kata itu tidak kunjung keluar dari mulutnya.
Jisoo menggigit bibir. Sesusah itukah Rosé memanggil dirinya 'eonnie' seperti dulu lagi? Lagi-lagi, disaat Jisoo ingin memperbaiki semua yang terjadi diantara mereka, Rosé selalu menghindar. Menciptakan penghalang yang membuat aktris terkenal itu kesulitan mendekati sosok adik keduanya.
"Ada apa menelpon?" Rosé kembali bertanya karena Jisoo tidak kunjung bersuara. "Jika tidak ada, aku akan--"
"Andwe!" Seru Jisoo panik. Aktris terkenal itu bahkan refleks berdiri.
"Katakan, ada apa?"
Jisoo membasahi bibirnya yang kering. Dadanya terasa sesak setiap berbicara dengan sosok Chaeyoung yang sekarang. Rasanya begitu tidak nyaman. Tetapi demi hubungan mereka kembali seperti semula, Jisoo mengabaikan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
FanfictionAkibat kecelakaan yang menimpanya pada masa lalu, membuat Lisa harus kehilangan semua ingatannya. Semua memori yang ada dikepalanya terhapus total. Tidak ada yang tersisa, walau hanya sedikit. Namun, pada suatu hari Lisa dihadapkan dengan rentetan k...