19. Fight

1.6K 258 98
                                    

Irene menepikan mobilnya. Berhenti tepat di depan salah satu hotel terkenal dan termewah di kota Paris. Selama berada di Paris, Irene sekali pun tidak pernah masuk ke dalam hotel tersebut. Selain dia memang tinggal di Paris, biaya permalamnya juga tidak masuk akal untuk perempuan bermarga Bae tersebut. Lebih baik dia menghabiskan uangnya pada sesuatu yang lebih berguna.

Jisoo kembali menghubunginya beberapa saat yang lalu, mengatakan jika dia sudah siap. Tidak seperti pertemuan sebelumnya yang berada di tempat-tempat umum, kini aktris terkenal itu memilih untuk langsung datang ke apartemen Jennie.

Apartemen tempat Jennie tinggal sekarang memiliki keamanan yang cukup ketat, tidak sembarang orang yang boleh masuk. Jadi agar bisa masuk, Jisoo harus datang bersama Irene, orang yang selalu mendampingi Jennie.

Mesin mobil sengaja tidak dimatikan oleh Irene. Begitu Jisoo muncul dan masuk ke mobil, mereka dapat langsung pergi dari sana sebelum diusir oleh petugas keamanan yang berjaga di depan hotel. Irene takut keberadaan mobilnya yang lama berhenti di depan hotel mewah tersebut dapat memancing kecurigaan petugas keamanan.

Irene mencengkeram kemudinya erat. Petugas keamanan mulai melihat ke arah mobilnya. Irene meringis, memandangi pintu masuk hotel, berharap Jisoo keluar secepat mungkin.

"Ayolah, Kim Jisoo... Cepatlah keluar." Petugas keamanan semakin memperhatikan mobil Irene. Jika beberapa saat lagi Jisoo belum muncul, dapat dipastikan petugas keamanan itu akan menghampiri Irene.

"Oh, itu dia!" Irene menghela napas lega. Sosok Jisoo yang menggunakan kaos putih dan celana jeans baru saja keluar melintasi pintu. Aktris terkenal itu berjalan ke tepi jalan, memperhatikan setiap mobil yang berada di dekatnya.

"Jisoo-ya!" Irene menurunkan kaca mobilnya, memperlihatkan wajahnya pada Jisoo.

Jisoo menoleh, lalu memasang senyum tipis. Dia berjalan menghampiri mobil milik manager Jennie itu, bergegas masuk ke dalam. "Mianhae, eonnie. Apa aku membuatmu menunggu?"

"Sebenarnya tidak terlalu lama, hanya saja petugas keamanan itu membuatku merasa tidak enak." Irene menginjak pedal gas. Mobil melaju bersama dengan kendaraan lainnya, meninggalkan hotel mewah tersebut di belakang.

Selepas meninggalkan hotel, Jisoo tidak lagi bersuara. Hanya diam memperhatikan suasana kota Paris di malam hari. Irene menelan ludahnya susah payah mendapati perubahan sikap Jisoo. Biasanya aktris terkenal itu terlihat riang dan ramah, selalu mengajaknya mengobrol tentang apa saja.

"Jadi Jennie tidak ada jadwal hari ini?" Jisoo mendadak bertanya kepada Irene.

"E-eoh, aku baru saja bertanya kepadanya. Apakah dia sedang berada di apartemen, dia menjawab 'iya'. Lalu aku tanya lagi, apakah dia memiliki rencana pergi malam ini, dan dijawab 'tidak'. Seperti biasa, dia hanya menjawab pendek." Ucap Irene sambil tertawa pelan, mencoba mencairkan suasana. Tetapi tidak berhasil, Jisoo sama sekali tidak tertawa. Tersenyum pun tidak.

"Arasseo." Jisoo mengangguk. Irene mengulum bibirnya. Memilih untuk diam dan fokus menyetir.

'Ada apa dengan Jisoo? Auranya terasa berbeda dari biasanya...' Batin Irene sambil sesekali melirik ke arah Jisoo.

Ingin bertanya, tetapi melihat Jisoo yang sekarang membuat keberanian Irene hilang begitu saja. Sebagai gantinya manager Jennie tersebut hanya bisa menebak-nebak. Berharap yang terbaik atas pertemuan kakak adik itu kali ini.

***

Dengan sebuah iPad di tangannya, Jennie duduk bersandar pada sofanya yang empuk. Jari telunjuknya mengusap layar, melihat-lihat rekomendasi pakaian yang diberikan oleh stylish-nya untuk digunakan saat acara pergelaran busana.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang