Pov jovitha
Jovitha masih saja menguping pembicaraan zai cs, Namun saat zai cs terkecuali izar ingin pergi jovitha bersembunyi di balik dinding.
"Huftt, akhirnya mereka pergi juga" Lega jovitha.
Skip
"Uhukkk, uhukkk" Batuk Itu terus terdengar disepanjang koridor pondok pesantren, Ya izar masih saja batuk terus menerus.
Tak sengaja Izar dan El berselisih di Koridor, El yang merasa izar batuk yang keras pun bertanya.
"Assalamu'alaikum" Ujar el kepada izar.
"Waalaikumsalam, uhukkk" Balas izar.
"Kamu batuk, Kenapa gak minum obat aja?" Tanya el.
"Aku tadi coba cari obat di UKS, tetapi udah abis" Jawab izar.
"Kebetulan, aku punya obat diasrama. Kalau mau minum obat aku aja" Tawar el.
"Iya, Kalau begitu Boleh minta?"
"Boleh, ayo ikut aku keasrama santriwati B" Ujarnya.
"Iya"
Lalu el dan izar pun berjalan menuju asrama santriwati B,Kebetulan mungkin. Semua santriwati asrama B tak ada berada disana.
"Ini, Minum ya biar cepet sembuh" Kata el menyodorkan tangannya dengan obat.
"Terimakasih, Boleh minumnya?"
"Ohya, lupa maaf ya" Lalu el memberikan segelas air putih kepada izar.
Pov zai cs.
Kini zai cs sudah kembali ke pondok pesantren, dan mereka sedang berada diasrama santri.
"Izar, mana ya?" Tanya zai.
"Gak tau, mungkin jalan-jalan disekitar pondok" Jawab zidan.
Zai pun mengangguk.
"Assalamu'alaikum" Salam dari jovitha yang tiba-tiba masuk ke asrama santri.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab zai cs.
"Ada apa ya?" Tanya Zidan
"Anu, saya tadi liat el sama izar diasrama santriwati B cuma berduaan." Jawab Jovitha ngos-ngosan.
"Astaghfirullahalazim" Istighfar zai cs.
"Kamu beneran"
"Iya beneran saya liat sendiri, marissa juga liat!"
"I-iya" Ikut marissa.
"Yasudah, kalau begitu kita sekarang ke asrama santriwati b!" Tegas Zai.
~~~~~~~~
"Astaghfirullahalazim, Izar!" Ucap Zai.
"Zai" Balas izar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah
Spirituale"Seperti halnya cahaya matahari yang menarik tanaman, agar tanaman itu menghadapkan wajahnya dan tunduk pada cahaya-nya (matahari)." "Begitu pun Allah.." "Allah selalu menunggu kita, memanggil kita, memberikan cahaya-nya, bahkan. Menunggu kamu dan d...