Chapter 50. Happy wedding👰💍🤵💒

652 31 0
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb kesayangankuuu
Gimana? Gimanaa?? Gimanaaa ceritaa Hudzaifah nyaaa? Udahh sampai kawin aja zai nya wkwkw
Manaaa ucapan happy wedding nyaa untuk zai dan istri hhaa😭

⚠BANYAK TYPONYA SAYANG JADI MAAF😔
HAPPY READING SWEETHEART😘 💗

___________________

Senja itu indah tapi lebih indah disaat kita merangkai kisah bersama.

~Hudzaifah aslam mubarok~

___________________


Kini zai sudah siap sesiap siap nya dengan baju gamis putih. Aura ketampanan zai sekarang meningkat berkali kali lipat, dan ditambah dengan peci putih semakin memancarkan aura kesholehan dari seorang gus satu ini. Serta jantungnya kini berpacu dengan kencang disaat waktu yang semakin dekat dengan akad nya.

Sedangkan disisi ruangan lain, elnara juga sudah siap dengan gaun putih yang serasi dengan gamis yang dipakai gus zai. Gaun tersebut dipadukan dengan hijab panjang yang pastinya menutup dada elnara, dilengkapi ukiran hena yang dilukis kemarin dipunggung tangannya, menambah aura kecantikan seorang elnara semakin terpancar.

Dengan sangat cepat waktu telah berjalan, sekarang dimasjid yang megah itu akan berlangsung acara seorang gus zai akan mengucapkan ijab Kabul.

Gus zai sudah duduk saling berhadapan dengan seorang penghulu dan om rendra - om nya el/wali nikahnya el.

Setelah beberapa saat seusai pembacaan doa dan pembukaan dari penghulu tersebut, dan akhirnya akan tiba diacara ijab kabul yang telah ditunggu tunggu.

"Bagaimana, apakah saudara Zai telah siap?." Tanya penghulu memastikan.

"In syaa Allah, saya sudah siap!." Seraya mengangguk.

Lalu, zai dan om rendra mulai berjabat tangan, dan om rendra pun menarik nafas dalam dalam., "Ya Hudzaifah aslam mubarok, ibna permana Jarifah mubarok. Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka syalifah elnara binti ahmad endrawan alal mahril 191.102 dirham wa miayat jiram mdhahab wa adawat alsalaa haalan."

          "Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Dengan lantang zai mengucapkan hanya dengan satu tarikan nafas.


Jujur saja jantung zai berdegup sangat kencang, karena mulai sekarang tanggung jawabnya sangat besar. Wajahnya sedikit dibasahi oleh keringat karena terlalu gugup, namun kegugupannya ia tutupi dengan akan datangnya kebahagiaan. Sungguh tak pernah terlintas dibenaknya bahwa umurnya telah sampai untuk menjadi suami dan beristri sekarang.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu tersebut.

"SAHHHHHH!!!" balas seru semua saksi yang berada di sana dengan riang gembira.

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang