Chapter 29

602 38 1
                                    

Haiii🤍🤍🤍
Apakabar??Moga baik-baik ajaa yah!
Hudzaifah comeback nihh!!
Typo bertebaran⚠
HAPPY READING SWEETHEART 🤍

~~~~~~~~

Mereka masih berdiam diri di pemakaman achra, mereka terdiam sendu menatap kuburan achra yang masih basah.

"Gak nyangka, achra cepet banget perginya. Padahal baru aja kemarin gue dibuat salting sama dia!" - Batin jovitha

"Semuanya, kalau achra mempunyai salah dengan kalian semua mohon dimaaf kan ya, agar dia tenang disisi Allah" Pinta zai.

Semua mengangguk empati "Yahh, dah gak ada lagi yang ngajak ribut!" Murung ridho.

"Dih, yang dicari ribut.. Giliran berantem aja sakit pinggang mu kambuh!" Sahut zahra ketus.

"Yeee, tauu aja kalau aku sering sakit pinggang" Ujar ridho heran.

"Iyalah aku tau, aku kan sering memperhatikan kamuu dho masa gak nyadar sih? Gak peka bangettt"-kesal zahra dalam hati.

"Heii!!" Kejut ridho membuyarkan lamunan zahra.

"Malah ngelamun, di kuburan lagi!" Lanjut ridho.

"E-a-em" Gugup zahra.

"Udahlah, diem. Orang lagi berduka cita kalian malah bercinta-cinta!" Sahut zidan.

"HAH? BERCINTA-CINTA? GAK PERLU!" Balas ridho dan zahra tak sengaja bersamaan.

"Achieeeee kiww kiwww"

"Kiyowokkk bangett kalian"

"Semuanya balik kepondok, dah jangan ribut kasian penghuninya keganggu sama kalian!" Lerai zai lalu melangkah pergi.

*****

Beberapa hari telah berlalu, hari ini adalah hari dimana pondok pesantren markaz quran ujian serentak.

Terutama kelas zai cs and kelas el cs akan melakukan ujian kelulusan mereka.

"Bismillah" Ucap zai akan menjawab soal ujiannya.

Disisi lain kelas el cs juga akan memulai menjawab soal-soal ujian mereka.

"Bismillah, semoga lancar!" Semangat el.

Waktu ujian mereka terbatas, yaitu 90 menit untuk satu mata pelajaran.

"Duhh, Ini apa ya?" Tanya zahra berbisik kepada el yang kursi duduk nya tak jauh dari el.

El menatap zahra melas "Jawab aja sendiri, gak boleh nyontek!" Celetuk el.

Lalu dikelas zai cs pun tak luput dari mencontek.

"Cepett, manaaa?" Ujar ridho dengan suara kecil nya kepada Baihaqi.

"Iyaa, bentar!" Balas Baihaqi, sembari melemparkan gumpalan kertas jawaban Baihaqi.

Dan happ!! Kertas tersebut ditangkap oleh ridho yang mengincar sedari tadi.

Bola mata zai melirik ke mereka berdua "Hey, jangan saling contek!" Ujarnya.

Ridho dan Baihaqi menghiraukan ucapan zai tersebut.

"Waktu kalian tersisa 25 menit!" Info ustadz khalid

"Baik tadz!" Balas bersamaan semua.

Zai masih menjawab pertanyaan dikertas itu, hanya tersisa 5 pertanyaan lagi

"Hmm"Ujar zai berfikir memainkan pulpennya.

Lalu ia menjawab beberapa pertanyaan tersebut and finally! Ia berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

"Udah selesai, zai?" Tanya zidan.

Dan diangguki oleh zai.

25 menit telah berlalu, waktu telah habis and kertas ujian mereka akan segera dikumpulkan kepada ustadz khalid.

"Bissmillah!" Semangat zai sembari mengumpulkan kertasnya.

*****

"Eh, kalian jawab nomor 1 apaan?" Tanya izar.

"Kan A jawabannya udah ketahuan itu mahh!" Jawab ridho.

"Huwaaaaa tinggal beberapa minggu lagi kita pisah!!" Rengek Baihaqi.

"Guys, sebenarnya ada yang mau aku kasih tau" Sahut zai serius.

Teman-teman nya itu pun penasaran apa yang ingin zai sampaikan kepada mereka "apa?" Tanya zidan.

Lalu zai menjawab "InsyaAllah aku bakal melanjutkan sekolah dimadinah!" Ujar zai secara terang-terangan.

Teman-temannya terkejut dengan pernyataan zai itu, mereka tak siap harus berpisah jauh dengan teman baik nya.

"Zai, kok jauh bangettt" Protes izar.

"Iya nihh, jauh banget kirain diindonesia sini aja gitu. Kek jakarta atau dimana gitu gak jauh amatt!" Balas ridho.

"Zaii mah gituu, kenapa coba harus jauh-jauh gitu sampai madinah lagi" Ujar Baihaqi.

Zai menatap teman-temannya yang sepertinya kecewa dengannya namun, apalah salah dia yang hanya ingin melanjutkan sekolah impiannya? Apakah salah?

"Ssstttt, kalian jangan gitu dong. Kalian harus hargain zai sebagai teman kalian, emangnya dia salah buat ngelanjutin sekolah dia kesitu."

"Kita gak punya hak buat ngelarang dia, kalian jangan egois buat ngelarang dia untuk jangan ke madinah!" Bela zidan untuk zai.

"Iya, sejauh-jauhnya aku melanjutkan sekolah. Aku gak mungkin pernah lupa sama kalian sahabatku, tentu saja kita akan saling berjauhan tetapi hati kita tetap bersatu untuk berteman" Ujar zai tersenyum tulus.

Bola mata Izar, ridho dan Baihaqi berbinar menatap zai terharu.

"Maafkan kita ya zai, kita terlalu egois" Ucap Baihaqi.

Lalu diangguki oleh zai tersenyum "Iya, gakpapa. Aku seneng banget teman aku sudah baik banget sama aku seperti ini!"

"Zai, nanti kalau kamu dimadinah sering-sering kasih kabar!" Perintah izar

"Tentu, tapi kan masih lumayan lama juga. Dan belum pasti juga aku ke sana" Balas zai.

"Huhuuuu makin cayang ama gus zai!" Al*y ridho.

"Huekkkkk, al*y banget kauuu!" Sindir Baihaqi.

"Dihhh, al*y-al*y kau juga al*y" Balas ridho tak Terima.

"Hahahahahhahahah!!"

Canda tawa mereka yang bagaikan candu itu mulai terdengar merdu.

__________________

Bersambung..

Staytune chapter selanjutnya!!
Minimal vote lah kalau udah membaca!
Spam komen yukk!!
Bantu follow instagram dibawah ini👇🏻
@Hudzask
@elsntsri
@Note.drala

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang