Chapter 42

514 43 0
                                    

Bismillah..
Haii💜💜

Gimana hari-harinya? Sekolahnya? Kerjanya? Semoga kamu baik-baik saja ya.


Apapun keadaannya, kamu harus tetep ngejalanin itu semua. Ini bukan perihal mau-tidak nya kamu menerima... Tapi ini syarat untuk bisa terus bertahan hidup menghadapi apapun hiruk pikuk nya dunia!!

HAPPY READING SWEETHEART💜

_____________

Setelah mendapatkan tempat duduk yang baik, mereka segera duduk disana. Dengan gaya cool nya, banyak orang pasang mata terhadap mereka.

"gini amat jadi cool!" Gumam irsyad yang masih bisa didengar izar temannya.

Izar melepaskan kacamata hitamnya, lalu membalas gumaman sang temannya itu "Jadi cool itu gak mudah, apalagi punya teman seperti setan."

Irsyad yang mendengar balasan izar, merasa tersindir. Ia menatap sarkas izar. Pelayan dicafe tersebut segera menghampiri mereka dan menanyakan pesanan.

Jovitha dengan dua temannya, terhalang fokus menatap izar disudut sana.

"Tha, itu bukannya izar?" Tanya zora.

Jovitha kembali menatap izar disana dengan dalam, meskipun disana izar tak tersadar bahwa jovitha telah menatapnya dari kejauhan.

Jovitha lalu Segera beranjak dari kedudukannya, ia menghampiri izar yang tak jauh disana. Ia bberdeham untuk mendapatkan perhatian izar, and finally izar menatapnya.

"Zar, gue kangen lo!" Ujar jovitha segera memeluk izar tiba-tiba.

Izar betapa terkejutnya saat mendapatkan pelukan dari sang mantan secara tiba-tiba. Saat ia sudah merasa tak nyaman, izar melepaskan secara paksa pelukan tersebut.

"Anda tau harga diri?" Tanya nya dengan tegas,tatapannya kosong.Seolah tak menyadari keberadaan jovitha.

"Lo kenapa sih, berubah banget!" Protes jovitha tak terima dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh izar.

Brakk!

Izar memukul keras meja dihadapannya lalu berdiri tegak "anda ternyata memang tak tahu diri ya?"

Pukulan keras itu membuat seisi cafe tersebut terkejut, termasuk jovitha yang disampingnya.

"Maksud lo apa, lo bilang gue gak punya harga diri?heyyy bro, lo tuh yang sok suci!" Balas jovitha dengan amarahnya yang mulai meledak.

"Ck, emang salah ya saya bilang anda tak punya harga diri? Oh tidak, kan pantas seorang perempuan yang mengumbar kan auratnya sendiri dengan memakai baju tak pantas dipakai, jovitha natalie!?" Ujar izar mengulti jovitha dengan coolnya.

Zora dan jihan yang melihat temannya itu bertengkar dengan izar, segera menghampiri temannya tersebut.

"Hehh, lo cowok ya!gak pantes ngomong gitu sama cewek!" Sahut Jihan.

"Why, teman lo yang salah.wait, sebenarnya bukan teman lo aja, tapi kalian juga!" Balas irsyad ikut membela izar.

Zora dan jihan merasa terkucilkan, sementara jovitha masih tak Terima dipermalukan dengan izar dan irsyad didepan banyak orang.

Jovitha kembali dengan pikiran liciknya untuk mengurangi rasa malunya tersebut, "sayang, kamu tega bikin aku malu gini?" Tanyanya dengan suara dilembut lembutkan.

Jovitha menyentuh dan memegang erat lengan izar, seraya membuat wajah yang terkesan gemas dan alay.

Izar menepis kasar tangan dingin jovitha yang menempel kelengannya tersebut, yang membuat banyak orang memasang mata kepada mereka.

"Pergi lo j*l*ng! Dasar cewek gak punya harga diri!." Ujar izar menghempaskan tubuh mungil jovitha, sembari ia melangkah pergi keluar cafe tersebut diikuti oleh temannya irsyad.

Dua hari kemudian..

El bersama nathan melangkah berjalan menuju bangunan rumah yang terdapat banyak orang dengan berpakaian rapi. Tak terkecuali dengan mereka, baju abaya hitam and jas abu abu yang dipakai oleh kedua kakak adik tersebut.

Ya, hari ini adalah hari berlangsungnya ijab qobul nathan dengan calon istrinya. Ella (ibu) mereka sudah siap menyambut terlebih dahulu sang anaknya.

Zahra pun bersiap hadir diacara spesial tersebut, namun hukma telah berhalangan hadir karena sedang mengurus zai sang kakak baru saja pulang dari rumah sakit yang sebelumnya ia dirawat.

Setelah beberapa waktu berlalu, ijab qobul itu telah selesai dan nathan dengan istri nya telah sah. Siapa sangka jodoh nathan telah sampai?

"Maa sya allah! gak nyangka ternyata kak nathan udah punya istri aja." Ujar zahra dengan tatapan dalam menatap pasangan yang baru menikah disana.

"Jodoh mana ada yang tau ra, sampai dulu aku kira kamu jodohnya abang aku!." Balas el sembari menyengir diakhir kata.

Dengan secepat kilat zahra menoleh kepada sang temannya itu, bisa bisanya el mengira ia akan berjodoh dengan nathan yang good looking untuk dia yang goodjelekking.

"Ck, el.. Jujur aja aku waktu itu sempet kasih rasa sama abangmu!." Kejujuran zahra membuat el melongo. Hahahahha! Sudah el duga dari dahulu bahwa sahabatnya itu 'baper' dengan abangnya.

"Buffhhahahaha!!." Terdengar el tertawa terbahak-bahak namun ia sedikit demi sedikit ia tahan agar tak membuyar kemana mana.

*****

Seperti yang telah diucapkan, hukma kini telah melayani zai yang baru saja pulang dari rumah sakit. Layaknya adik yang sangat baik dan patuh ia memijat mijat zai dengan lembut.

"Hmm,kak zai sih!" Ucap hukma tiba tiba.

"Apaan sih, hm?" Tanya zai dengan nada suara seraknya.

Dan tiba-tiba hukma menghentikan acara memijatkan zai, seraya membuat wajah kesalnya.
Dua lengan tangan hukma melipat didepan dada.

"Gara-gara kakak, hukma gak bisa kekondangan kak el!" Ujar hukma cemberut, zai segera mengerutkan keningnya. Apa ia salah dengar? Kondangan? Kak el?

"Waitttttt, el nikah?" Tanya zai secara inci untuk memastikan itu tak benar.

"Maksudnya, bang nathan yang nikah." Jawab hukma sedikit menjelaskan.

__________________

Bersambung..

Huwaaaa akhirnya bisa publish cerita Hudzaifah lagi setelah sekian lamanya gak publish!!

Staytune all dengan chapter selanjutnya💜!

JANGAN LUPA FOLLOW AND VOTE CERITA HUDZAIFAH💜🫶🏻

RAMAIKAN JUGA SETIAP PARAGRAF DENGAN KOMENTAR KALIAN!!

Rekomendasi cerita ini ke sosmed kalian, teman atau sahabat kalian semua🥺!

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM!

Kak zai

@Hudzask

Author

@elsntsri

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang