Chapter 15

867 56 0
                                    

Typo bertebaran⚠
Happy Reading sweetheart🤍

~~~~~~

"Yaudah, aku masuk dulu sama zahra!" Pamit el sembari salim dengan abangnya.

"Iyaa" Jawab Nathan tersenyum menampilkan gigi gingsulnya.

Wajah zahra seketika tersenyum lebar melihat ketampanan abang sang sahabat!.

"Zahra, ayo!" Ajak el lalu menarik tangan zahra.

Skipp.

Kini Waktu sudah menunjukkan pukul 17.35 Wib. Zahra dan el masih saja berdiam di asrama.

"Ra, aku keluar dulu ya?" Ujar el meminta izin.

"Iya" Jawab zahra.

Setelah itu el melangkah menuju keluar.

Pov zai.

Zai sedang bersantai dijembatan taman belakang pondok pesantren itu, ia menikmati udara sore hari.

Tak lama ternyata el juga berada disitu, ia duduk dikursi taman.

Zai yang melihat el berada disitu langsung menyapa "El?".

El yang menoleh ke zai pun membalas "iya".

El lalu melangkah menuju jembatan yang zai tengah berada, mereka bersampingan sekitar jarak 1 meter.

Terlihat el, yang sedang duduk ditepi jembatan, dimana dibawahnya terdapat sungai yang mengalir.
Ia terlihat fokus memandangi air sungai yang cukup deras mengalir disungai tersebut.

Tiba-tiba zai mulai mengajaknya berbicara.

"Kamu suka main air ya,Kenapa nggak nyebur aja?"

Tanya zai,lalu el pun terdiam sejenak. Lalu mulai menjawab pertanyaan tersebut.

"Aku suka airnya, tapi aku nggak suka arus derasnya."
Jawab el, dengan pandangan tetap fokus memerhatikan air sungai yang terus mengalir deras didepan mata mereka.

Zai yang mendengar jawaban el tersebut, mengambil sebatang kayu. Yang dimana, panjangnya sepanjang lengan tangannya. Lalu melemparkannya kedalam air sungai tersebut.

"Coba kamu liat kayu itu, jalan nggak?"
Tanya zai, pada el.

"Iya"
Jawab el singkat.

"Kamu tau kenapa kayu itu bisa jalan?"
Tanya zai lagi.

El yang mendengarnya pun, terdiam sejenak, sambil berfikir.
"Karna arus deras yang membawanya berjalan."

Zai yang mendengar jawaban el itu, sontak tersenyum.

"Nah itu kamu tau!"

"Sama halnya seperti hidup kita, kalau nggak ada arus yang terjal, kita nggak akan bisa jalanin semua, karna nggak ada tantangannya, nggak ada tuntutan yang menggerakan kita untuk terus berjuang dan bertahan sampai bisa ke garis finis."

"Kita nggak tau diujung sana ada apa aja, intinya pasti dibalik semua usaha kita, pasti akan ada buahnya."

Jelas zai, sambil tersenyum lebar kearah el. El yang mendengar penjelasan dari zai pun sedikit mulai tersenyum.
Sebenarnya, zai itu tau bahwa el sedang bersedih hati. Dan dia bermaksud menghiburnya. Dan apa yang di katakan oleh zai memang benar adanya, dan maknanya cukup dalam.

"Kamu bener, hari ini, kamu berhasil memberikan motivasi kecil buat aku, setidaknya untuk aku agar bisa terus bertahan dijalan ini."
Jawab el, dan tersenyum lebar.

"Kamu harus inget itu, btw kamu sadar nggak si, sendal aku sampai loncat noh nyebur kesungai."

"buffhahahahah!"

Balasnya, lalu mereka tertawa kecil bersama.

Dan zai pun berkata lagi
"Tanpa adanya tantangan, hidup manusia akan terasa membosankan, dan bisa dibilang naif jika tidak akan lebih memilih mati saja."

"Perlu untuk terus berjalan, agar tau di ujung sana terdapat hadiah indah yang sudah Allah siapkan." Lanjutnya.

El tersenyum kagum terhadap zai, lalu ia menjawab "Emm,iya. sebenernya aku sedikit sedih kak"

Zai menatap El lalu bertanya "Mau cerita,Ceritakan aja sama aku?".

El mengangguk sembari tersenyum tipis, ia menarik nafasnya sejenak lalu menceritakan apa yang ia rasakan "Aku.. Aku rindu ayah" Katanya.

Mata el berkaca-kaca, barusaja ia menyatakan bahwa ia rindu pada ayahnya ia sudah menjatuhkan tetesan air mata rindunya.

Zai melihat el yang sedang menangis, zai pun mulai menjawabnya "Merindukan seseorang itu bagus el, Kalau ada rindu berarti ada sayang."

"Doa kan saja ayahmu itu, jangan pernah berhenti berharap dan jangan pernah berhenti berdoa!" Lanjutnya.

El tersenyum,dan membalas "El gak pernah berhenti berdoa untuk ayah, Tetapi el berhenti berharap.Mau berharap setinggi apapun itu gak bakal buat el ketemu ayah lagi".

"Kata siapa, kamu bisa berharap setinggi langit. Tetapi jangan lupa berdoa, doa lah yang akan membuatmu bertemu dengan ayah mu lagi.. Janganlah kamu bersedih sesungguhnya allah selalu bersama kita, kalau kamu banyak dan sering berdoa. Dan berlimpah lah doa itu terhadap ayahmu el, ia akan berada disyurga dengan lama sembari menunggumu." Jelas zai

"MasyaAllah,kak zai terimakasih yaallah ternyata masih ada ciptaanmu yang sebaik zai."-Batin el

"Terimakasih ya kak, kakak memang sosok lelaki yang sholeh. Dan baik banget" Ucap el.

"MasyaAllah, terimakasih balik"

El pun mengangguk.

Beberapa saat itupun el kembali bertanya "kenapa ya keindahan senja hanya sebentar?".

Lalu zai menjawab dengan senyuman dan berkata " Senja datang dengan keindahan dan menghilang, karena malam memilih bulan.lalu senja mencoba berkali-kali datang tetapi tetap saja malam tak pernah memilih senja, senja tak pernah menyerah sampai kapanpun itu"

"Oo, pantesan kadang-kadang bulan nggak terlalu kelihatan. Mungkin gara-gara cemburu liat senja terus berjuang ya?" Gurau el.

"Hhahaha" Tawa ria mereka berdua terdengar bahagia.

Geserrr terusss guysssss!!!
Bantu supports!!
Kalau ada typo sorry, bisa coment!!
Janlup vote yakk
Instagram
@hudzask
@elsntsri

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang