Chapter 23

577 44 0
                                    

Typo bertebaran⚠
Happy reading sweetheart🤍

~~~~~~

Achra kembali membasuh tangannya yang bekas memperbaiki sampah itu, lalu ia pun melanjutkan acara memandangi dirinya dicermin.

Dan..

"Aaaaaaaa!!" Teriak achra lalu ia berlari keluar dari toilet tersebut.

"Anjirr, gue kira ditempat-tempat biasa aja. Ternyata dipondok juga ada!" Ujar Achra ngos-ngosan, lalu ia melanjutkan langkahnya menuju kelas tempat zai mengajar.

Sesampainya dikelas itu, Wajah achra seperti biasa-biasa saja. "Zai, masih lama?" Tanyanya pelan.

Tringg!

Bell istirahat berbunyi, tandanya zai dan ustadz/ustadzah lainnya akan keluar dari kelas.

"Tuh, udah bunyi bell nya jadi waktunya istirahat" Jawab zai.

Semua santri/santriwati semua keluar dari kelas mereka tak lupa ustadz/ustadzah pun keluar.

Sedangkan zai dan achra masih berdiam dikelas 8,setelah itu terdengar bunyi langkah kaki mendekati kelas ituu.

"Assalamu'alaikum!" Salam orang itu ternyata adalah ridho, Baihaqi, zidan dan izar.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Balas zai dan achra.

"Zai, kangen aku sama kauu!" Ujar ridho alay memeluk zai.

"Astaghfirullahalazim, alay banget!" Gumam achra.

Dan ternyata gumaman achra didengar oleh yang lainnya.

"Heh,ngatain aku alay lagi. Kau yang alay achrot!" Balas ridho kesal, sembari melepas pelukannya pada zai.

"Wahhh, parah ngatain nama gue lu" Esmosi achra.

"Ehm!" Deham zai mengkode.

"Parah kau ngatain nama ku!" Ulang achra, ia paham dengan kode zai. Bahwa ia tak dibolehkan untuk bicara Lu-gue.

"Serahh lahh chrot"

"Hm,ada apa kalian kesini. Cariin aku ya, kangen ya?" Tanya zai.

"Iya kangenn, rinduuu" Jawab izar.

"Jangan rindu, berat biar aku saja." Ujar zidan

"RINDU-RINDU NDASMU!" Sahut ridho dan achra bersamaan

"Acieeee,kiw kiwww" Ejek Baihaqi

"Atututu,cocwitt nya pasangan ini" Lanjut izar dengan suara yang ia imutkan.

Lalu zai tiba-tiba beranjak pergi dari Teman-teman nya itu, mungkin ia sudah pusing mendengarkan Teman-teman nya yang bobrok itu.

"Hukma mana ya"-Batin zai.

"Zai,cari hukma ya?" Tanya ridho.

Zai menoleh "Iya, kalian tau?"

"Hukma lagi diruang ekskul Musik" Jawab ridho.

"Hah, tumben disitu." Ujar zai heran

Zai pun berjalan menuju ruang ekskul musik itu, ia mencari hukma disana.
Sesampainya disana, zai melihat sang adik dengan el, dan zahra.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ucap zai.

Hukma dll pun menoleh "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab mereka.

"Hukma, ini uang jajan kamu" Ujar zai menyodorkan uang merah jambu itu terhadap hukma.

Hukma seketika menerima uang itu dari zai "Terimakasih kakak!"

"Sama-sama"

Sedari tadi zahra sangat menatap melirik uang merah jambu itu "Buat saya mana kak?" Tanya zahra tanpa malu.

Zai tertawa pelan "Mau,sini.sapu dulu satu pesantren baru saya kasih lima ribu" Jawab gurau zai.

Hukma dan el tertawa mendengar jawaban zai "Tuh mau gak?" Tanya hukma terhadap zahra.

Zahra Cemberut mendengar ucapan zai itu "Huft, dikasih goceng doang. Coba dikasihnya kak zai pasti saya semangat!" Ujar zahra nyeleneh.

El menoel lengan zahra menyuruh untuk menjaga omongan nya.

"Idih, aku gak mau punya kakak ipar kek kak zahra. Mau maunya seperti kak el!" Sahut hukma melirik el yang tersipu malu.

Zai tersenyum tipis "Hukma, Udah jangan gitu"

Hukma hanya menyengir "hehhe, yaudah. Kakak ngapain lagi disini, udahh sanaa" Usir hukma.

"Iyaa" Ucap zai lalu pergi dari ruang itu.

Skipp

"Eh,tha sepupunya kak zai itu cantik bangett!" Ujar marissa.

"Ganteng, sa bukan cantik kalau cantik itu perempuan!" Balas jovitha kesal.

Marissa menyengir "hehe, iya-iya sorry"

"Jadi naksir deh aku!" Lanjutnya.

Jovitha seketika menatap marissa malas "Aku heran deh sama kamu, lihat zai suka, lihat sepupunya juga suka, mau lihat genderuwo lagi terus suka?!" Gerutu jovitha.

"Ya enggak gitu juga konsepnya, nama nya juga mandang fisik!" Ucap marissa

"Etdahh,mandang fisik sih mandang fisik tapi mata dijaga juga kali. Kalau kamu suka semuanya emang dapet juga semuanya?"

"Enggak"

"Tuh kan, inget punya mu cuma satu"

"Ikh, jovitha sesad!"

Jovitha tak mendengarkan temannya itu lalu beranjak pergi dan..

Srett..


Warning⚠ : Update chapter lainnya bakal agak lama, soalnya sibuk! Sorry kalau kalian pada nunggu chapter selanjutnya. Dan maaf kalau chapter kali ini pendek🙏🏻

Geserrr terusss guysssss!!!
Bantu supports!!
Kalau ada typo sorry, bisa coment!!
Janlup vote yakk
Instagram
@hudzask
@elsntsri
@note.drala

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang