Chapter 22

651 43 0
                                    

Typo bertebaran⚠
Happy reading sweetheart🤍

~~~~~~

Skip

"Zai,Sebelum kamu kepondok. Abu mau bilang kalau hari ini abu sama umi gak kepondok dulu, jadi hari ini abu minta tolong kamu gantiin abu ngajar kelas 8 ya." Pinta abu

Zai mengangguk "Emang abu sama umi mau kemana?" Tanya nya.

Abu meminum kopi hitam didalam cangkir putih susu itu, lalu meneguknya "Abu, umi dan adek-adek kamu mau ke sumedang" Jawab abu.

"Hukma?"

"Kalau hukma katanya gak mau ikut,dia mau dipondok aja"

"Jadi,Abu sama lainnya nginep.besok mungkin baru pulang" Lanjut abu.

"Siap abu, Yaudah Zai sama achra ke pondok ya." Ujar zai sembari salim terhadap abu dan umi nya lalu dilanjutkan oleh achra

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Lanjut mereka lalu melangkah pergi.

Jadi pagi ini achra ikut zai kepondok, karna ia tak enak jika ditinggal sendirian dirumah zai. Abu dan lainnya ke sumedang karena paman zai kakak dari umi zai sedang sakit.

"Zai, kalau malam ini kita tidur dimana?" Tanya achra memulai pembicaraan saat melangkah dilorong pondok.

"Terserah aja, kamu mau nya dimana?" Tanya balik zai.

"Dipondok aja ya, aku mau coba juga tidur dipondok ini" Jawab achra.

"Iya iya, sekaligus aku mau ngenalin disekitar pondok ini sama kamu" Balas zai.

"Siappp ustadz, zai" Kata achra sembari menghormatkan tangannya itu.

Mereka pun sampai diruang guru pondok pesantren itu, zai duduk dikursi milik ayahnya itu dan achra duduk disofa yang berada disamping kursi ayahnya zai.

"Eh, ustadz zai ternyata. Ayah kamu jadi berangkat zai?" Tanya ustadz khalid.

Zai mengangguk sopan "Iya tadz, jadi hari ini saya menggantikan ayah dulu sementara."

"Baiklah, Sebentar lagi udah mau masuk bell nya ya" Ujar ustadz khalid.

Zai mengangguk lagi, ustadz khalid pun melangkah pergi keluar dari ruang guru entah akan kemana.

"Zai, Kamu serius bisa ngajarin murid-murid pesantren?" Tanya achra ragu.

"Tentu, aku sudah biasa chra. Kalau abu capek kerja yang lain ya aku yang gantikan" Jawab zai.

Tringg!!

Bell masuk berbunyi, Waktunya para guru ustadz dan ustadzah melakukan aktivitas mengajar mereka. Termasuk dengan zai, ia bersiap untuk mengajar dikelas 8.

Sedangkan achra ia mengikuti zai kemanapun itu, karena ia tak tahu kondisi pondok sekitar.

"Chra, ayok ikut ke kelas 8" Ajak zai lalu berdiri.

Achra mengangguk lalu ikut berdiri, dan mereka mulai melangkah pergi menuju kelas 8 yang berada paling ujung disana.

Karena berada diujung, mereka berdua melewati semua kelas yang berada dipondok pesantren itu.

"Kelas kamu yang mana, zai?" Tanya achra.

Tepat pada waktunya achra bertanya itu, sebab mereka akan melewati depan kelasnya beberapa langkah lagi.

Zai menunjuk jarinya ke kelas itu "Ini kelas aku,dan teman-teman." Jawab zai

Dan tepatlah ridho dan izar menoleh kepada zai dan achra saat lewat. Mereka tak dapat menyapa karena ustadz khalid telah memasuki kelas itu.

~~~~~~

Zai sedang mengajar anak-anak santri dikelas itu, dan achra hanya memandangi zai yang sedang mengajar.


"Huft, ini mau sampai kapan gue disini."-Keluh achra dalam hati.

"Zai, aku keluar ya?" Izin achra pelan.

Zai menatap achra lalu menganggukinya sebagai tanggapan. Lalu achra berjalan keluar dari kelas itu,ia sudah bosan memandangi zai mengajar. Lebih baik dia berjalan-jalan di sekitar pondok!

Achra melangkah menuju lorong pondok itu. Sepi?Ya lorong itu sepi bagai tak berpenghuni semua murid disana telah masuk ke kelas masing-masing.

"Yaelahh, vibesnya kek dibangunan gak pernah dihuni aja!"-batin achra.

Hembusan angin pun mulai terasa,langit tampak menggelap, sepertinya hujan ingin melanda.

"Ck, Tiba-tiba aja nih langit mendung" Ucap achra pelan melihat langit yang menggelap.

Achra menghiraukan langit yang mendung itu, lalu ia melanjutkan langkah nya kemanapun itu. Tak tahu tujuan, maka achra sampai didepan toilet pondok.

Ia memasuki toilet lelaki, menurutnya tepat sekali ia ingin membasuh wajahnya yang lesu itu.

Selepas membasuh wajahnya, achra mengacak-acak rambutnya. Lalu merapikannya kembali, achra bercermin disitu dan memandang wajahnya sendiri.

"Diliat-liat gue ganteng juga, Gak jelek-jelek amat!" Pede nya.

"Kalau El mau gak ya sama gue?" Tanya achra pada dirinya sendiri.

"Ya pasti mau lah!"

"Yakali si el gak mau dengan seorang achra yang tampan, setia, berani, dan pandai!" Katanya.

Debugh!

Tiba-tiba ada suara benda jatuh yang terdengar didalam toilet itu. Achra terkejut lalu menoleh melihat benda yang jatuh itu, dan ternyata tempat sampah lah yang terjatuh lalu sampah berserakan.

"Ikh, kok bisa jatuh sih?!"

"Masa ada kucing?"

Setelah itu achra memperbaiki tempat sampah itu tetapi sampah yang berserakan tak ia kutip kembali.

Achra kembali membasuh tangannya yang bekas memperbaiki sampah itu, lalu ia pun melanjutkan acara memandangi dirinya dicermin.

Dan..

Geserrr terusss guysssss!!!
Bantu supports!!
Kalau ada typo sorry, bisa coment!!
Janlup vote yakk
Instagram
@hudzask
@elsntsri
@note.drala

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang