END

701 30 0
                                    

⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠

TOLONG LUANGKAN WAKTU SEJENAK UNTUK MEMBACA TEKS PALING BAWAH YANG TULISANNYA TEBAL YA SEHABIS MEMBACA PART INI! JANGAN SAMPAI DIABAIKAN BEGITU SAJA.

________________________

"Mass zaiiii!!." Suara teriakan El yang sedang kesal dengan suaminya yang selalu saja membuat zea menangis.

Semenjak zea lahir, zai semakin jahil membuat anaknya itu menangis. Jika jahil nya berhasil dan membuat zea menangis bukannya zai bertanggung jawab, malah kabur dari kamar lalu turun ke bawah.

"Kamu yang sabar ya zea, punya abi yang suka jahil. Umi akan selalu jaga kamu biar nggak dijahilin lagi sama abi!." Ucap El sembari menggendong zea yang sedang menangis.

Terdengar bunyi pintu yang terbuka, El menoleh siapa yang membuka pintu tersebut, dan ternyata dugaannya benar. Itu adalah zai yang mengintip kamar itu.

"Mas, jangan jahil terus sama zea. apalagi belikan mainan lelaki buat zea!." Tegur el menghampiri zai.

Memang akhir akhir ini zai selalu saja membeli mainan yang untuk anak laki-laki, iya el mengerti bahwa zai awalnya ingin anak laki-laki. Tapi kan tidak begitu juga, masa iya anak perempuan dibelikan mainan laki laki, nggak mecing lah!

"Heheh, iya sayangku. Tapi entah kenapa kalau ditoko mainan tuh tangan mas mengarah ke mainan laki-laki terus, eh jadi kebeli deh!." Balas zai beralasan.

El memutar bola matanya malas, sudah seringkali ia mendengar alasan itu dari sang suami.

"Aku ke dapur bentar ya, sayang?." Izin zai ingin turun kebawah.

El hanya mengangguk menanggapi, entah apalagi yang akan dilakukan zai sekarang. Tapi ia berdoa agar zai tidak berulah lagi.
Selang beberapa menit baby zea sudah tidur dan kembali ke tempat tidur bayi nya, El sudah duduk anteng didepan meja riasnya sebenarnya el tidak ingin berias hanya ingin bercermin saja menatap dirinya yang sekarang menurutnya sudah sangat berubah seperti spiderman eakkkkk!

El tak sengaja menatap zai yang sudah dibelakangnya dengan keadaan tersenyum menatap dirinya yang bercermin, el pun berbalik badan menatap zai yang ternyata menggenggam bunga mawar ditangannya.

Tentu saja el tersenyum salah tingkah, meskipun terkadang zai itu jahil namun perlakuan zai dari dahulu hingga sekarang tidak berubah, yaitu sangat romantis.

El berdiri dari tempat duduknya, namun setelah el berdiri. Zai malah bersimpuh didepannya seraya menyodorkan bunga mawar itu, lagi! El dan zai seperti bernostalgia dengan ulang tahun el dahulu.

"Ini bunga mawar yang special untuk perempuan  special, yang sudah melahirkan anakku. Hamasah cantik!." Ucap zai tersenyum, el pun menerima bunga mawar itu.

Zai segera berdiri dan memeluk istri tercintanya itu, walaupun sekarang anaknya telah lahir, el tetaplah perempuan yang paling dia cinta setelah uma nya.

"I love you more, sayang!."

"I love you too so much, sayang."





Sudah 5 tahun kejadian itu berlalu, Kini umur zea pun 5 tahun. Rasanya ini mimpi, zai dan el dari saling mengagumi semenjak sekolah pondok hingga menikah dan kini mempunyai anak yang sangat cantik.

"Barakallah fii umrik, anakku!." Ucapan itu iyalah dari abi zea yaitu zai. Hari ini adalah hari ulangtahun zea yang ke 5 tahun, tak terasa hari ini jugalah saat el berjuang melahirkan zea dengan cara operasi sesar.

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang