Haiii🤍
Apakabar??Moga baik-baik ajaa yah!
Hudzaifah comeback nihh!!
Typo bertebaran⚠
HAPPY READING SWEETHEART 🤍_________________
Zai dan lainnya menatap nathan, seperti ada yang tak asing dari mereka.
Nathan dan anak itu melangkah perlahan menuju pintu keluar, dan masih saja zai menatap mereka dengan dalam.
"Itu kok menurutku gak asing ya?" Tanya zai.
"Abang nya el bukan?" Tanya balik Baihaqi
"Iya kayaknya, tapi kok bawa anak?" Tanya lagi zai
Zidan kembali menyahut "Mungkin udah nikah kali"
Mata zai dan Baihaqi terbelalak mendengar ucapan zidan "Cepet banget, bukannya waktu nganter el dan perpisahan ponpes kemarin belum nikah ya, cepet banget bikinnya." Ujar Baihaqi.
Zidan menggaruk lehernya yang tak gatal itu "Y-yakan kata aku 'mungkin', bukan 'iya'." Balas zidan sedikit menjelaskan.
Lalu datanglah kembali ridho ke meja makan mereka dan duduk dikursi ia tadi. "Wihh, lagi ngomongin apa nih?"
"Itu ngomongin abang nya el, bawa anak" Jawab Baihaqi.
"Anak doang, bukan bini" Balas ridho menyepelekan.
Beberapa saat berlalu pesanan mereka datang dan siap mereka hidangkan.
*****
Nathan dan anak tersebut sudah berada di parkiran menuju pulang "Adek cantik, bentar dulu ya kakak mau telpon"
Anak itu mengangguk pelan dan nathan segera menggapai ponselnya dan menelpon sang adek yaitu 'El'
Telpon lalu terhubung
"Assalamu'alaikum, El"
"Waalaikumsalam, bang'
"Boleh gak abang pulang bawa anak kecil?" Tanya nathan.
Terdengar ditelpon itu bahwa el terkejut saat abangnya menyebutkan anak kecil "siapa?"
"Adadeh,boleh kan?"
"Iya bowleehhh" Jawab el sedikit al*y.
Tutttt.
Telpon itu dimatikan sepihak oleh nathan.
"Cantik, ayuk ikut kakak kerumah" Ajak nathan anak itu tampak sedikit takut padanya.
"Cantik jangan takut ya, dirumah ada adek kakak cantik bangett.." Setelah mengucapkan itu ia berfikir "Emm, gak deh gak cantik banget juga jelek malah" Gumamnya yang didengar oleh anak itu.
Setelah itu nathan mengangkat anak itu untuk menaiki motor miliknya.
Sesampainya dirumah, mereka segera masuk dan nathan tak lupa mengucapkan salam. Ternyata didalam masih ada zahra, dan hukma sudah pulang mungkin.
"Cantik, ini adek kakak" Ujar nathan menunjuk diri el.
Anak itu hanya mengangguk pelan dan tersenyum ramah "Kakak cantik banget, benar apa kata kakak ini" Ucapnya sembari menoleh kehadap nathan.
"Nama kamu siapa?" Tanya el
"Nama aku reva, kak" Jawab reva
"Kenalin, nama kakak elnara.. Panggil aja kak el" Balas el mengenalkan dirinya.
Zahra menghampiri mereka dan ikut berinteraksi "Hallo, nama aku zahra"
Reva hanya mengangguk menanggapi, ia senang bertemu dengan orang-orang baik sebaik mereka.
Bola mata el melirik nathan yang berada disana, nathan pun ikut melirik el. El mengkode untuk nathan ke belakang untuk membicarakan tentang reva.
"Reva, kakak mau ke belakang dulu ya sama kak nathan" Ujar el dan diangguki oleh reva. El sebelumnya menyuruh zahra untuk menemani reva sebentar.
__________
"Anak siapa yang abang bawa?" Tanya el
"Gaktau" Jawab nathan singkat
El menepuk dahi nya "Yaudah, aku bakal jagain reva dengan baik. Aku gak mau reva terluka sama kita, allah mungkin memerintahkan kita untuk menjaga reva dengan baik."
"Iya, tadi reva udah abang kasih makan dicafe" Balas nathan.
Bola mata el melotot "Abang, kok gak bawain el makan sih?"
Nathan menyengir kuda "Abang gak ingat sama kamu, cuman mikirin reva aja"
"Iyadeh, mungkin bukan rezeki el" Ujar el pasrah.
Lalu disisi lain, zai dan lainnya masih berada dicafe rainbow stars. Zai telah selesai kegiatan makannya, hanya teman-teman nya saja yang belum menyelesaikan.
Zai sekilas memainkan ponsel apel yang dimakan itu, ia kembali meletakkan ponselnya dimeja. Namun kegiatan itu terhenti sebab mendengar notifikasi ponselnya.
Ia melihat dari notifikasi tertera account 'marissa_cutee' mengirimi anda pesan.
Zai menyentuh notifikasi itu, dan membukanya.
Assalamu'alaikum gus zai
Itu lah kira kira pesan dari marissa, dan dihiraukan oleh zai. "Waalaikumsalam" Gumam zai seperti menjawab salam marissa
"Gus, fotbar yuk?" Tanya vina tiba-tiba.
Zai yang sebelumnya menatap arah depan menjadi ke bawah. Ia akan melakukan gadhul bashar semampunya untuk menjaga pandangannya.
Baihaqi berdeham melirik zai lalu beralih membalas perkataan vina sebelumnya "Vin, gus zai lagi gadhul bashar. Gak usah menghancurkan niat dia deh."
Vina tiba-tiba menampakkan wajah juteknya "Yaudah iya"
Ridho menoleh ke jam tangan miliknya, ia melihat jam terkini. "Udah hampir magrib, aku harus pulang buat lihat keadaan ibu."
"Diantar aja, atau pulang sendiri?" Tanya zidan.
"Pulang sendiri aja" Jawabnya.
"Pakai apa kamu pulang, dho?" Tanya lagi zai.
"Ojek aja, kalau motor aku mungkin besok aku anter ke bengkel." Jawab lagi ridho.
Setelah mengucapkan itu ridho segera melangkah pergi keluar untuk mencari ojek menuju pulang ke rumah nya.
"Ehh bentar, ridho perasaan belum bayar" Ujar Baihaqi.
"Lah iya, terus siapa yang bayarin?" Tanya zidan.
"Aku aja" Jawab zai dengan santai.
"Vina juga ya gus, bayarin sekalian." Sahut vina tanpa bersalah untuk meminta dibayar kan.
Zai tak membalas sedikit pun, ia segera beranjak untuk membayar semua pesanan tersebut.
________________
Bersambung..
Staytune chapter selanjutnya!!
Minimal vote lah kalau udah membaca!
Spam komen yukk!!
Bantu follow instagram dibawah ini👇🏻
@Hudzask
@elsntsriMau tanya nihh, kalian bosen gak sama cerita Hudzaifah?
SA sedihh kalau kalian bosen,SA juga butuh support kalian yaitu vote and komen kalian!! SA minta support nya dong sama kalian:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah
Spiritual"Seperti halnya cahaya matahari yang menarik tanaman, agar tanaman itu menghadapkan wajahnya dan tunduk pada cahaya-nya (matahari)." "Begitu pun Allah.." "Allah selalu menunggu kita, memanggil kita, memberikan cahaya-nya, bahkan. Menunggu kamu dan d...