Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdulillah masih berlanjut kisahh HUDZAIFAH dengan istrinya 💗Lelahh yaa? Iya aku jugaa lelahh tapi tidak menyerah sebelum patah.
Terusss bacaa HUDZAIFAH yaa all, author tidak bisa apa apa tanpa kalian readers 💗
Lovee youu banyak banyakk buatt pembacaa dan yang udahh ngevote apalgi yang udah ngeshare 💗🎉⚠TYPOO NYAA BANYAK
🎉😘HAPPY READING SWEETHEART😘 🎉__________________
Bertambah umur itu bagaikan bertambahnya level permainan.
Semakin tinggi levelnya semakin besar rintangannya namun, semakin besar juga Kemenangannya.
~Hudzaifah aslam mubarok~__________________
Sudah tengah malam, tentu saja el masih dalam rutinitas tidurnya. Namun, tidurnya terusik ketika mendengar suara ketukan pintu didepan kamarnya.
Awalnya mata el terpejam kini mulai terbuka yang berarti el mulai bangun, "Mas, itu siapa y-" Belum habis berbicara, el melihat disamping tidur nya. Sang suami sudah tidak ada disampingnya, ia mulai takut ketika ketukan itu semakin nyaring, ia ragu untuk membuka.
Disatu sisi ia berfikir mungkin itu adalah zai, namun disisi lain juga apakah zai akan mengetuk terlebih dahulu ketika ingin memasuki kamar mereka?
"Mas zai dimana?." Gumamnya menarik selimut sejajar dengan dagunya.
Dengan berani el mulai bangkit dan berjalan untuk membuka pintu tersebut,
Krekkk..
Mulai terbuka, dibalik pintu tersebut. El tak menemukan satu orang pun diluar, "Mana orangnya?."
Saat kembali berbalik badan, dan menutup pintu el mendapatkan ketukan pintu lagi. Dengan malas ia membuka pintu dan berbalik badan lagi.
Saat membuka pintu, el disambut dengan pemandangan suaminya berdiri seraya tangan kanan memegang piring yang berisi cake vanilla berhias Stoberry. Sedangkan tangan kiri menggenggam buket bunga mawar yang cukup besar.
El terkejut dengan keberadaan suaminya dengan buah tangan yang ada dikedua tangan itu, mata el berbinar melihat semuanya.
Zai terkekeh saat melihat wajah sang istri yang tampak lebih menggemaskan ini, ia sangat sengaja menyiapkan cake vanilla kesukaan el dan buket bunga spesial ini untuk perempuan tercintanya dihari yang sangat istimewa ini.
Zai menyodorkan cake tersebut yang sudah dilengkapi lilin yang bersama api kecil, tanpa aba aba el meniupnya dan sebelum itu juga el berdoa terlebih dahulu.
Setelah lilin padam, zai meletakkan cake itu diatas meja yang ia sediakan terlebih dahulu untuk meletakkan cake.
Lalu tanpa aba aba, zai bersimpuh didepan el dan menyodorkan buket mawar dihadapan el, "Bunga mawar yang spesial untuk perempuan yang sangat sangat spesial."Dengan pasti senyum salah tingkah saat melihat dan mendengar ucapan zai, El menerima bunga mawar itu dari suaminya.
"Barakallah fii umrik, zaujati zai." Ucap zai seraya menggenggam tangan el, lalu mencium keningnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340411301-288-k912874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah
Espiritual"Seperti halnya cahaya matahari yang menarik tanaman, agar tanaman itu menghadapkan wajahnya dan tunduk pada cahaya-nya (matahari)." "Begitu pun Allah.." "Allah selalu menunggu kita, memanggil kita, memberikan cahaya-nya, bahkan. Menunggu kamu dan d...