Chapter 51. Teringat

549 26 1
                                        

Assalamu'alaikum wr.wb
Hallooooo sahabattt zai vers!!
How are you??
Aaaaaaaa Author senangg bangett kalian mauu baca Hudzaifah sampai sekarang walauu ya tentu gak nyambung ceritanyaaaa hhee

Gimanaaa sekolahnya?
Gimanaa kerjanya?
Gimanaa nganggur ya?
Pastii baik dong wkwk

Sudahh siappp untuk bacaa HUDZAIFAH?!
Pastii siapp dong😋

⚠BANYAK TYPONYAAA SAYANGGG JADI MAAFF YAA💗
HAPPY READING SWEETHEART😘 💗🎉

_____________________

Jangan lupa bersyukur untuk hidupmu.

Didepan bakal banyak jalan berliku-liku yang lebih rumit lagi, jadi bersiap ya. Jangan nyerah ditengah jalan buat wujudkan mimpimu.

Mimpimu pantas, layak, dan berhak diwujudkan.

~Hudzaifah aslam mubarok~

______________________

Setelah acara makan malam bersama, keluarga Hudzaifah berkumpul diruang keluarga. Membicarakan tentang acara berlangsung nya ijab kabul zai dan el.

"Uma, tau gak tadi sebelum ijab kabul zai bisik bisik ke abu." Ucap abu terkekeh.

Refleks mata zai melotot saat sang ayah menyebutkan namanya, "bisikin apa abu?." Tanya uma.

Flashback on

"Abu!." Panggil zai.

Abu hanya bertanya dengan isyarat tak bersuara, zai langsung mendekat ketelinga abu dan berbisik, "Zai mau buang air!." Ucapnya lalu kembali duduk ditempatnya.

"Tahan saja!." Titah abu tak berbisik.

Flashback off

"Hahahhahahahah." Semua yang mendengar cerita abu pun tertawa lepas termasuk el, zai sangat malu saat abu menceritakan tentangnya didepan keluarga nya itu.

"Abu mahh gitu, jangan diceritain gitu dong!." Balas zai menunduk malu.

"Tidak apa apa, zai. Nggak perlu malu sama keluarga mu ini!." Ucap uma.

"Tapikan uma.. "

"Zai, sebaliknya kalian beristirahat ya. Kasihan menantu uma pasti dia butuh istirahat." Potong uma dengan senyum manisnya.

Zai menatap istrinya disampingnya lalu menggenggam tangannya dan menganggukkan ucapan uma. Ia langsung mengajak el untuk ke kamar atas milik mereka sekarang.

"Ayo, sayang." Ajak zai sembari berdiri dan diangguki oleh el ia mengikuti sang suami berdiri.

"Uma, abu semuanya, el sama mas zai ke kamar dulu ya." Ucap el dengan ramah.

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang