Chapter 17

814 54 1
                                    

Typo bertebaran⚠
Happy reading sweetheart🤍

~~~~~~

Pov El.

El kini tengah berada diluar mushola, ia sedari tadi sedang mengintip zai yang sedang membaca Al-Qur'an, el tak berniat untuk mengintip tetapi tadi ia ingin juga membaca Al-Quran dimushola. Namun ia melihat zai yang tengah membaca Al-Quran.

"MasyaAllah, suaranya merdu sekali. Menenangkan hati ku"-batin el sembari tersenyum tipis.

"Dorrr!!" Kejut zahra yang melihat el tersenyum sendiri.

El yang refleks terkejut pun teriak istighfar "astaghfirullahalazim!" Suara el berteriak sampai terdengar kedalam mushola yang zai sedang berada.

Zai pun ikut terkejut, lalu ia keluar mushola untuk melihat apa yang terjadi.

"Ini ada apa?" Tanya zai panik

"A-anu kak, maaf saya cuma ngagetin el aja" Jawab zahra gugup

Kepanikan zai menghilang, ia menghembuskan nafasnya berat.

Zahra dan el pun menyengir malu.

"Maaf ya kak udah mengganggu" Maaf lagi el.

Zai mengangguk lalu ia melenggang pergi saja

"Ihhh, zahra.. Kamu kenapa gitu sih. Kan malu!" Gerutu el

"Heeheh" Nyengir zahra

Pov Zai cs.

Kini zai cs berada dibawah pohon mangga dihalaman depan asrama, mereka duduk bersantai menikmati udara segar.

ridho memanjat pohon mangga untuk memetik buahnya.

"Banyak-banyak, dho metik nya" Ujar si Baihaqi

"Iyaaa siapp" Balas ridho diatas sana.

Debughh!

Suara mangga berjatuhan yang di petik oleh ridho, sudah 5 buah mangga yang ridho jatuhkan. Menurut mereka sudah cukup untuk dimakan mereka, jadi ridho pun menuruni pohon itu.

"Semoga jatuh!" Doa zai.

Bugh!

Ridho terjatuh dari pohon mangga, doa zai pun ternyata terkabul. Ridho kesakitan sambil berteriak kesakitan. "Huwaaaaaa, emakkkk!!" Teriaknya.

mereka pun berkata "MAMPUSS!" Dengan kompaknya.

Ridho merengekkk kesakitan "Kalian bertigaa gitu amat sih, temen sendiri lagi kesakitan malah dikatain mampus!" Ketus ridho.

Baihaqi dan zidan tertawa terbahak-bahak sedangkan zai pun menolong ridho untuk berdiri dan didudukkan kembali ke kursi bambu.

"Sudahkah kalian cukup tertawa?" Tanya zai jutek.

Baihaqi dan zidan pun berhenti tertawa, karena mereka tau jika zai sudah jutek seperti ini akan marah.

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang