Chapter 52. El sangat bahagia

493 29 1
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb kawann kawann
Yeayyy ketemu lagii samaa HUDZAIFAH 🎉💗
Seruuu gaakk sihh HUDZAIFAH?
Gakk seruu yaa?

Jujurrrr kalau author juga udahh kebingungan buatt cari alurnya nihh tapii adaa semangatnya buat alur cerita inii karena guss zaii hheee author jadii semangatt lagii.
Apalagi kalau yang baca sama vote cerita ini makin ningkatt author makin semangat nulis ceritanya dan pasti jugaa bakal cepet update nyaa.

TYPONYA BANYAK BEBB JADII MAAF YAA
HAPPY READING MY LOPEE💗🎉

___________________

"Teruslah terlihat baik baik saja di depan semua orang, jangan perlihatkan titik lemah mu. Jika kamu terlihat lemah, maka musuh mu dengan mudah menghancurkan mu."

~Hudzaifah aslam mubarok~

__________________

Sudah 1 minggu acara pernikahan zai dan el berlangsung, hubungan mereka pun terlihat harmonis tak ada perkelahian maupun tak berteguran.

"Sayang, Mas mau ke pondok. Kamu mau ikut?." Tanya zai menawarkan.

El berfikir sejenak lalu menjawab," Mauu ikuttt!."

"Tapi mas, sehabis dari pondok kita lanjut ke gramedia ya?." Pinta el dengan menunjukkan wajah gemasnya, tentu saja zai tak bisa menolak permintaan istri tercintanya.

"Sure, kita akan ke Gramedia nanti ya." Balas zai sembari mengelus kepala el.

Mereka sekarang sudah berada dipondok pesantren yang meluluskan mereka berdua disana.
Mereka berdua berjalan berdampingan sembari tangan zai menggenggam tangan el.

Begitu mesra mereka berdua, wajah el yang tertutupi oleh kain cadarnya membuat semuanya terpukau semenjak el menikah dengan seorang gus zai ia menjadi perempuan yang sangat indah dipandang sebagai wanita muslimah didikan seorang gus.

"Mas ngajar dulu ya?." Izin zai saat mereka berhenti tepat didepan pintu kelas.

"Iya mas, jangan galak galak ya sama anak-anak!." Peringat el yang membuat zai terkekeh, "Iya sayangkuuu." Balas zai.

Zai pun masuk ke kelas mengajarnya.semua siswanya pun menyambut dengan semangat.

El tak mungkin menunggu sang suami hanya berdiam diri di depan kelas itu, ia berjalan jalan dilingkungan pondok yang sudah lama tak ia kunjungi.

Pemandangan yang sangat indah dipondok ini, banyak kenangan yang telah dilewati dipondok ini. Dari suka maupun duka dia dan teman temannya selalu kompak walaupun ada temannya yang tak terlalu suka dengannya tetap saja ia teman el.

Kerinduan nya kepada teman temannya itu adalah hal yang mungkin wajar bagi orang orang yang sudah lulus dari sekolahan yang sudah mengajari nya.

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang