Hellloooooooo
Kembalii lagii ke cerita Hudzaifah hehheee🤍
Author happy bangett kalau kalian masih bertahan membaca sampai chapter disini.HAPPY READING SWEETHEART🤍 👑
______________
---->>>
Dunia memang dapat merapuhkan mu, namun Allah dapat memulihkan mu.
~Hudzaifah aslam Mubarok~
<<<----
_____________
"Gus zai kenapa ninggalin El sih!?." Ujar el yang masih kecewa,karena el tak diperbolehkan untuk menghirup udara segar diluar sana. Ia kembali ke kamar miliknya dan sekarang teringat alm Hudzaifah.
"Padahal el udah berharap banget kalau gus zai menjalani sumpah nya waktu itu, yang bakal nikahin el.."
"Dan ternyata berharap itu sakit, aku akan mengubur dalam dalam harapan ini. Tolong, semesta jangan memperlihatkan harapan seperti ini lagi."
El merasa batinnya tersiksa dengan kepergian zai yang begitu cepat, el tak sanggup menerima semua kenyataan ini.
Hari demi hari semakin membosankan bagi el. Ia seperti sudah patah semangatnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari."Elnara!." Panggil zahra dari belakang punggung el.
El menoleh kebelakang dan tersenyum tipis menatap sahabat nya itu. "Zahra, kamu kapan dateng?."
"Baru aja."
Setelah itu tak ada tanggapan dari el, zahra juga sudah tahu bahwa el masih belum mengikhlaskan kepergian gus zai sampai saat ini.
Telapak tangan zahra mulai mengusap punggung el, ia akan menjadi sahabat yang baik untuk el. Zahra akan mencoba untuk membuat el kembali ceria seperti dahulu.
"Kita jalan jalan yuk?." Ajak zahra.
El menoleh lalu bertanya, "Emang diizinin ibu aku? Kayaknya gak bakalan deh."
"Eumm, pasti diizinin kok!."
Tak berselang lama zahra membawa sahabat nya itu keluar dari rumah besar itu, zahra sangat mengerti dengan keadaan el yang sekarang.
Jatuh, rapuh dan kecewa. Walaupun begitu el tetaplah memiliki perasaan yang tak bisa diartikan untuk Hudzaifah.
Sekarang dia sahabat itu berjalan setapak dengan tujuan ke taman komplek, sebenarnya el sudah meminta sahabatnya itu untuk ikut nathan saja yang kebetulan ingin pergi keluar.namun, zahra tetap ingin berjalan sebab itu lah el ikut sahabatnya saja ia tak ingin meninggalkan sahabatnya itu berjalan sendirian.
Perjalanan mereka terhenti ketika el sudah cukup lelah berjalan, padahal rumah el ke taman komplek tidak terlalu jauh namun sepertinya el sudah lama tidak jalan kaki menjadikan tubuhnya cepat terasa lelah.
"Ra" Ralat, "Capek!."
Zahra sedikit menoleh sebentar tanpa berbalik badan, ia kembali menatap ke depan dengan senyum tipis lalu melajukan langkahnya. El sungguh terkejut saat zahra meninggalkan nya sendiri, sengaja?
"Lah kok zahra lari sih?! Bukannya istirahat dulu gitu!." El menggerutu sembari melanjutkan langkahnya.
Ia kembali dibuat kebingungan, dimana sahabatnya itu? Cepat sekali hilangnya. Apa jangan jangan zahra mempunyai jurus seribu kaki?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah
Spiritual"Seperti halnya cahaya matahari yang menarik tanaman, agar tanaman itu menghadapkan wajahnya dan tunduk pada cahaya-nya (matahari)." "Begitu pun Allah.." "Allah selalu menunggu kita, memanggil kita, memberikan cahaya-nya, bahkan. Menunggu kamu dan d...