BAB 3

201 13 1
                                        

Butuh persiapan matang jika Citra ingin memulai hubungan yang baik dengan Gustiar. Dalam kasus ini, Citra butuh banyak informasi tentang Gustiar meskipun untuk mendapatkan informasi tentangnya memang tidaklah sulit sebab orang-orang selalu membicarakannya.

Selain itu, Citra juga kerap memikirkan cara yang tak biasa untuk membuat Gustiar mau berpacaran dengannya.

Pilihannya jatuh pada bermain judi dengan Gustiar. Jika kita ingin lebih dekat dengan seseorang secara cepat, maka dekati kebiasaannya.

Butuh waktu satu bulan lamanya bagi Citra untuk memperhatikan Gustiar lebih dari biasanya. Yang awalnya Citra tidak pernah berpapasan dengan Gustiar satu kalipun, kini jadi lebih sering berpapasan dengannya. Saat di kantin, ia juga sering memperhatikan Gustiar secara diam-diam, saat pelajaran olahraga Citra pun memperhatikan Gustiar di lapangan. Semua itu Citra lakukan dari jauh agar tidak ketahuan.

Citra yang sekarang jadi lebih banyak diam dan lebih banyak mendengarkan dari pada biasanya. Bahkan sesekali ia membaca artikel atau buku atau hal apapun yang membahas tentang perjudian. Ia juga belajar judi yang akan ia mainkan nanti bersama dengan Gustiar. Lama-lama ini menjadi kegiatan yang menarik, dan Citra mulai menikmatinya.

Selama satu bulan memperhatikan Gustiar membuat Citra sadar dengan pesona yang dimiliki oleh Gustiar. Pantas saja hampir setiap minggu, akun gosip sekolah selalu membahas tentang Gustiar. Terkadang memujinya, kadang pula mencemoohnya. Namun anehnya Gustiar sama sekali tidak terganggu dengan gosip itu.

Gustiar ternyata punya lebih banyak musuh dari apa yang pernah Citra duga. Musuhnya tak hanya anak remaja SMA di kota ini, tapi juga orang-orang dewasa yang dikalahkan olehnya dalam meja perjudian. Hal itu Citra tarik kesimpulannya saat ia pernah memergoki Gustiar dipaksa masuk ke dalam mobil mewah oleh orang yang berbaju rapih, tampak seperti pengawal dari orang-orang besar.

Tak ada yang menolongnya saat itu, Citra yang ingin menolong pun jadi merasa ragu saat dengan patuhnya Gustiar memasuki mobil tersebut tanpa melakukan perlawanan apapun. Meskipun orang-orang berbadan besar itu menarik Gustiar secara paksa masuk ke dalam mobil mereka.

Entah bagaimana ceritanya, Gustiar tetap masuk ke sekolah di keesokan harinya dalam keadaan baik-baik saja dan seperti tidak terjadi apapun. Dari sana Citra mengambil kesimpulan bahwa Gustiar bukanlah orang sembarangan.

Di usianya yang pastinya masih 18 tahun ini, ia sudah memiliki kekayaan melebihi orang paling kaya di SMA GSN, bahkan mungkin lebih kaya dari kepala sekolah SMA GSN.

Pantas ia tidak membutuhkan teman dan bisa membeli apapun dengan uang. Ia selamat dari segala macam jerat hukum yang ada—semisal jika ia memang pernah melakukan pelanggaran.

Tapi inilah fakta yang menurut Citra cukup mengerikan.

Fakta ini baru saja Citra ketahui sejak ia mulai memperhatikan semua tingkah laku dari Gustiar. Faktanya adalah ... satu kalipun Gustiar tidak pernah melakukan pelanggaran di sekolah. Ia bukan jajaran siswa-siswa nakal yang suka membuli, memalak, suka tawuran, ikut masuk ke dalam geng, atau hal-hal yang dilakukan oleh remaja nakal pada umumnya.

Nilainya cukup bagus meskipun ia sama sekali tidak memiliki prestasi apapun dalam perlombaan bidang olahraga maupun bidang akademik. Dengan kata lain, dia tidak pernah mengikuti perlombaan di sekolah.

Gustiar masuk ke dalam jajaran rangking 20 besar pada sistem rangking paralel, hal yang sangat dielu-elukan oleh SMA GSN. Di sini persaingannya sangat ketat sekali. Cukup sulit untuk masuk ke dalam jajaran rangking 100 besar paralel dari 393 siswa dalam satu angkatan.

Orang yang mendapatkan peringkat satu paralel bukan main cerdasnya, bahkan Citra sendiri menganggap ia setara dengan Albert Einstein. Citra pernah berpapasan dengannya, auranya benar-benar berbeda dari siswa lainnya.

Namanya Vano Mahendra.

Penampilannya tidak cupu, tidak juga keren. Jika dilihat sekilas, ia terlihat biasa saja. Tidak ada satupun yang terlihat mencolok dari diri Vano. Selain prestasinya, ia tidak memiliki gosip negatif yang melekat di diri Vano. Ia juga terlihat suka belajar karena sering pergi ke perpustakaan, bukan siswa yang malas-malasan kemudian secara ajaib mendapatkan peringkat satu. Ia terlihat disiplin dan berwibawa, bahkan kegigihannya dalam belajar pernah dijadikan contoh oleh kepala sekolah pada saat upacara bendera yang biasa dilakukan di hari senin.

Citra sendiri tidak pernah masuk ke dalam jajaran rangking 20 besar. Rangking paling tingginya adalah rangking 21, dan setelah itu rangkingnya selalu menetap di angka 25, terkadang 23. Sekeras apapun Citra berusaha, ia tidak pernah bisa masuk rangking 20 besar yang katanya bisa langsung masuk ke universitas dengan mudah tanpa harus melewati seleksi masuk, baik di dalam maupun di luar negeri.

Fakta lainnya adalah Gustiar banyak diincar oleh gadis-gadis di SMA-nya. Menurut Citra di sinilah sisi negatif Gustiar karena Gustiar tidak pernah ramah terhadap perempuan yang mendekatinya secara agresif. Cara Gustiar merespon perempuan-perempuan seperti itu sangat kasar bagi Citra yang tidak suka terhadap pria yang berlaku kasar terhadap wanita.

Tapi sejak akun sekolah menyebarkan gosip tentang Gustiar yang berjudul "20 alasan mengapa Gustiar tidak boleh dijadikan sebagai lelaki idaman", banyak gadis-gadis yang mengejarnya jadi mundur secara perlahan. Tidak diketahui siapa penulisnya, tetapi artikel tersebut berisi tentang semua sifat buruk yang dimiliki oleh Gustiar.

Di sana penulis memberikan penjelasan kalau menjalin hubungan romantis dengan Gustiar bisa berujung toxic relationship. Sejak itu, banyak gadis-gadis yang secara perlahan menjauhi Gustiar. Bahkan ada yang benar-benar tidak menyukai Gustiar karena hal tertentu.

Ada yang takut kalau Gustiar akan sama dengan laki-laki brengsek yang suka menyakiti wanita seperti yang sering diceritakan di tv maupun di sosial media, di mana banyak wanita yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Tapi ada juga yang merasa tertantang dan tidak percaya dengan artikel tersebut. Sebab kalaupun hal itu memang benar, maka Gustiar harus memiliki pacar terlebih dahulu untuk membuktikannya. Mana mungkin artikel tersebut mencap Gustiar sebagai kekasih yang buruk kalau saja Gustiar sama sekali belum pernah pacaran.

Mengincar Gustiar sebagai kekasih seakan memang menjadi ambisi bagi beberapa wanita. Tidak ada ruginya sama sekali sebab Gustiar ini selain kaya ia juga tampan. Memang di SMA GSN ini banyak laki-laki yang tampan. Tapi Gustiar ini berbeda.

Yang membuat dia berbeda dari laki-laki lain adalah kekayaannya yang mandiri di saat semua siswa masih menggunakan uang orang tua mereka untuk sekolah. Tidak ada yang tahu tentang keluarga dari Gustiar, bahkan pihak sekolah pun tidak pernah membocorkan siapa keluarganya kepada pihak luar.

Gustiar memiliki kulit yang putih pucat, rahang yang tajam, rambut hitam legam yang akan berantakan jika tertiup angin, alis yang tebal dan terlihat halus serta memiliki mata yang tajam. Kantung mata di bawah matanya itu seakan membuktikan bahwa Gustiar memang jarang sekali tidur di rumah. Bagi sebagian banyak orang, mata Gustiar yang seperti inilah yang paling menarik. Sebab ia mampu mengintimidasi lawannya hanya dari matanya saja.

Coba katakan siapa yang tidak ingin menjadi kekasih Gustiar? Hmm? Ia kaya—meskipun dengan cara yang tidak halal—tapi tetap saja ia memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya dari hasil judinya. Poin tambahnya dia juga tampan. Benar-benar pria idaman bagi wanita zaman sekarang.

Artikel akun gosip sekolah seringkali memang membahas Gustiar, namun yang mereka bahas adalah kepribadian dan karakter Gustiar. Layaknya seorang psikolog ahli, mereka menerka-nerka tentang kepribadian Gustiar dan mencap Gustiar sebagai menipulator yang handal.

Sebab itulah tak ada satupun yang berani untuk menjadi teman Gustiar.

Karena menurut mereka ... Gustiar adalah orang yang berbahaya.[]

Pick Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang