Sejak kelas 10, Citra hanya memiliki teman wanita seperti Clarissa, Dira dan Yuli. Tapi sekarang Dira dan Yuli menjauhinya hanya karena ia menjalin hubungan dengan Gustiar, mengakibatkan hanya Clarissa sajalah teman yang masih mau berbicara dengannya di kelas.
Tapi hari ini, Clarissa diam saja. Sepertinya ia masih marah perihal tadi pagi. Ingin memulai pembicaraan pun Citra merasa enggan karena Citra takut akan semakin memperburuk suasana.
Saat Clarissa sudah tak lagi duduk di sampingnya, barulah Candra menempati bangku yang kosong itu karena Clarissa sedang pergi ke toilet dengan Yuli.
"Gue gak nyangka keberhasilan lo sampe mencapai tingkat 90 persen. Lo berhasil buat Gustiar peduli sama lo, Citra."
"Iya gue tahu. Tapi sebagai akibatnya, gue kehilangan banyak orang yang dulunya selalu ada di sisi gue. Kenapa ya, Can? Sebenci itu orang-orang ke gue karena gue pacaran sama Gustiar?"
"Pada iri kali sama lo."
"Gue gak tahu, gue sanggup apa nggak lanjutin rencananya."
"Setelah udah sejauh ini lo mau nyerah gitu aja? Padahal lo tinggal ngambil sesuatu yang penting bagi Gustiar, habis itu semua yang hilang dari lo bakal balik lagi. Dan gak hanya itu, impian lo buat jadi pasangan hidup gue bakal terwujud."
Berbeda dengan dulu di mana setiap kali Candra berucap demikian, jantung Citra akan menggebu-gebu karena saking semangatnya. Tapi kali ini ... entahlah, Citra pun tidak mengerti perasaannya.
"Udah sabar aja oke. Lo tinggal selangkah lagi, jangan menyerah. Karena lo udah sejauh ini, ambil hadiah dari gue." Candra memberikan Citra coklat kesukaannya. Dulu, Citra selalu suka coklat pemberian dari Candra, ia selalu excited menerimanya. Tapi kali ini ... lagi-lagi Citra tidak mengerti ada apa dengan perasaannya.
"Clarissa udah dateng, gue balik ke bangku gue dulu," tepat setelah Candra duduk di bangkunya, Clarissa pun ikut duduk di sebelah Citra.
"Maaf soal tadi pagi, gue terlalu terbawa emosi." Kata Clarissa tak terduga.
"Gak perlu minta maaf, Ris. Apa yang lo lakuin emang bener kok,"
"Thanks," Dan begitulah bagaimana cara Clarissa dan Citra kembali berteman.
🦋•••🦋
"Lo manfaatin Citra lagi?" tanya Clarissa tak menyangka saat ia mendengar kesepakatan Citra dengan Candra.
"Gue gak manfaatin. Dia sendiri yang mau. Gue cuma gak mau pacaran sama dia makanya gue ajuin persyaratan yang konyol. Mana tahu gue dia bakal nerima persyaratan itu dan berhasil jadi pacarnya Gustiar."
"Lagian lo kenapa gak tolak aja sih?"
"Gue cuma mau dia mundur pelan-pelan tanpa gue harus menolak dia. Ntar kalau dia dendam sama gue karena cintanya gue tolak gimana? Persahabatan kita bisa hancur."
"Pikiran lo dangkal banget sih. Heran gue kenapa lo bisa dapet ranking sepuluh besar coba? Gue sekarang jadi meragukan otak lo tahu gak!"
"Lo mau marah-marah terus atau mau lanjut dengerin cerita gue?"
"Yaudah lanjut,"
"Gue punya rencana untuk mencari kelemahan Gustiar. Kalau Citra deket terus sama Gustiar, lama-lama Gustiar pasti bakal buka kartu AS nya."
"Kalau kelemahan Gustiar itu Citra gimana? Apa yang mau lo lakuin?"
Candra terdiam menatap Clarissa tanpa berkedip. Pembawaan Candra sangat tenang, bahkan angin yang bertiup mengusik rambutnya pun tidak ia hiraukan sama sekali. Sambil bersandar di pagar pembatas yang ada di rooftop, Candra pun menjawab dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Your Love
Teen Fiction[Cerita ini hanyalah karya fiksi semata baik nama, tempat, penokohan, serta nama organisasi. Di beberapa BAB terdapat kata-kata yang kasar. Mohon bijaklah dalam membaca. Terima kasih!] *** "Jangan pernah dekat-dekat dengan Gustiar, dia itu berbahay...