BAB 46

67 6 4
                                    

Candra meletakkan tasnya di sofa ketika melihat Ayahnya yang berjalan menuju ruang kerjanya. Selama beberapa hari ini, Candra sudah jarang bertemu dengan Ayahnya, dan ketika ia punya kesempatan untuk berbicara dengannya, Candra pun pergi menyusul Regan karena ingin memastikan siapa Gustiar yang sebenarnya dan mengapa Gustiar tahu terlalu banyak tentang keluarganya.

"Ayah!" panggil Candra setibanya di dalam ruang kerja Ayahnya.

"Ayah sering bertemu dengan Gustiar?"

Regan menoleh, mengalihkan tatapannya dari buku yang semula ia baca. "Apa maksudmu?"

"Jawab saja pertanyaanku. Apa Ayah sering bertemu dengan Gustiar sampai ia sangat mengenal Ayah dan Tante Tania?"

"Apa yang dia bicarakan denganmu?"

"Ayah hanya perlu menjawab pertanyaanku!"

Regan menghela napas dengan kasar. Wajahnya memerah, terlihat tidak suka dengan pembicaraan ini.

"Kembali ke kamarmu Candra. Dan jangan pernah bahas ini lagi. Apalagi di depan Tantemu!"

Sesuatu dalam diri Candra menguap. Ia ingin melawan, berteriak bahwa ia butuh penjelasan sekarang. Tapi ia seperti tidak memiliki kendali atas itu. Lagi-lagi, Candra menuruti apa kata Ayahnya dan keluar dengan perasaan yang marah.

Jika ia tidak bisa mendapatkan penjelasan langsung dari Ayahnya, maka ia bisa mencari tahu sendiri.

Belum sempat Candra membuka pintu kamarnya, pintu itu tiba-tiba terbuka sendiri bersamaan dengan Tania yang menariknya masuk ke dalam kamarnya.

Dengan wajah yang panik, Tania mengunci pintu kamar Candra dan menoleh dengan cepat. "Ternyata benar Gustiar sekolah di tempat yang sama denganmu?" cerca Tania dengan tiba-tiba.

"Ayo jawab Candra!"

"I-iya Tante." Kemudian dengan situasi yang tidak Candra pahami, Tania terisak di depannya membuat Candra jadi semakin bingung.

"Syukurlah. Berarti Tante tidak salah. Selama ini, Ayahmu selalu menghalangi Tante untuk mendapatkan informasi apapun tentang Gustiar."

"Sebenarnya ada apa sih, Tante? Candra nggak paham."

"Kalau Tante jelasin, apa kamu mau membantu Tante?"

Candra tidak mengangguk, bahkan juga tidak menggeleng. Ia hanya belum paham tentang bagaimana hubungan antara tantenya dengan Gustiar.

Dan ketika Tania menjelaskan tentang garis besar hubungannya dengan Gustiar yang pernah terjadi di masa lalu, hal itu membuka kesempatan bagi Candra untuk kembali membalas dendam kepada Gustiar.

🦋•••🦋

Di masa lalu, Gustiar hidup bahagia bersama kedua orang tuanya dengan Selin yang masih di dalam kandungan. Saat itu, Gustiar masih menjadi anak laki-laki yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Ia juga pernah bilang pada ibunya bahwa ia bercita-cita ingin menjadi arsitek.

Namun, semua berubah ketika Ibunya meninggal tepat setelah melahirkan Selin. Seharusnya semua baik-baik saja sebelum Ayahnya—Damar—merasa frustasi karena kehilangan istri tersayangnya dan melampiaskannya dengan jatuh ke dalam alkohol yang memabukkan.

Dan selama masa kelam itu, Gustiarlah yang mengurus adiknya tanpa pernah mengeluh.

Selang beberapa tahun, Ayahnya berhenti minum, dan memperkenalkan sosok wanita baru kepadanya. Gustiar sama sekali tidak merasa keberatan dengan kehadiran sosok wanita tersebut yang ternyata adalah mantan pacar Damar semasa kuliah, Tania namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pick Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang