BAB 25

118 10 0
                                        

Citra seperti hilang kabarnya selama UTS sedang berlangsung. Sejak malam di mana Citra mengungkapkan bahwa ia ingin belajar sendiri, Candra dan Clarissa sudah tidak lagi terlibat percakapan apapun dengan Citra. Saat berangkat ke sekolah, Citra selalu dijemput oleh Gustiar bahkan sampai diantar ke kelas, lalu setelah itu Citra membaca buku di tempat duduknya.

Pulang sekolah ia akan pergi ke perpustakaan dan pulang paling belakangan dengan diantar oleh Gustiar. Karenanya, Clarissa merasa Citra jadi semakin jauh darinya.

Di hari kelima ujian tengah semester, Clarissa kehilangan senyumannya. Bahkan sepanjang hari ini, Clarissa tidak berbicara sama sekali membuat Candra jadi penasaran dengan keadaannya.

"Lo kenapa? Gak biasanya lo cemberut seharian,"

Clarissa yang berjalan sambil menendang batu jadi menoleh ke arah Candra.

"Gue kangen Citra. Gue ngerasa dia jadi beda banget sekarang."

"Beda gimana?"

"Ya lo coba rasain aja, hampir satu minggu kita udah gak main bareng lagi sama Citra. Lo ngerasa gak sih kalau Citra jadi sedikit menjauh dari kita?"

"Gue sih gak ngerasa kayak gitu,"

"Ouh iya sih, lo 'kan cowok yang disukai sama Citra. Mana mungkin dia bisa jauhin lo." Clarissa semakin cemberut, menunjukkan kesedihannya.

"Hei.. gak gitu. Gue minggu ini juga gak bicara sama sekali sama dia. Gue cuma ngerasa ada yang lagi Citra rencanain, tapi gak bisa melibatkan kita. Mungkin dia lagi menjalankan misinya untuk mencari tahu kelemahan Gustiar, makanya dia menjauh dari kita dan lebih deket sama Gustiar. Kalau Citra berhasil sama rencananya, dia juga pasti bakal balik lagi sama kita."

"Lo bener. Selama ini juga Citra jarang mengungkapkan isi pikirannya kalau kita gak nanya atau kita desak."

"Nah, tuh lo tahu kebiasaan Citra."

Senyum Clarissa kembali lagi, ia merasa lega karena ucapan dari Candra memang ada benarnya juga.

"Hari ini kita pergi yuk!" ajak Candra.

"Besok 'kan kita masih ulangan."

"Halah.. pelajarannya gampang ini. Gue yakin lo pasti bisa dapet seratus."

"Bener juga, yaudah yuk."

"Oke gue jemput lo satu jam lagi ya,"

Mereka berpisah di persimpangan jalan. Kemudian bertemu satu jam lagi.

Candra menunggu di depan pagar rumah Clarissa di dalam mobilnya sambil melihat jam di tangannya. Sesekali ia juga merapihkan rambutnya, hampir lima belas menit terlewat dari waktu yang telah dijanjikan. Saat Candra sudah mulai kesal menunggu, ia melihat Clarissa keluar dari balik pagar.

Candra terperangah sesaat karena kecantikan Clarissa sampai-sampai Candra tidak sadar bahwa sedari tadi Clarissa sudah mengetuk pintu kaca mobilnya. Segera setelah Candra sadar dari lamunannya, ia langsung membukakan pintu mobil penumpang dan membiarkan Clarissa memasuki mobilnya.

"Sorry for the long wait. Gue tadi kebingungan pilih baju,"

Meski sudah berkali-kali pergi dengan Clarissa, Candra masih saja terpesona dengan kecantikan Clarissa. Ia selalu tampak dewasa jika sedang tidak memakai seragam sekolah.

"Oke, kita berangkat sekarang?" tanya Candra.

"Let's gooo!" seru Clarissa dengan semangat.

Tempat pertama yang mereka datangi adalah tempat karaoke, sudah menjadi kebiasaan untuk mereka menjadikan tempat karaoke sebagai pelepas penat. Biasanya mereka akan datang bertiga bersama dengan Citra, tapi kali ini mereka hanya datang berdua saja.
Setelah itu mereka juga mendatangi tempat-tempat lain yang lagi hits di kalangan anak muda.

Pick Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang