-HAPPY READING-
Dengan perlahan mereka membuka mata secara bersamaan saat di hitungan ke-44. Lyzura membuka matanya memperhatikan ke sekeliling. Tidak ada yang berubah masih tetap pada posisi yang sama.
Kezia, Salsa, dan Aranika juga ikut membuka mata mereka. "Lho? Novel tadi mana, Cher?" tanya Aranika saat membuka matanya dan menyadari bahwa novel itu sudah tidak berada ditangan Lyzura.
Lyzura membelalakkan matanya kaget. Baru menyadari novel yang ada di tangannya mendadak hilang. "Lah? Perasaan tadi gue pegang. Waktu gue merem juga ga ada yang ambil." Lyzura berdiri mencari di bawah kursi mungkin saja novel itu terjatuh.
"Lo yakin ga ada yang ambil?" tanya Kezia memastikan.
Lyzura menangguk cepat. "Iya, gue yakin, Jia. Kalo pun ada yang masuk kita juga bakalan denger langkah kaki dia. Dan ga mungkin pas dia ambil itu novel gue ga ngerasain sesuatu."
Kezia menggigit bibir. Apa yang dikatakan Lyzura ada benarnya. Tidak mungkin novel itu di ambil oleh seseorang tetapi Lyzura tidak merasakannya. "Itu novel aneh banget. Mirip sama yang punya," decak Salsa yang menoleh ke kiri dan ke kanan mencari kemana perginya novel itu.
Brakk!
Suara benda terjatuh dari luar mengalihkan perhatian mereka.
Lyzura dan yang lain pergi keluar dari kelas memastikan bunyi apa itu.Setelah berada diluar, mereka mendapati sebuah pot bunga yang kini sudah pecah akibat terjatuh. Padahal pot bunga itu berada di tempat yang aman dan tidak akan terjatuh jika tidak terkena guncangan yang kuat.
Saat sedang fokus mengamati keadaan sekitar, ekor mata Lyzura menangkap sesosok bayangan laki-laki berlari cepat turun dari tangga menjauhi kelas mereka. "Woy! Berhenti lo disana!" teriak Lyzura mengejar laki-laki itu. Yang lainnya ikut mengejar di belakang Lyzura.
Mereka mengontrol napas mereka yang tersengal-sengal karena berlari menurut tangga. Peluh juga mengalir dari pelipis mereka. Lyzura berdecak kesal ketika dirinya kehilangan jejak laki-laki itu.
"Sialan!" umpatnya kesal.
Kezia menepuk pundak Lyzura dengan wajah yang terlihat panik setelah membuka ponsel. "Cher, ada yang aneh."
Lyzura menoleh dengan menyeritkan dahinya. "Aneh? Apa yang aneh?"
Aranika dan Salsa juga ikut bingung. Pasalnya Kezia tiba-tiba mengatakan ada sesuatu yang aneh padahal semuanya terlihat biasa saja.
Kezia mengangkat ponselnya dan memperlihatkan jam pukul 14.44 PM. "Kalian lihat jam sekarang, udah jam dua siang. Padahal sebelum kita melakukan sesuatu yang diperintahkan dari novel kuno itu, masih jam sepuluh pagi."
Ketiganya membuka mulut tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kezia. Mustahil bukan waktu berjalan dengan begitu cepat hanya dalam hitungan 44 detik? "Ponsel lo lagi error kali Jia. Ga mungkin udah jam segitu," tukas Aranika yang tentunya tidak percaya bahwa waktu berlalu sudah 4 jam sejak mereka melakukan sebuah ritual kecil yang tertulis di novel tua itu.
Kezia menggeleng dengan tangan yang gemetaran. "Kalian cek sendiri jam yang ada di ponsel kalian, gue bisa pastikan kalau ponsel gue ga error dan waktu memang sudah jam dua siang."
Mereka bertiga menurut dan mengeluarkan ponsel mereka masing-masing untuk melihat jam-memastikan kebenarannya. Jantung mereka bertiga berdegup kencang, jam yang ada di ponsel mereka menunjukkan pukul 14.44 PM seperti yang dikatakan Kezia.
Wajah Aranika menjadi pucat pasi, tangannya juga ikut gemetar seperti yang dialami Kezia. "Cher? Jia ga bohong." Suaranya terlihat menahan tangis lalu menelan ludah takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life's Revenge [TAMAT]
FantasyBalas dendam dari inang iblis yang terkena kutukan novel kuno membuat inang iblis itu menumbalkan musuhnya sebagai pengganti. *** Mikhaela Zevanyura Asilva menemukan sebuah novel kuno didalam castil tua terbengkalai. Penasaran akan isi dari novel it...