Backstory 3
-HAPPY READING-
Persis ketika novel itu terbuka, halaman pertamanya terdapat sebuah lukisan patung Alleba yang terikat sebuah rantai dari empat sisi. Dan sebuah tulisan yang tidak dikenali muncul secara perlahan pada halaman kedua. Nampaknya itu adalah sebuah mantra dan begitu banyak mantra yang tertulis. Hanya ada satu mantra yang menggunakan aksara yang dapat dibaca oleh mereka berdua.
"umkutnu ukawayn nakirebmem uka"
Anya menelan ludah susah payah. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Rencananya perlahan berjalan mulus.
"Baca, Kae." Anya menatap Khaela dengan serius.
"Aku ngga mengerti apa yang ditulis di sini."
Jari telunjuk Anya menunjuk ke arah mantra yang aksaranya ditulis menggunakan aksara yang mereka kenali. "Baca yang ini saja."
"Kenapa ga kamu aja yang baca?"
A
nya menggeleng pelan. "Katanya sih, yang membaca itu harus yang pegang novel."
"Emang iya?"
"Iya, Kae." Anya menyunggingkan senyum. Sahabatnya memang sangat polos, atau mungkin sangat naif. Itu keuntungannya.
Samar-samar dari kejauhan, Anya mendengar teriakan dari Rayens dan Michael yang memanggil nama Khaela, membuat gadis itu kelimpungan. "Ayo, Kae! Cepat baca!"
"Tap-"
"Buruan!"
Khaela terdiam, menatap mantra aneh yang ada di novel itu. Bibirnya mulai bergerak pelan, mengucapkan setiap kata dari mantra tersebut. "Umkutnu ukawayN nakirebmeM uka."
Tepat ketika Khaela mengatupkan bibirnya, angin kencang mengguncang ruangan kosong. Pintu ruangan mendadak tertutup dengan kuat, menghasilkan bunyi yang memekakkan telinga.
Khaela menoleh terkejut mendengar pintu yang tiba-tiba tertutup karena angin. Cahaya remang mulai menghilang bersamaan dengan keluarnya asap hitam dari patung kuno.
Ukiran rambut hitam patung Alleba mulai berterbangan layaknya rambut asli yang tertiup angin. Asap hitam mengepul hingga menutupi patung Alleba sepenuhnya.
Novel kuno yang dipegang oleh Khaela mendadak terbang menuju patung Alleba yang masih terselimuti asap hitam tebal. Khaela dan Anya jatuh terduduk di lantai, ketakutan melihat kejadian yang mencekam ini.
Aura patung Alleba benar-benar mengerikan. Rambut hitam panjang patung Alleba berterbangan tanpa arah, menghantam dinding-dinding castil. Dua tanduk yang menghiasi patung Alleba bersinar berwarna merah menyala, menambah kesan mistis dari suasana yang menakutkan ini.
Lima menit berlalu, asap hitam mulai menghilang dari patung Alleba, menyisakan seorang perempuan bertanduk layaknya sosok iblis perempuan. Wujud asli dari patung kuno Alleba mulai terungkap.
Tubuh patung Alleba terangkat mengambang setengah meter dari lantai. Rambut yang menutupi wajahnya masih berterbangan, menciptakan aura misterius di sekelilingnya. Wajah patung Alleba begitu mengerikan, dengan matanya berwarna merah menyala, kulitnya hitam legam, dan gigi-giginya yang bertaring tajam dan panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life's Revenge [TAMAT]
FantasyBalas dendam dari inang iblis yang terkena kutukan novel kuno membuat inang iblis itu menumbalkan musuhnya sebagai pengganti. *** Mikhaela Zevanyura Asilva menemukan sebuah novel kuno didalam castil tua terbengkalai. Penasaran akan isi dari novel it...