27. Time for revenge!

191 54 4
                                    

-HAPPY READING-

Aranika memandangi Kezia yang kini sudah tertidur pulas di kamarnya. Ketika tiba di rumah Kezia, langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur milik Aranika karena terlalu lelah.

Aranika mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Salsa yang kemungkinan sudah sampai di kost barunya. "Hallo? Lo udah sampai?" tanya Aranika ketika panggilan suara terhubung.

"Udah, Ra. Gue juga udah selesai beres-beres, tinggal tidur aja," jawab Salsa sambil menguap karena kantuknya sudah mulai datang.

Aranika mengangguk mengerti. "Yaudah, kalo udah semuanya langsung tidur aja."

"Sebelum gue tidur, ada yang mau gue tanyakan."

"Apa?" jawab Aranika sambil menarik alisnya. Dapat ia dengar jelas tarikan napas panjang dari Salsa.

"Kenapa saat gue ada di dekat Cherly gue berubah menjadi orang yang egois? Tapi jika jauh gini gue justru malah gelisah dan merasa bersalah karena telah mengatakan hal jahat ke dia?"

Aranika merapatkan bibirnya. Wajar saja jika Salsa merasa bersalah setelah jauh dari sisi Lyzura. Karena efek pengendali itu sudah melemah, hanya akan berlaku ketika Salsa berada di dekat Lyzura saja, sedangkan jika jauh dari Lyzura semuanya menjadi seperti semula.

Salsa kembali menjadi seseorang yang sama yang tetap menyayangi sahabatnya. Aranika sengaja menghasut Salsa untuk pergi dari rumah Lyzura agar Salsa tidak sering menyakiti Lyzura dengan ucapannya yang dikendalikan oleh Liona.

"Ra? Lo dengerin gue ngomong ga sih?" tanya Salsa yang sedari tadi tidak mendapat jawaban dari Aranika.

"Ah! Maaf, gue melamun tadi."

Salsa berdecak sebal. Padahal dirinya sedang membicarakan sesuatu yang serius tapi malah diabaikan. "Apa yang terjadi sama gue ada hubungannya karena kejadian di restoran waktu itu ya? Gue jadi mengalami hal yang sama kayak lo, mengatakan hal yang buruk sama Cherly tapi dalam keadaan sadar."

Aranika menoleh ke Kezia yang masih tertidur, memastikan bahwa dia benar-benar terlelap agar tidak mendengar percakapan mereka.

Apa yang dikatakan oleh Salsa membuatnya senang karena Salsa mulai menyadari satu persatu kejanggalan itu. "Gue rasa itu ada benarnya, sebaiknya lo menjauh dari Cherly dulu biar lo ga melukai hatinya," saran Aranika. Memang ada baiknya Kezia dan Salsa dijauhkan dahulu dari Lyzura agar mereka tidak saling melukai.

"Jujur gue merasa bersalah banget ketika mengingat kata-kata yang gue ucapkan ke Cherly tadi, bahkan gue ga berpamitan sama dia. Gue merasa jahat banget," ucap Salsa dengan suara penuh penyesalan.

"Keadaan yang memaksa, ini bukan salah lo, salah gue, salah Cherly ataupun Jia. Suatu saat pasti ini semua akan berakhir," ujar Aranika yang percaya bahwa suatu saat nanti pasti ada cara untuk melepaskan mereka dari pengendali jiwa.

-another life-

"Jia, tunggu!" teriak Lyzura mengejar Kezia yang mengabaikan panggilan darinya.

Karena terus diabaikan terpaksa Lyzura berlari kecil di koridor mengejar Kezia yang tetap tidak merespon dirinya. Bahkan ketika Lyzura berada disebelahnya Kezia tetap diam dan tak menoleh sedikitpun ke arah Lyzura.

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang