8. Pertemuan kembali?

1.1K 116 31
                                    

Happy reading!

Para siswa yang terluka akibat tawuran tadi sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Banyak dari mereka yang terkena sayatan pisau dari murid Dutchvia Leiders dan sayatan itu cukup dalam.

Faisal meludahkan darah yang ada di mulutnya, lebam dan sayatan di tubuh Faisal cukup parah untungnya dia tidak kehilangan kesadarannya. Dia berusaha berdiri dibantu oleh Zayyan. Mereka berdua menghampiri Ace Villains.

Faisal menatap Aranika yang menundukkan kepalanya ketika melihat Faisal berdiri di hadapannya. "Kenapa lo manggil gua tadi? Seberapa penting hal itu sampai lo bikin nyawa lo dalam bahaya?"

"Gue juga mau nanya soal itu sama lo, Ra. Lo gila atau gimana? Lo ga liat mereka bawa senjata tajam? Gimana kalo gue telat datang tadi? Apa yang bakalan terjadi sama lo?" omel Lyzura. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Aranika sebelumnya.

"Maaf," cicit Aranika.

Faisal menyamakan tingginya dengan Aranika. "Ada apa, hm?"

Aranika mendongak ragu, menatap sayu mata Faisal. "Gue cuma pengen ketemu lo lagi setelah sekian lama, gue kang-"

"Fai!!!" Seorang perempuan berteriak memanggil Faisal. Berlari dan memeluk Faisal erat membuat semua pasang mata tertuju kearah mereka.

"Syukurlah kamu ga kenapa-napa, Fai," katanya lega.

Mendengar itu Faisal tersenyum tipis. Ia mengelus surai panjang perempuan yang sedang memeluknya.

Faisal mengangkat dagu perempuan itu. "Gua, 'kan kuat. Kalau gua kalah, Rara gua yang cantik ini bakal sedih dan gua ga mau itu." Senyuman hangat terukir di wajah Faisal-menenangkan hati perempuan yang memeluknya.

Deg!

Jantung Aranika berdegup kencang ketika mendengar Faisal mengucapkan nama 'Rara' tubuhnya membeku di tempat, matanya kini memanas.

Sebuah botol mineral disuguhkan oleh Zayyan ke Faisal. "Liona, lu lepasin tu pelukan. Badan Faisal luka semua jadi jangan disentuh dulu."

Perempuan bernama Liona kaget dan langsung melepaskan pelukannya dari Faisal. "Eh, maaf ya Fai. Serius deh' Rara gatau karena saking khawatirnya sama kamu."

"Khawatir dengan Faisal doang? Abang lo kagak?" tanya Zayyan dengan wajah iri.

Liona hanya menyengir kuda. "Maaf Abang, lupa."

Zayyan hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan adiknya - Lionara Zatirah Arkansas. "Dan lo, tadi punya nyali dari mana sampai berani nampar Rayens?" Perhatian mereka teralihkan pada Lyzura.

Lyzura memalingkan wajahnya ke samping. "Cuma reflek."

"Yakin reflek? Yang gua liat tadi beda," selidik Zayyan sambil memicingkan matanya.

"Apaan mata lo natap gue gitu?" sewot Lyzura-menatap tajam Zayyan balik kemudian Liona. Ada hubungan apa Aranika, Faisal dan Liona sebenarnya? Kenapa Aranika terlihat sangat terluka ketika melihat Liona memeluk Faisal.

Liona yang di tatap seperti itu menjadi risih. "Kenapa? Ada yang salah sama gue?"

"Nothing." Lyzura membalikkan badannya membisikkan sesuatu pada Aranika. "Lo hutang penjelasan sama gue."

Lyzura melangkahkan kaki jenjangnya. "Ayo pergi!"

"Tunggu bentar!" panggil Zayyan.

Lyzura menghentikan langkahnya, menoleh tanpa membalikkan badan. "Apa?"

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang