31. Jadian?

230 55 7
                                    

-HAPPY READING-

"What? Kita pacaran?" seru Kezia setengah tak percaya.

Lyzura yang berdiri di belakang Kezia menyentil kepala Kezia. "Pura-pura, bego!"

"Cuma pura-pura, Kezia. Emang kenapa lo sampai terkejut begitu? Lo malu kalau pacaran sama gua?" selidik Rey memicingkan matanya.

Kezia menggeleng cepat. "Bukan! Bukan itu, Rey. Gue cuma ga mau berurusan sama fans lo, tau sendiri mereka kayak gimana." Sebagai kapten tim basket yang tampan, kaya raya, dan baik hati, Adriel Zaidan Fareyza tentu memiliki banyak pengagum.

Lyzura tertawa kecil mendengar alasan Kezia. Ia menjadi teringat seseorang. "Ketika saya melihat Rey, Zayyan, dan Faisal, rasanya saya melihat sosok lain dari Jonsen yang merupakan kapten tim basket, Givano si berandalan, dan Deon si ketua OSIS. Mana mereka semua kelakuannya mirip banget lagi, saya jadi merasa seperti déjà vu."

Jika peran Anya-Liona berganti, maka peran Jonsen, si kapten tim basket Pra Aksara, akan digantikan oleh Rey, dan Givano, si berandalan Pra Aksara, akan digantikan oleh Zayyan, dan terakhir adalah Deon, sang ketua OSIS, yang akan digantikan oleh sosok Faisal.

Kezia merespons tawa Lyzura, "Iya juga, ya? Gue jadi kangen mereka yang ada di Pra Aksara lama." Kerinduan mereka pada orang-orang di dunia sebelumnya sudah menumpuk setinggi langit. Mereka sangat ingin pulang, kembali ke rumah dan dunia asal mereka.


Rey yang tidak mengenal orang yang disebutkan oleh Lyzura hanya tersenyum kecil. "Kalau kalian emang kangen dengan orang-orang disana, maka kalian harus melakukan misi ini dengan benar," kata Rey.

Lyzura dan Kezia menyimak perkataan Rey dengan serius. "Gua menyarankan Jia sama gua pacaran penuh dengan pertimbangan, supaya kedekatan kami gak menimbulkan kecurigaan. Kalau hubungan kami jelas, maka ga akan aneh kalau kami bareng terus. Dan untuk Lyzura, lo akan lebih mudah mendapatkan banyak informasi mengenai Rayens, jika lo berhasil membuatnya jatuh cinta." Rey menatap Lyzura dan Kezia secara bergantian.

"Tapi, kalau gue harus bikin Rayens ada rasa sama gue kayaknya itu bakal susah. Terlebih lagi dia mencintai Dia yang kita sama sekali ga tahu siapa itu," ujar Lyzura mempertimbangkan kembali ide dari Rey.

Rey menggaruk kepalanya. "Oleh karena itu, kamu harus berakting."

"Berakting? Gue? Berakting sebagai Dia?" Lyzura mengangkat tangannya menyerah. "Gue ngga punya bakat akting, apalagi buat mengambil peran seseorang yang gue sendiri ngga tahu tentang kepribadiannya, wajahnya, dan lo menyuruh gue berakting? Jangan bercanda, Rey."

"Kamu pasti bisa, Lyz." Rey tetap mencoba meyakinkan Lyzura.

"Engg-"

"Yang dikatakan Rey itu benar, Cher. Lo pasti bisa, lo bahkan bisa berperan seperti manusia asli dari dunia ini dengan baik, padahal lo bukan dari dunia ini," potong Kezia yang disambut dengan anggukan mantap dari Rey.


Lyzura memijat kepalanya yang pening. "Masalahnya gue ngga tahu seperti apa sosok Dia itu?"

Rey menggetarkan jarinya di dagunya, mengingat sosok Dia yang pernah dijelaskan oleh Rayens. "Kalau engga salah, Dia itu perempuan dengan sikap polos, cantik, baik hati, ceria, ramah, selalu ada buat Rayens setiap saat." Rey mengulangi apa yang dikatakan Rayens waktu itu.

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang