23. Ikatan persahabatan yang terusik

284 59 1
                                    

Pernah mendengar cerita tentang sahabat yang sudah seperti keluarga? Sahabat yang sudah semakan-seminum? Sahabat yang layaknya saudara tak sedarah? Tapi pada akhirnya mereka saling melukai, mengkhianati dan menghakimi?

Luka dari orang yang kita percayai akan lebih sakit daripada luka dari musuh terberat.

-HAPPY READING-

"Lo mau kemana, Cher?" tanya Kezia ketika melihat Lyzura yang kini sudah rapi dengan dandanan natural.

Lyzura menghentikan langkahnya, pandangannya berakhir di Salsa yang ada di sebelah Kezia.

"Cherly mau date sama Rayens," sahut Salsa membantu Lyzura mencari alasan agar Lyzura bisa berkerja tanpa di curigai Kezia.

Sebenarnya Lyzura ingin protes dengan alasan yang di berikan oleh Salsa. Kencan dengan Rayens? Oh my god! Lyzura bahkan tidak pernah sama sekali memikirkan hal itu. "Iya, gue ada urusan sama Rayens," balas Lyzura pasrah.

Kezia manggut-manggut mengerti. "Kemarin keluar juga ketemu Rayens?" tanya Kezia perihal mereka pergi tanpa berpamitan dengan dirinya.

"Ah! Iya, Cherly kemarin juga jalan sama Rayens. Iyakan, Cher?" Salsa menyikut lengan Lyzura agar membantu dirinya memberi alasan kepada Kezia.

Lyzura terkekeh melihat Salsa yang begitu hati-hati mencari alasan untuknya. "Iya, kemarin belum sempat ngobrol lama dia udah ada urusan."

"Masa? Lo pergi dari siang sampe sore, masa ga sempat?" tanya Kezia menyelidik sambil memicingkan matanya.

Salsa meneguk ludah. Dia melirik sekilas ke Lyzura yang masih santai padahal sudah kena skak.

"Gue kemarin bingung aja mau nanyain hal itu apa engga. Iyakan, Sal?" alibi Lyzura

Salsa mengangguk cepat, berbicara kikuk, "Iya, jadi hari ini kan lo mau ngobrol sama dia? Cepet pergi sana, ga enak di tunggu sama calon pacar!"

Lyzura tertawa kecil. "Oke, gue mau pergi dulu ya!"

Lyzura memeluk singkat Salsa kemudian beralih ke Kezia.

"Jaga rumah ya, Jia," bisik Lyzura sambil memeluk Kezia.

"Tunggu bentar, Cher, gue mau nanya sesuatu."

Lyzura menyeritkan dahi, hatinya merasa bahwa Kezia akan menanyakan sesuatu yang dia takutkan. "Sejak kapan lo sama Rayens berhubungan? Bagaimana cara lo berhubungan dengan Rayens? Lo, 'kan ga punya ponsel? Di sekolah kemarin dan tadi juga lo full time sama kita-kita, jadi kapan lo ketemu Rayens? Apa ada yang gue ga tau tapi kalian tau?" tanya Kezia dengan suara tajam. Mencegah Lyzura berbalik setelah memeluknya.

Lyzura terpaku sejenak lalu tersenyum simpul. Dia menepuk bahu Kezia. "Oh itu ... eum apa ya? Rahasia!" balas Lyzura diiringi tawa kecil.

"Rahasia, ya ...?" desis Kezia tersenyum kecut.

"Entar juga lo tau, Jia." Salsa mencoba menenangkan situasi yang kini terlihat akan terjadi perdebatan. Hal yang paling di takuti olehnya ketika saling bermain rahasia adalah kehancuran karena rasa kecewa.

Lyzura menghela napasnya. "Gue duluan."

Lebih baik Lyzura menyudahi perdebatan ini daripada nantinya akan terjadi masalah antara mereka. Lyzura hanya akan melakukan kerja part time seminggu saja, setelah itu dia akan menerima gaji nya untuk membeli ponsel.

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang