-HAPPY READING-
Lokasi yang menjadi tujuan Lyzura kali ini adalah kediaman Faisal, lebih tepatnya rumah warisan dari keturunan ke-41 Buku Pusaka.
"Hey, Faisal. Kita datang ke sini buat apa? Bukannya kita harus segera menyelamatkan mereka?" tanya Lyzura, ekspresinya menunjukkan kebingungan setelah menahan untuk tidak bertanya sepanjang perjalanan.
Faisal berjalan dengan langkah mantap di depannya. Rumahnya terlihat megah namun sunyi.
"Oi! Gue tanya lo!" Lyzura mendengus kesal, merasa diabaikan.
Faisal menghela napas dan berbalik menghadap Lyzura. "Gak ada gunanya kita buru-buru menyelamatkan mereka kalau kita gak ada rencana dan persiapan diri. Apalagi Buku Pusaka berada di tangan mereka. Alleba bisa menggunakan Buku Pusaka itu buat mengancam nyawa kita."
"Eh? Apa maksudnya?"
"Lo tahu kan, Buku Pusaka bisa digunakan oleh siapa saja yang memegangnya," jelas Faisal sambil melanjutkan langkahnya. "Kita harus mencari cara untuk mencegah Alleba menggunakan Buku Pusaka tersebut, atau gak, kita cuma akan berakhir sia-sia di kastil. Mati konyol tepatnya."
Lyzura menggumam mengerti. "Jadi? Lo ada cara buat mencegah hal itu?"
Pintu yang didorong oleh Faisal berderit pelan saat dibuka. Mereka memasuki ruangan yang lengang, hanya diterangi oleh cahaya remang-remang. "Lebih tepatnya, kita cuma bisa menghentikan Alleba dalam beberapa menit saja. Setelah itu, Alleba dapat kembali menggunakan kekuatannya dan Buku Pusaka," jelas Faisal.
"Ah, bisa jelaskan lebih detail? Gue agak bingung," kata Lyzura sambil menggaruk kepalanya.
Tanpa menjawab, Faisal mendekati dinding yang berwarna abu-abu pudar. Ia lalu mendorong dinding tersebut seakan membuka pintu. Dinding itu mulai bergerak.
"Wow!" seru Lyzura dengan kagum. Di balik dinding tersebut ternyata terdapat pintu lain yang tersembunyi, serta tangga yang menuju ke bawah. Sepertinya itu merupakan jalan rahasia.
Faisal mengambil lilin dan menyalakannya untuk menerangi jalan. Ia kemudian memimpin Lyzura masuk ke dalam pintu rahasia. "Ayo, biar gua tunjukkan benda yang dapat menghentikan Alleba."
"Eh? Masih ada lagi benda pusaka lainnya?" Lyzura bertanya dengan rasa penasaran, mengikuti langkah Faisal.
"Bisa dibilang iya, bisa juga tidak," jawab Faisal.
Lyzura mengernyitkan keningnya, lalu melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga yang terbuat dari batu.
"Benda sakti itu dibuat oleh kakek gua beberapa tahun yang lalu. Jadi, itu bukan bagian dari Buku Pusaka atau Liontin Cahaya. Namun, benda tersebut termasuk pusaka karena dapat mencegah Alleba untuk sementara waktu," jelas Faisal. "Sebelum gua masuk ke dunia ini, ada sesuatu yang diciptakan untuk melemahkan Alleba."
"Oh? Apa itu? Tongkat sakti? Cermin sakti? Atau mungkin hewan?" tanya Lyzura dengan antusias, tampaknya tertarik dengan sejarah panjang antara Alleba dan keluarga Faisal.
Mereka akhirnya tiba di titik akhir anak tangga, memasuki ruangan bawah tanah yang lebih terang dari sebelumnya. Di ruangan itu terdapat sebuah meja, lampu, dan beberapa buku kuno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life's Revenge [TAMAT]
FantasyBalas dendam dari inang iblis yang terkena kutukan novel kuno membuat inang iblis itu menumbalkan musuhnya sebagai pengganti. *** Mikhaela Zevanyura Asilva menemukan sebuah novel kuno didalam castil tua terbengkalai. Penasaran akan isi dari novel it...