"Kita berpencar disini, gue bakalan keliling di sekitar sini buat nyari informasi tambahan. Kalian bertiga awasin pergerakan Liona. Kalo ada apa-apa langsung kabarin gue, paham?" tanya Lyzura, membagi tugas.
Ketiganya mengangguk paham. "Setahu gue, Anya dulu punya sahabat, 'kan? Kemungkinan salah satu dari mereka juga ada disini," kata Salsa mengingat dulu Anya sering bersama seseorang perempuan-kemungkinan sahabatnya.
"Kira-kira sikap sahabatnya Anya dulu, masih sama atau tidak dengan dunia sekarang?" tanya Kezia. Ingatannya masih cukup kuat ketika sahabat Anya pernah terkena imbas perundungan karena berteman dengan Anya.
Lyzura menggeleng. "Kemungkinan terbesar 'sih berubah, karena ini adalah dunia kebalikan."
"Tapi kita berempat tidak terpengaruh sepenuhnya, 'kan? Cuma takdir aja yang berubah. Sikap kita tidak," sahut Aranika. Mereka berempat masih dalam keadaan sadar-mereka masih menempati raga dengan jiwa mereka yang lama. Ini tidak bisa dibilang reinkarnasi mungkin ini adalah transmigrasi?
"Kalian pernah baca cerita transmigrasi?" celetuk Lyzura tiba-tiba membahas sebuah tema cerita.
"Pernah, kenapa lo nanya gitu?" Aranika menjawab.
"Hal yang terjadi pada kita bisa disebut dengan transmigrasi. Beberapa cerita transmigrasi yang gue tau itu adalah jiwa seseorang yang pindah ke raga orang lain. Sedangkan kita berbeda, kita berada di raga dan memiliki jiwa yang sama. Kita masuk ke tubuh kita sendiri, apa itu masih bisa disebut dengan transmigrasi?"
Pernyataan dari Lyzura membuat mereka berpikir. Mereka masih ada di raga yang sama bahkan mereka juga masih memiliki jiwa mereka.
"Secara ga langsung, lo mau bilang kalo kita berada di dunia pararel?" tanya Salsa memperjelas pernyataan Lyzura.
Lyzura menjentikkan jarinya. "Right! Gue rasa dunia ini bukan dunia milik Liona melainkan dunia pararel."
"Lalu?"
"Ada kemungkinan beberapa sikap dan kepribadian seseorang di dunia ini dan dunia lain tidak berubah yang berubah hanya takdir nya saja." Lyzura menghela napas.
Kezia mengerang bingung. "Kenapa teka-teki lebih sulit dari matematika? Gue kan jadi pusing."
Salsa terkekeh mendengar keluhan Kezia. "Matematika juga mirip sama teka-teki, dimana kita harus memecahkan rumus untuk menemukan jawaban yang benar. Pada dasarnya untuk memecahkan teka-teki dan matematika memiliki konsep yang sama yaitu harus memahami rumus lalu menemukan jalan keluar untuk mendapatkan jawaban."
"Makin pusing gue dengernya," balas Kezia dengan nada pasrah
"Terus menurut lo gimana, Cher?" tanya Aranika.
"Ini baru teori dari gue aja. Kita punya dua opsi yang harus kita yakini mana yang benar."
"Dua opsi?" Aranika bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life's Revenge [TAMAT]
FantasyBalas dendam dari inang iblis yang terkena kutukan novel kuno membuat inang iblis itu menumbalkan musuhnya sebagai pengganti. *** Mikhaela Zevanyura Asilva menemukan sebuah novel kuno didalam castil tua terbengkalai. Penasaran akan isi dari novel it...