14. Dunia kita berbeda

341 73 3
                                    

-HAPPY READING-

Zayyan melepaskan kasar helmnya dan membanting helm itu ke tanah. Amarah Zayyan kini menggebu-gebu. Malam ini dia kehilangan harga dirinya. Balapan liar adalah dunianya, tapi dia kalah oleh seorang pemula yang tidak pernah ikut balapan sama sekali. Zayyan lebih baik kalah berkali-kali melawan pembalap handal daripada kalah dari seorang pemula.

Semua pasang mata yang tadinya fokus pada Rayens beralih ke Zayyan. Banyak orang yang mengumpat karena kalah taruhan. Mereka yang bertaruh kemenangan dibawa oleh Zayyan harus menanggung malu dan rugi akibat taruhan tersebut dimenangkan oleh Rayens.

"Yo mantan king! Sudah siap menyerahkan tahta?" goda Rayens sambil tersenyum meremehkan.

Rahang Zayyan mengeras tangannya mengepal kuat menyalurkan emosi dan rasa malu yang kini ia rasakan. Zayyan melempar kunci motor miliknya ke arah Rayens.

Rayens menghindari lemparan kunci motor itu. "Nampaknya ini melanggar perjanjian yang ada. Right, King?"

"Perjanjian? Gua ga ingat perjanjian apapun!" sergah Zayyan dia berbalik badan ingin meninggalkan kerumunan.

Rayens mengeluarkan ponselnya dari saku dan memutar sebuah rekaman suara.

"Bagaimana hadiah pemenang kita tambah?"

"Tambah?"

"Yang kalah wajib memberikan motor miliknya kepada yang menang sambil berlutut?"

"Deal, jangan nangis kalau kalah. Gua benci babu yang cengeng!"

Terdengar dari rekaman suara itu, Rayens meminta hadiah tambahan untuk pemenang dan disetujui oleh Zayyan.

Zayyan menghentikan langkahnya ketika mendengar rekaman suara dari percakapannya dengan Rayens sebelum tanding.

"Jadi? Apakah mantan Raja udah kehilangan wajahnya di depan para rakyat, sehingga mengingkari ucapannya sendiri?" kompor Rayens mencoba menekan Zayyan.

Beberapa orang berbisik menjelekkan nama Zayyan ketika mengetahui hal itu.

"WOO CUPU! Minimal tepati omongan!"

"Kalah mah kalah aja! Jangan ngingkari janji!"

"Dia menyebut diri nya raja? Lucu sekali!"

Sorakkan demi sorakkan yang menjelekkan Zayyan mulai menjadi kerusuhan. Beberapa orang yang mendukung setia Zayyan membalas sorakkan itu.

"Berisik!" Sebuah bentakkan membuat semua orang menoleh ke arah sumber suara. Disana ada seorang perempuan yang menutupi wajahnya dengan penutup kepala hoodie berjalan ke arah Rayens dan Zayyan. Dia memungut kunci motor milik Zayyan.

"Ini! Terima kekalahan, Bang.
Saat ini Abang cuma figuran." Perempuan itu menyodorkan kunci motor itu ke Zayyan.

"Liona?" gumam Zayyan. Gadis itu tersenyum dan membuka penutup kepala hoodie yang dia kenakan. Dan benar apa yang dikatakan Zayyan bahwa gadis itu adalah Liona

Liona membisikan sesuatu, "Bikin malu!" bisik Liona pada telinga Zayyan. "Tapi mau gimana lagi, lawan Abang adalah Rayens dia memang orang yang pantas buat menjadi pasanganku nanti."

Apa yang di ucapkan Liona membuat Zayyan membeku di tempat. Adik perempuan yang paling dia sayangi mengatakan hal seperti itu kepadanya?

Liona mundur satu langkah dari Zayyan. "Berhubung Rayens adalah satu-satunya orang yang bisa mengalahkan abang gue, maka dia adalah orang yang pantas buat jadi pasangan seorang queen seperti gue."

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang