28. Melampaui ekspetasi

192 54 3
                                    

"Sesuatu yang bisa membuat ku bahagia, adalah drama yang melampaui imajinasi ku"

-HAPPY READING-

Kezia terdiam mematung. Perkataan Lyzura tadi sukses membuat pikirannya terganggu.

"Kok bisa gue bersikap sekasar itu sama Cherly?" desis Kezia sambil mengusap wajahnya gusar. Dirinya benar-benar mengatakan sesuatu yang kelewatan saat bersama Lyzura tadi, tapi dia juga bingung kenapa baru menyadari bahwa dirinya menjadi jahat setelah mendengar ucapan Lyzura.


"Perasaan gue terhadap Cherly mendadak berubah, padahal semalam gue merasa benci banget sama dia, tapi setelah mendengar itu semua, gue merasa bersalah. Sebenarnya, gue kenapa sih?" ujar Kezia gelisah. Dia yang saat ini tidak tahu sama sekali dengan efek pengendali jadi bingung sendiri.

Efek pengendali itu bisa dilemahkan ketika Lyzura bisa menyentuh sisi lembut dari ketiga sahabatnya, dan sisi lembut dari ketiga sahabatnya itu berbeda. Oleh karena itu, saat Lyzura mengatakan bahwa dia tidak membiarkan ketiga sahabatnya dalam bahaya, sisi lembut Kezia tidak tersentuh.

Karena Kezia adalah tipe orang yang berbeda dari Salsa dan Aranika. Untuk menyentuh sisi lembut dari Kezia, maka Lyzura harus memberi penekanan dengan tegas, bukan dengan kelembutan. Sayangnya, Lyzura tidak menyadari hal itu.

-another life-

Lyzura melangkah dengan cepat di koridor sekolah. Dia memutuskan untuk membolos sekolah dan menemui seseorang. Saat di depan gerbang, Lyzura berpapasan dengan Salsa dan Aranika yang baru saja sampai ke sekolah.

Aranika melihat Lyzura yang terlihat terburu-buru langsung menghampirinya. "Lo mau kemana, Cher?" tanya Aranika, diikuti oleh Salsa yang raut wajahnya datar seolah tidak perduli dengan kehadiran Lyzura.

Aranika tidak pergi bersama dengan Kezia karena dia ingin menjemput Salsa, oleh karena itu sekarang mereka bersama.

Lyzura berhenti sejenak lalu menoleh ke Salsa. Lyzura tahu bahwa efek itu masih ada, oleh karena itu sikap Salsa menjadi seperti itu, namun Lyzura menjadi curiga dengan Aranika yang terlihat biasa saja saat bertemu dengannya.

"Lo mau kemana?" tanya Aranika sekali lagi ketika dia tidak mendapat jawaban dari Lyzura.

"Gue? Ah, gue mau pulang lagi, ga enak badan," alibi Lyzura yang baru tersadar dari lamunannya.

Aranika memicingkan matanya lalu menatap Lyzura dari atas sampai ke bawah. "Gue lihat-lihat lo baik-baik aja tuh! Lo bohong ya?" tuduh Aranika sambil menunjuk Lyzura.

Melihat tingkah Aranika yang tampak biasa saja semakin membuat Lyzura bingung. Padahal Aranika seharusnya bersikap sama seperti Salsa dan Kezia.

"Ikut gue sini!" Lyzura menarik Aranika menjauh dari Salsa sekitar 10 meter.

"Mau kemana sih?" tanya Aranika yang pasrah saat dirinya diseret oleh Lyzura.

Ketika dirasa sudah jauh dari Salsa, Lyzura melepaskan cengkraman tangannya dari lengan Aranika. Kedua tangannya ia silangkan di depan dada, menatap Aranika dengan intens. Aranika yang ditatap seperti itu hanya keheranan.

"Lo menyembunyikan sesuatu dari gue?" sergah Lyzura yang sudah tidak tahan ingin menanyakan ini semua.

Aranika menyengir kuda. Sepertinya dia kembali lupa untuk berpura-pura menjadi jahat saat bersama Lyzura. Tapi setidaknya karena kecerobohan dirinya, Lyzura dapat mengetahui ada sesuatu yang janggal. "Akhirnya lo sadar ada sesuatu yang tidak benar disini," ujar Aranika lega. Selanjutnya akan menjadi lebih mudah jika Lyzura mengetahui hal itu.

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang