12. Tantangan Rayens

559 97 2
                                    

Enjoy!

Zayyan menendang meja yang ada di hadapannya. "Bangsat! Harga diri gua seakan diinjak oleh Killers Wicked! Setelah mengacau bukan nya mendapat sanksi mereka malah masuk ke sekolah ini dengan mudah!"

Faisal meletakkan berkas-berkas kepengurusan osis di meja yang satunya. Mereka sekarang ada di ruangan osis tepatnya Zayyan menerobos masuk ketika mengetahui Rayens dan Michael pindah kesini.

"Mereka ada backing yang kuat di sekolah ini," jawab Faisal terlihat tenang.

"Tapi siapa? Selama ini ngga pernah ada guru atau murid Pra Aksara yang mendukung mereka. Jika memang ada orang dalam yang memiliki kekuasaan di atas kita, sudah pasti kita kenal dengan orang itu." Zayyan memijat pangkal pelipisnya.

Leonardo Zayyan Arkansas dia adalah putra sulung dari pengusaha ternama yaitu Arkansas memiliki beberapa cabang bisnis di beberapa kota. Laki-laki ini adalah saudara tiri dari Lionara Zatirah Arkansas. Ibu kandung Zayyan telah lama tiada ketika dia berumur 4 tahun dan saat menginjak umur 14 tahun ayahnya menikah dengan ibu Liona yang memiliki anak dengan umur yang sama dengan Zayyan. Hubungan Zayyan dan Liona sangat baik karena sejak dulu Zayyan menginginkan adik perempuan dan sekarang dia mendapatkan nya. Dia menyayangi Liona seperti adik kandungnya.

Tok-tok!

"Masuk!" seru Faisal.

Seorang laki-laki tampan yang datang menggunakan jersey basket masuk sambil tersenyum hangat. "Gua telat rapat nih?" Laki-laki itu bertanya basa-basi.

Zayyan mendengus. "Lo kemana aja, Rey?"

Laki-laki itu adalah Adriel Zaidan Fareyza salah satu orang yang populer di Pra Aksara. Bagaimana tidak? Dia adalah kapten basket dengan tampang yang menawan, memiliki kekayaan lumayan dan juga sangat ramah. Senyuman Rey seakan menghipnotis setiap orang yang melihatnya, seakan senyuman itu adalah candu. Ucap para pemuja Rey wkwk.

Rey mendudukkan dirinya di sebelah Faisal. "Ye! Gua mah latihan, ga kayak lo yang kerjaannya balapan, tawuran, mabok, gua mah anak baik."

Beberapa lembaran kertas melayang ke wajah Rey. "Lo tau 'kan, Rayens dan Michael masuk ke sekolah ini? Lo ada info soal siapa yang membantu mereka masuk ke sini?" tanya Faisal sambil menunjukkan berkas murid baru yang dia dapatkan tadi ketika Rayens dan Michael resmi masuk ke sekolah ini.

"Oh, gua tau. Mereka bilang juga mau masuk basket udah ngomong juga sama gua." Rey mengecek data-data tentang Rayens dan Michael.

"Lo izinin?!" sungut Zayyan emosi.

Rey mengangguk. "Urusan pertengkaran kita dengan mereka itu di luar sekolah, kalau mereka mau nyumbang prestasi di bidang basket gua sebagai Kapten sudah pasti setuju."

"Mereka nyerang sekolah ini asal lo tau," sergah Zayyan. Ia sangat kesal sekarang

"Gua lagi fokus dengan turnamen jadi gua ga tau menau soal itu. Mereka juga bilang kalau mereka ga akan merusuh lagi," Rey membalas santai.

"Sekarang lo udah tau, jadi jangan kasih izin mereka ikut ekskul basket!" sentak Zayyan sambil memukul meja di hadapan Rey.

Rey mengangkat kedua tangannya keatas. "Wow, Man! Sejak kapan keputusan gua, lo yang atur? Gua yang kapten kenapa lu seenaknya nentuin?"

"Lo ada di pihak mana sih?!" kesal Zayyan.

"Gua? Gua netral, gua bisa di pihak mana aja yang menguntungkan. Kalau mereka berprestasi dalam ekskul basket sudah pasti gua untung."

"Dasar gila keuntungan," cibir Faisal.

Rey tersenyum meremehkan. "Siapa yang kagak mau untung? Setiap orang pasti mau keuntungan."

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang