18. Target

297 63 2
                                    

-HAPPY READING-

Michael menendang kaleng soda milik nya yang sudah kosong. "Jadi gimana, Al? Lo udah dapat yang lo cari?"

"Tentang Lyzura? Udah, tinggal atur tanggal," balas Rayens dia menyenderkan tubuhnya di sofa yang ada di basecamp Killers Wicked.

Michael juga ikut duduk disebelah Rayens. "Setelah sejauh ini lo ga bakal ngacau kan?"

Rayens menyeritkan dahinya. "Lo kali yang bakalan ngacau, gua selalu main rapi."

"Ya, ya, ya. Si paling main rapi. Terus traitor kita gimana? Udah kerjain semuanya?" Michael bertanya mengenai seorang pengkhianat yang ada di dalam Pra Aksara sosok yang membantu mereka masuk ke sana dengan mudah.

"Gua denger udah. Itu anak ga pernah mengecewakan, semua kerja dia bagus." Rayens merasa sangat puas dengan kinerja salah satu sahabat nya yang ada di Pra Aksara. Seseorang yang bisa memberikan informasi dengan akurat tentang musuh Rayens disana. Orang yang mengkhianati Zayyan.

Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan perhatian Rayens dan Michael. Mereka menoleh ke arah pintu. "Masuk!" sahut Rayens

"Lagi ghibahin gua?" tanya seorang dari balik pintu. Dia masuk kesana dengan satu tangan dimasukkan ke dalam saku dan satunya lagi membawa sebuah dokumen.

"Panjang umur lu, Rey!" Michael menghampiri dirinya lalu memukul pelan pundaknya.

Adriel Zaidan Fareyza. Dia adalah pengkhianat yang di kirim oleh Rayens ke Pra Aksara sejak lama. Menyamar sebagai sosok sahabat dari Zayyan dan Faisal. "Ternyata emang lagi di ghibahin gua," kekeh Rey lalu duduk di sebelah Rayens.

"Nih, Al! Berkas yang lo mau." Rey menyerahkan dokumen yang dia bawa tadi ke Rayens.

Rayens menerima berkas itu lalu membuka nya. Dia membaca beberapa data-data seseorang yang ada di sana. "Thanks, mau hadiah apa lo?"

"Kezia."

"Kezia? Sahabat dari Lyzura?" tanya Rayens bingung dengan apa yang di inginkan oleh Rey sebagai hadiah.

"Ada hubungan apa lo sama tu cewek?" tambah Michael.

Rey mengangkat kedua bahunya acuh. "Gua cuma tertarik dengan pola pikir dia, gua tau diantara ketiga sahabat dia, mungkin Kezia adalah cewek yang paling pecicilan dan paling ga bisa diandalkan. Tapi, mata gua punya pandangan sendiri tentang dia. Dia alat yang bagus buat gua manfaatkan."

Pertemuan pertama Rey dan Kezia menimbulkan ketertarikan sosok Rey terhadapnya. Rey melihat sisi lain dari Kezia, sisi yang dia sembunyikan dari ketiga sahabatnya.

Flashback ketika Rey dan Kezia ke UKS

"Oi! Pelan-pelan napa?" gerutu Rey ketika Kezia menarik dirinya layak nya sedang menyeret karung.

Kezia menghentikan langkahnya. "Lambat banget jadi cowok!" cibir Kezia

"Apa lo bilang?" sewot Rey tidak terima dikatakan lamban.

"Gue nyeret lo kesini bukan buat minta tanggung jawab atas bola yang namplok di wajah gue, tapi ada hal yang mau gue tanyain." Kezia menyilangkan kedua tangannya di dada menghadap Rey dengan tatapan intimidasi.

"Maksudnya? Kita baru pertama kali bertemu kan?" tanya Rey tidak mengerti.

Kezia mengepuk jidatnya. "Oke, gue perkenalan dulu kali ya?"

"Gue Kezia Nazeleya, gue punya kemampuan stalking yang lumayan lah ya ... Gue udah nyari beberapa informasi tentang Zayyan, Faisal, Rayens dan Michael. Dan lo terkait dengan kedua belah pihak, lo pasti ngerti kan? Terkait apa yang gue maksud?" terang Kezia dengan tatapan yang tak lepas dari pergerakan Rey.

Another Life's Revenge [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang