-HAPPY READING-
"Apa yang kau lakukan, Alleba? Bukankah sudah kukatakan untuk menunggu!" Laki-laki dengan jubah hitam menutup kepala mengeram emosi.
Di dalam ruangan gelap, Alleba, iblis itu, menyeringai dengan penuh kebanggaan. "Kau terlalu lambat. Alleba tidak peduli dengan para keturunan ke-41. Yang Alleba butuhkan adalah nyawa dari gadis itu dan boneka Alleba."
"Jelas aku tahu itu. Tunggulah sebentar. Ikuti rencanaku jika kau tidak ingin kembali terkurung seperti ribuan tahun yang lalu." Laki-laki berjubah hitam itu mendengus. Tidak bisakah iblis itu berpikir 3 langkah ke depan.
Alleba menampakkan wujudnya dengan penuh keanggunan. Tanduk merah menyala menonjol dari kepalanya. Rambut hitam panjang yang runcing terurai liar di belakangnya.
Mata merah menyala dengan keganasan. Wajahnya tirus dan berwarna hitam pekat, memancarkan aura misterius dan menakutkan. Sayap hitamnya mengepak dengan anggun, mengisi ruangan dengan bayangan dan ketakutan. Inilah wujud sempurna iblis yang menghuni inangnya.
"Jangan lupa, kau adalah inang Alleba. Kau harus tunduk pada Alleba." Iblis itu menatap tajam. Mata merahnya menyala.
"Ingatlah, meskipun kau berkuasa atasku, aku adalah inangmu, Alleba," kata laki-laki berjubah hitam dengan tegas, tatapan matanya menantang.
Laki-laki itu kemudian membuka penutup kepala, mengungkapkan wajahnya yang tegas dan penuh otoritas. "Tentu saja aku tidak akan pernah melupakan fakta bahwa aku adalah inang mu. Kau pikir berapa lama kita telah bersama, Alleba?"
"Baiklah, manusia. Atau mungkin aku seharusnya memanggilmu dengan namamu? Adriel Zaidan Fareyza."
Sebelum dikurung ribuan tahun yang lalu, Alleba pernah memiliki inang. Namun, inangnya itu dikalahkan, membuat Alleba melemah dan akhirnya terkurung. Inang tersebut adalah Rey, sosok yang selalu mengutamakan kepentingan dirinya sendiri dan telah mengkhianati banyak orang.
Kini, dia kembali sebagai inang iblis untuk membalaskan dendam dari kehidupan sebelumnya, dendam dari kehidupannya yang ke-41.
-another life-
Kezia mengerjapkan mata, menatap sekitar yang gelap. Hanya sinar matahari yang masuk dari celah-celah kastil yang berlobang. Kezia menunduk, matanya membulat ketika menyadari posisinya mengambang di dalam sebuah kubah transparan. Di sisi lain, terlihat Aranika.
"Ara!" Kezia berteriak, berusaha membangunkan Aranika. Mereka berdua tampak sudah tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama. Kejadian di mana Rey menunjukkan kekuatan hitam kembali memenuhi pikirannya, membuat Kezia terkejut.
Aranika masih belum sadar. Kezia meringkuk, memeluk lututnya sambil menangis. "Padahal gue percaya sama lo sepenuhnya, Rey. Bahkan percaya pada semua yang lo katakan ..."
Semuanya dimulai dari insiden bola basket yang membuat mereka semakin dekat. Mereka saling berbagi rahasia, membantu satu sama lain dalam memecahkan misteri. Kepercayaan Kezia pada Rey begitu besar, termasuk ketika Rey berbicara tentang pengkhianatan Lyzura.
Kezia menghapus air matanya dengan punggung tangannya, lalu menatap langit-langit kastil yang gelap. "Kita masih pacaran 'kan? Kita belum tahu rencana apa yang Rayens dan Michael rencanakan. Tapi kenapa lo malah berkhianat kayak gini? Siapa lo sebenernya, Rey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life's Revenge [TAMAT]
FantasyBalas dendam dari inang iblis yang terkena kutukan novel kuno membuat inang iblis itu menumbalkan musuhnya sebagai pengganti. *** Mikhaela Zevanyura Asilva menemukan sebuah novel kuno didalam castil tua terbengkalai. Penasaran akan isi dari novel it...